Grahadi

Beranda Grahadi

1,5 Juta Warga Keluar dari Kemiskinan Ekstrem, Pemprov Jatim Diganjar Insentif Fiskal Rp 6,2 Miliar

Provinsi Jawa Timur kembali menerima insentif fiskal senilai Rp 6,2 miliar dari Kementerian Keuangan sebagai apresiasi menurunkan angka kemiskinan

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
fatimatuz zahro/surya.co.id
Kepala Badan Perencaan Pembangunan Daerah Provinsi Jatim, Mohammad Yasin, saat diwawancara Harian Surya, Jumat (25/10/2024). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Provinsi Jawa Timur kembali menerima insentif fiskal senilai Rp 6,2 miliar dari Kementerian Keuangan sebagai apresiasi atas upaya menurunkan angka kemiskinan khususnya kemiskinan ekstrem.

Menurut data terbaru dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2024, kemiskinan ekstrem di Jatim telah menurun drastis dari 4,40 persen pada tahun 2020 menjadi 0,66 persen pada 2024.

Artinya, sekitar 1,5 juta jiwa berhasil keluar dari kemiskinan ekstrem selama kurun waktu empat tahun tersebut.

Kepala Badan Perencaan Pembangunan Daerah Provinsi Jatim Mohammad Yasin, selain signifikan mengurangi angka kemiskinan ekstrem, ada beberapa prestasi menonjol Provinsi Jatim yang sangat fundamental dalam mengurangi angka kemiskinan selama 5 tahun terakhir sehingga diganjar insentif fiskal senilai Rp 6,2 miliar.

Menurut dia, penurunan angka kemiskinan Jatim sejak 2020 hingga 2024 sebesar 1,30 persen.

Angka tersebut lebih tinggi dibanding penurunan angka kemiskinan nasional di periode yang sama yakni 0,75 persen.

"Pada 2020, Jatim berada di peringkat 14 provinsi dengan jumlah angka kemiskinan tertinggi, sedangkan pada 2024 berada di peringkat 20. Menyalip 6 provinsi lainnya," terang Yasin, Jumat (25/10/2024).

Selanjutnya Provinsi Jatim berhasil menekan disparitas penduduk miskin pedesaan dan perkotaan selama 4 tahun terakhir.

Data dalam 4 tahun tersebut menunjukkan disparitas antara wilayah pedesaan dan perkotaan cenderung semakin mengecil.

Pada Maret 2020 disparitas kedua wilayah tersebut 6,88 persen, sementara September di tahun yang sama turun menjadi 6,79 persen.

Sedangkan per Maret 2024 turun signifikan menjadi 6,18 persen.

Tak hanya itu, lima tahun terakhir, angka kemiskinan di Jatim juga turun progresif.

Pada 2020, persentase kemiskinan Jatim sebesar 11,09 persen, kemudian naik menjadi 11,4 persen pada 2021.

Kemudian turun menjadi 10,38 persen tahun 2022, turun lagi menjadi 10,35 persen pada tahun 2023, dan Maret 2024 turun signifikan menjadi 9,79 persen.

Jatim juga berkontribusi menurunkan angka kemiskinan tertinggi secara nasional pada Maret 2024 dengan total penduduk yang dientas sebanyak 206.120 jiwa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved