Sukses Pasarkan Jeruk di Yogyakarta dan Cirebon, Desa Semboro Jember Raih Desa BRILiaN 2024 dari BRI

Sementara Ketua Klaster Jeruk Semboro, Iman Sobari, mengatakan awal mula pengembangan tanaman tersebut bermula dari adanya warga Desa Semboro yang mencoba berinovasi untuk pertanian.

"Karena di desa ini sebagian besar masyarakat bertani padi. Dulu sempat jadi perbincangan masyarakat, tentang buah apa yang bisa ditanam. Setelah ada pertani buah jeruk mengelola tanamannya dengan baik dan berhasil, akhirnya masyarakat di sini banyak yang mengikuti,” tambahnya.

Sementara, Pengurus BUMDes Semboro Listika Mei menambahkan tidak semua jeruk klaster ini dijual oleh petani.

Sebab sebagian mereka gunakan komoditas ini untuk pupuk.

“Ada beberapa jeruk yang tidak bisa kita jual sebagai buah. Jadi nanti, kalau yang sudah membusuk untuk pakan maggot dan untuk kompos. Nah, nanti hasil budi daya maggot sama kompos ini dikembalikan lagi ke petani, sebagai tambahan pupuk,” Imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Kantor BRI Cabang Jember, Ronaldo Nasution, mengatakan dalam penghargaan tersebut perbankan ini memberikan pinjaman Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) Modal Kerja sebesar Rp 300.000.000 kepada ketua Klaster Jeruk Semboro.

"Bantuan Sarana dan Prasarana pemberdayaan klaster Rp 25.000.000, untuk pengadaan Timbangan dan keranjang–keranjang jeruk," ucapnya.

Nasution mengungkapkan, BRI menganugerahkan Desa Semboro Jember sebagai Desa BRILiaN.

Sebab sumber daya manusianya memiliki kemajuan pesat, khususnya di sektor pertanian
.
"Kami memilih Desa Semboro sebagai Desa BRILiaN karena Desa Semboro merupakan Desa Mandiri dan nasabah Bank BRI di Cabang Semboro sebagian besar masyarakat Desa Semboro," ulasnya.

Selain itu, kata dia, BRI juga menyalurkan Rp 75 juta untuk beasiswa pendidikan terhadap 15 pelajar di Desa Semboro Jember berprestasi, supaya mereka lebih semangat dalam belajar.

"Kami juga memberikan Beasiswa kepada 15 siswa-siswi berprestasi dari Desa Semboro Sebesar Rp 5.000.000,- per siswa."imbuh Nasution.