Berita Viral

Sosok Devi Siswi SD yang Bawa Pulang Makan Siang Gratis untuk Dibagi dengan Ibu, Ternyata Anak Yatim

Sosok seorang siswi SD bernama Devi viral lantaran enggan menyentuh makan siang gratis yang didapatnya. Ternyata anak yatim.

instagram
Sosok Devi Siswi SD yang Bawa Pulang Makan Siang Gratis untuk Dibagi dengan Ibu, Ternyata Anak Yatim. 

SURYA.co.id - Sosok seorang siswi SD bernama Devi viral lantaran enggan menyentuh makan siang gratis yang didapatnya.

Devi lebih memilih membawa pulang makanan tersebut untuk dibagi bersama ibunya.

AKP Yetty Gultom, salah satu polwan Polda Sumsel tak kuasa menahan tangis melihat Devi.

Makin pilu hati AKP Yetty Gultom saat mendengar fakta, bahwa Devi adalah anak yatim yang hanya tinggal bersama ibu dan kakaknya.

Sang ibu bekerja sebagai ART, Devi juga seorang yatim yang sudah ditinggal mendiang ayahnya.

Baca juga: Dapat Makan Siang Gratis di Sekolah, Devi Malah Tak Sentuh dan Pilih Bawa Pulang Dibagi dengan Ibu

"Tak tega melihatnya. Dia tinggal sama ibu dan kakaknya, ibunya kerja ART tukang kerja dari jam 6 pagi sampe 2 siang. Ke sekolah dia jalan kaki diantar sama kakaknya. Mendengar itu saya ikut menangis haru, " ujar AKP Yetty, melansir dari Tribun Sumsel.

AKP Yetty juga mengaku hari itu adalah pertama kali ia ditugaskan untuk menjalankan program makan siang gratis.

Menurutnya program pembagian makan siang gratis ini sangat mengingatkan kepada setiap orang bahwa banyak orang-orang yang ternyata membutuhkan bantuan. 

"Artinya program ini bagus. Bukan kasihan tapi lebih kepada berbagi kasih untuk masyarakat yang miskin. Sesuai dengan perintah Kapolda Sumsel, beliau ini sangat memperhatikan masyarakat yang miskin, " katanya.

Yetty menambahkan, pihaknya berencana akan memberikan bantuan pula ke kediaman Devi.

"InsyaAllah kalau sudah diizinkan pimpinan mau ke rumahnya rencana mau beri bantuan tali asih," tutupnya.

Sebelumnya, aksi seorang siswi SD ketika mendapat makan siang gratis di sekolahnya viral dan bikin netizen terharu.

Pasalnya, ia tampak tak menyentuh makanan tersebut.

Alasannya karena ia ingin membawa pulang makanan tersebut untuk dibagi dengan ibunya.

Momen tak biasa ini terjadi saat pelaksanaan program uji coba makan siang gratis di SDN 166 Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Siswi SD bernama Devi memilih tidak melahap di tempat makanan dan minuman bergizi yang dihidangkan.

Ia justru ingin membawa pulang makanan tersebut, dan alasannya cukup mengharukan.

Terlihat dalam video yang beredar, Devi duduk di meja, sedangkan teman-temannya sudah mulai lahap menikmati makanan yang berisi nasi dan lauk pauk.

Seorang polisi wanita (polwan) yang mengenakan rompi bertanya, mengapa Devi tidak menyantap makanannya.

"Kenapa enggak dimakan, sayang?" tanya Polwan tersebut.

"Untuk mama," jawab Devi dengan mata berkaca-kaca.

Meskipun dibujuk untuk menyantap makanan, Devi tetap ingin membawa makanan tersebut pulang.

"Nanti Devi lapar?" tanya petugas.

"Enggak," jawab Devi singkat.

Diketahui, Devi merupakan anak yatim setelah ayahnya meninggal.

Sejak itu, ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sekitar kediaman mereka yang terletak di Balayudha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Papa sudah meninggal. Mama ngepel di rumah orang," kata Devi dengan suara lirih.

Polwan yang menanyai Devi tampak tidak bisa menahan air mata melihat kisah sedih yang dialami siswi SD tersebut.

Di akhir video, teman-teman Devi memberi semangat untuknya.

Sementara itu, Kabid Bia APK Bidkeu Polda Sumsel AKBP Kuncahyono, yang memimpin pelaksanaan uji coba makan siang gratis tersebut, membenarkan adanya video tersebut.

Menurut Kuncahyono, program ini adalah bagian dari dukungan Polda Sumsel terhadap program pemerintah pusat yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Kegiatan ini merupakan perintah Kapolda Sumsel dalam rangka mendukung program pemerintah Presiden Prabowo."

"Memberikan makanan sehat bergizi kepada anak-anak Sekolah Dasar," ujar Kuncahyono.

Momen serupa ternyata juga pernah terjadi sebelumnya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kota Baru, Kota Serang, Banten.

Seorang siswa kelas 2, Keyla, memilih membawa pulang nasi kotak tersebut daripada memakannya bersama teman-teman di sekolah.

Ia kemudian terdiam melihat teman-temannya lahap menyantap makanan yang dimasak oleh koki dari Satuan Brimob Polda Banten.

Petugas kepolisian dari Kepolisian Daerah (Polda) Banten yang melihat Keyla hanya terdiam saja, menawarkan untuk menyantap makanan yang telah diberikan.

Namun, Keyla menolak.

Ia hanya mengambil air mineral dan pisang.

Sementara nasi kotak berisikan tahu, tempe, telur, ikan, sayur dan susu UHT kembali ditutup untuk dibawa pulang. 

"Enggak dimakan (nasi kotak), buat dibawa ke rumah, buat Ibu," kata Keyla, dikutip dari Kompas.com. 

Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto mengatakan, tidak mempermasalahkan adanya siswa yang membawa pulang makan yang diberikan untuk disantap di rumah.

Momen bagi-bagi nasi kotak program makan bergizi dari pemerintah di SDN Kota Baru, Banten
Momen bagi-bagi nasi kotak program makan bergizi dari pemerintah di SDN Kota Baru, Banten (Kompas.com)

Suyudi menduga, anak tersebut dalam kondisi masih kenyang karena sebelumnya sudah makan.

"Kalau memungkinkan untuk dibawa, ya tidak masalah. Silakan saja dibawa yang penting betul-betul diyakinkan masih dalam keadaan yang baik."

"Jangan sampai nanti di rumah tidak dimakan malah jadi basi. Selama masih bisa dimakan silakan," ujar Suyudi.

Ke depan, kata Suyudi, makanan yang diberikan dapat disantap oleh anak langsung guna meningkatkan gizi dan mencegah stunting.

Selain itu, program yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto itu juga dapat meringankan beban orangtua.

"Dengan gizi yang baik dan cukup ini output-nya tingkat kecerdasan anak meningkat, dan tidak ada lagi stunting di wilayah Banten," kata Suyudi.

Suyudi menjelaskan, program makan siang bergizi ini baru di-launching pada Januari 2025 dan saat ini masih tahap uji coba kepada 850 siswa di empat sekolah dasar negeri di Kota Serang.

Keempat sekolah tersebut, yaitu SDN Lopang Cilik, SDN Kota Baru, SDN 17, dan SDN 9 Kota Serang.

"Kita masih dalam tahap percobaan,. Kita harapkan bisa lebih matang dalam persiapan. Kita siap dan tulus menindaklanjuti program ini," kata dia.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved