Berita Viral

Akhirnya Guru Supriyani Kembali ke Sekolah usai Batal Damai dengan Aipda WH, Terharu Sikap Muridnya

Guru Supriyani akhirnya kembali ke sekolah tempatnya mengajar di SDN 4 Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).

|
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Tribun Sultra
Tangkap layar Guru Supriyani berdamai dengan pihak Aipda WH (kanan) 

SURYA.CO.ID - Guru Supriyani akhirnya kembali ke sekolah tempatnya mengajar di SDN 4 Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Guru Supriyani kembali ke sekolah untuk melakukan perekaman video UKIN PPG.

Di momen itu, guru Supriyani tak menyangka mendapat sambutan hangat dari para siswanya.

"Sangat terharu, antusiasnya anak-anak di sekolah itu luar biasa," katanya.

Bahkan, para siswa sempat menuliskan surat untuk guru Supriyani.

“Sebanyak surat ini yang saya dapatkan dari anak-anak."

"Tidak ada yang menyuruh, dari hati mereka masing-masing, menulis untuk ibu gurunya yang disayang," kata Supriyani dilansir Kompas TV, Sabtu (9/11/2024).

Baca juga: Kondisi Miris Guru Supriyani saat Tanda Tangan Surat Damai, Gelagatnya Dibongkar Pengacara Aipda WH

Supriyani juga berpesan, agar para siswa menunggunya kembali mengajar.

“Untuk anak-anakku semua yang ada di sekolah, tetap menunggu ibu guru kembali di sekolah SDN 04 Baito," imbuhnya ketika wawancara online dengan Kompas TV.

Berikut isi surat dari siswa-siswi SDN 4 Baito untuk Supriyani:

Surat pertama berisikan ungkapan rindu dari siswa SDN 4 Baito untuk Supriyani.

I Love You

Untuk Guruku Supriyani Tersayang

Kita semua kangen sama Bu Guru

Kita semua pengen belajar sama Bu Guru Supriyani

Semoga urusannya bisa selesai

Dan semoga dosa-dosanya diampuni sama Allah SWT

Kemudian surat kedua juga berisikan ungkapan rindu untuk Supriyani.

Di akhir surat, siswa-siswi SDN 4 Baito juga mengungkap dukungannya untuk Supriyani.

Untuk Guruku Supriyani Tersayang

Kita semua kangen banget sama Bu Guru Supriyani

Kita pengen belajar terus sama Bu Guru dan membersihkan bareng sama Bu Guru.

Semoga urusannya cepat selesai. Sampai akhir hidup kita akan dukung terus Bu Guru.

Selamat pulang guruku.

Guru Supriyani Cabut Perdamaian

Seperti diketahui, sehari setelah bersepakat damai dengan pihak Aipda WH yang diinisiasi Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga, guru Supriyani membuat surat pencabutan bermaterai.

Dalam surat tertanggal 6 November 2024 itu, guru Supriyani menyebut alasan mencabut perdamaiann karena tertekan. 

Selain itu, guru SD ini juga terpaksa dan tidak mengetahui isi dan maksud dari surat kesepakatan tersebut. 

"Dengan ini menyatakan mencabut tanda tangan dan persetujuan saya dalam surat kesepakatan damai yang ditandatangani di Rujab Bupati Konsel tanggal 05 November 2024 karena saya dalam kondisi tertekan dan terpaksa dan tidak mengetahui isi dan maksud dari surat kesepakatan tersebut," tulis Supriyani dalam surat pernyataannya.

Surat pernyataan Supriyani tersebut ditanda tangani di atas meterai 10.000 dan ditembuskan ke Majelis Hakim dan Jaksa Penuntut Umum Perkara Nomor 104/Pid.Sus/2024/PN Andoolo; Bupati dan Kapolres Konawe Selatan.

Terbaru, ketua tim kuasa hukum guru Supriyani, Andri Darmawan mengungkap alasan dibalik  keberatan pihaknya dengan kesepakatan damai tersebut. 

Menurutnya, karena perdamaian di di-share ke publik sehingga menimbulkan pemahaman yang berbeda-beda. 

Kolase foto Guru Supriyani dan Aipda WH. Inilah Perubahan Sikap Aipda WH ke Guru Supriyani, Dulu Ancam Penjarakan, Kini Malah Ngotot Ingin Damai.
Kolase foto Guru Supriyani dan Aipda WH. Inilah Perubahan Sikap Aipda WH ke Guru Supriyani, Dulu Ancam Penjarakan, Kini Malah Ngotot Ingin Damai. (kolase Tribun Sultra)

"Ini menjadi serangan pada kami sebagai tim pengacara," ungkap Andri dikutip dari tayangan Diskursus.net pada Kamis (23/10/2024).

Dikatakan Andri, sejak awal pihaknya selalu mengatakan bahwa Supriyani tidak bersalah, dan pihaknya berupaya memberikan pembuktikan dengan menghadirkan saksi-saksi termasuk ahli-ahli yang berkompeten, untuk meyakinkan bahwa Supriyani memang tidak bersalah.  

Dari titik itu, tiba-tiba ada narasi yang menyebut bahwa pihaknya seakan-akan melakukan perdamaian. 

Hal ini mengakibatkan pihaknya mendapat serangan bertubi-tubi. 

"Ini serangan bertubi-tubi kepada kami. Secara integritas lembaga, ini mengganggu sekali," katanya dalam podcast yang juga diikuti Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel.

Andri membantah anggapan pihaknya seolah-olah mempermainkan guru Supriyani karena sebelumnya saat kesepakatan damai juga ada tim advokat yang mendampingi.

Andri mengakui memang ada upaya pihak-pihak tertentu untuk menarik-narik Supriyani agar hadir di sana, bertemu untuk perdamaian. 

"Kami sejak awal menolak, kami melokalisir bu Supriyani karena ingin fokus ke persidangan. 

Itu lah dampak karena terlanjur viral, ada pihak-pihak terganggu kalau fight ke ranah hukum," katanya. 

Adanya upaya untuk melakukan perdamaian dengan mengatakan saling memaafkan, sebenarnya hal itu diinginkan pihaknya karena sudah telanjur masuk ke persidangan. 

"Kami harus membuktikan berdasarkan alat bukti, bahwa bu Supriyani tidak bersalah," katanya. 

Terkait ada anggotanya yang mendorong Supriyani untuk hadir dalam perdamaian tersebut, Andri mengaku sudah memberikan sanksi tegas untuk dia. 

"Tim penasehart hukum sejak awal persidangan sudah sepakat, arah pembelaan kita litigasi di persidangan. Tidak ada nonlitigasi atau di luar persidangan. Pada saat ada anggota yang melanggar itu,  maka dia harus menerima resiko berupa sanksi," katanya. 

Andri beralasan adanya anggotanya yang melanggar itu karena adanya tekanan kuat dari pejabat-pejabat tertentu.

"Kalau tidak teguh mental, pendirian, bisa saja goyang. Saya sudah memperingatkankita  fokus, tidak tergoda atau masuk skenario pihak manapun. Karena dari awal sudah tentukan strategi pembelaan," tegasnya. 

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved