SURYA Kampus
Mahasiswa ITS Surabaya Kembangkan Aplikasi 'Ainetra' untuk Dukung Kemandirian Penyandang Tunanetra
Tim mahasiswa ITS Surabaya mengembangkan aplikasi kecerdasan buatan berbasis suara untuk mendukung kemandirian penyandang tunanetra.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengembangkan aplikasi kecerdasan buatan berbasis suara.
Aplikasi ini untuk mendukung kemandirian penyandang gangguan penglihatan dalam mengeksplorasi dan mengenali lingkungan sekitar.
Aplikasi yang dinamakan Ainetra ini dilengkapi asisten cerdas berbasis Voice User Interface (VUI) dan Realtime Video to Voice Recognition untuk mendampingi keseharian penggunanya.
Ketua tim, Hilmi Fawwaz Sa’ad, mengatakan inovasi ini dapat mengatasi kesulitan yang biasa dialami tunanetra seperti seperti tersesat, menabrak objek, dan keterbatasan lain yang dihadapi pengguna.
“Pengguna akan dibantu melalui interaksi suara dengan asisten cerdas Ainetra,” ujarnya.
Dalam menjalankan perannya, Ainetra membawa sejumlah fitur yang dapat dengan mudah diakses pengguna, di antaranya, Aitra, Aisee, Aimo, dan Aicom yang juga memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam penggunaannya.
Melalui uji coba yang telah dilakukan, mahasiswa Departemen Teknik Informatika tersebut mengungkapkan bahwa tata letak setiap fitur sudah diatur sedemikian rupa untuk mempermudah pengguna.
Hilmi menjelaskan, Aitra merupakan fitur utama dalam Ainetra berupa asisten cerdas yang dapat memberikan informasi, petunjuk arah, atau bantuan lainnya kepada pengguna.
Fitur ini dapat diakses dengan mudah oleh pengguna melalui perintah berupa input suara.
“Fitur yang terintegrasi dengan VUI ini memungkinkan pengguna melakukan interaksi suara dengan asisten cerdas,” papar mahasiswa kelahiran 2004 tersebut.
Fitur berikutnya adalah Aisee yang berfungsi untuk memberikan pengenalan lingkungan kepada pengguna melalui computer vision dan video captioning.
Fitur ini memanfaatkan kamera dari ponsel pintar pengguna untuk menangkap video atau foto.
Kemudian hasil tangkapan tersebut diterjemahkan menjadi suara melalui teknologi Realtime Video to Voice Recognition.
Selanjutnya, Aimo merupakan fitur yang menyediakan tempat penyimpanan untuk rekaman momen dan dokumen yang telah ditangkap pengguna menggunakan fitur Aisee.
Tidak hanya itu, pengguna juga dapat membagikan tangkapan mereka melalui komunitas pengguna yang dikemas lewat fitur Aicom.
Pakar TI Untag Surabaya Tentang Rencana Transfer Data : Rawan Langgar Kedaulatan Digital |
![]() |
---|
Perjuangan Zaskia Anak Sopir yang Raih Beasiswa 2 Kampus Top Dunia, Kini Pilih Kuliah di Kanada |
![]() |
---|
Sosok Maria Elisabeth Ponda, Anak Buruh Pabrik yang Diterima Kuliah Gratis di Kedokteran UGM |
![]() |
---|
Sosok Sharon Govita, Mahasiswa Surabaya yang Suarakan Kesehatan Mental Lewat Ilustrasi Silent Blues |
![]() |
---|
Future Tech Catalyst 2025 IEEE ISTTS, Kenalkan JavaScript untuk Siswa SMA/SMK Surabaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.