Pelantikan Presiden Prabowo

Posisi Titiek Soeharto Saat Prabowo Dilantik Sebagai Presiden RI, Beda Tempat Duduk Dengan Didit

Ini lah posisi Titiek Soeharto saat Prabowo Subianto dilantik sebagai Presiden ke-8 RI pada Minggu (20/10/2024). 

Editor: Musahadah
kolase tribunnews
Titiek Soeharto akan hadir di pelantikan Prabowo sebagai Presiden pada Minggu (20/10/2024). 

SURYA.co.id - Terungkap posisi Titiek Soeharto saat Prabowo Subianto dilantik sebagai Presiden ke-8 RI pada Minggu (20/10/2024). 

Banyak yang menduga Titiek Soeharto akan menempati posisi sebagai ibu negara mengingat hubungannya dengan Prabowo yang kembali harmonis setelah dikabarkan telah bercerai. 

Namun, rumor itu dibantah Titiek.

Putri Presiden ke-2 RI, Soeharto, ini menegaskan, saat pelantikan Prabowo sebagai Presiden, dia akan hadir sebagai anggota DPR RI. 

Titiek memastikan anaknya dan Prabowo, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo juga hadir di pelantikan. 

Baca juga: Siapa yang Jadi Ibu Negara saat Prabowo Subianto Dilantik? Sang Adik Sebut Bukan Titiek Soeharto

"Kan saya anggota dewan. Ada (Didit). Insya Allah Mas Didit, tapi kan duduknya lain-lain," kata Titiek di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (17/10/2024).

Selain itu, Titiek mengucapkan selamat ulang tahun kepada Prabowo yang berulang tahun ke-73 pada hari ini. 

Titiek mendoakan agar Prabowo mendapat kesehatan, berumur panjang, dan mampu mengemban tugas demi mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.

"Semoga pertama sehat wal afiat, panjang umur kemudian senantiasa diberi petunjuk oleh Allah dalam mengemban tugas yang mulia ini supaya bisa tercapai masyarakat Indonesia yang adil, makmur, serta sejahtera," ucapnya. 

Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada Februari lalu. 

Mereka akan dilantik pada 20 Oktober di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, sekitar pukul 10.00 WIB. Pelantikan dikabarkan akan menggundang banyak kepala negara sahabat.

Di bagian lain, Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo selalu merayakan ulang tahunnya secara sederhana, seperti tahun- tahun sebelumnya,

“Biasanya Pak Prabowo acara sederhana saja dan bukan beliau yang membuat, biasanya orang-orang sekitarnya,” kata Dahnil, dilansir Kompas.com.

Berkaca dari tahun lalu, keluarga Prabowo datang ke rumah pribadinya yang berlokasi di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. 

Namun, kala itu, Prabowo tidak banyak bicara terkait hari ulang tahunnya dan hanya memberi salam hormat serta menelungkupkan tangan kepada awak media. 

Saat itu, mantan istri Prabowo, Titiek juga terlihat datang ke rumah pribadi Prabowo, begitu juga dengan anak Prabowo, Didit Hediprasetyo.

Siapa Ibu Negara?

Jelang dilantiknya Prabowo Subianto sebagai Presiden RI Periode 2024-2029, muncul tanda tanya di kalangan netizen.

Yakni siapa yang bakal menjadi ibu negara pendamping Prabowo?

Banyak yang menduga mantan istri Prabowo, Titiek Soeharto lah kandidat terkuat Ibu Negara.

Namun siapa sangka, ternyata bukan Titiek Soeharto yang diidamkan Prabowo jadi Ibu Negara.

Hal itu pernah diungkapkan oleh adik Prabowo yakni Hasyim Djojohadikusumo beberapa tahun lalu.

Baca juga: Sosok Siti Hardjanti yang Satukan Tangan Prabowo dan Titiek Soeharto di Ultahnya, Istri Mantan KSAD

Melansir dari TribunBengkulu.com, Sebuah postingan dari akun TikTok @sospolku yang menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen menampilkan kakak Prabowo Subianto, Hasyim Djojohadikusumo, sedang berada dalam sebuah sesi wawancara.

Dia diajukan pertanyaan mengenai calon ibu negara jika Prabowo Subianto terpilih sebagai Presiden RI ke-8. Jawabannya ternyata mengejutkan.

Hasyim dengan tegas menyatakan bahwa ada orang lain yang akan menjadi ibu negara bersama Prabowo Subianto.

"Nggak! Ada nama lain," kata Hashim dengan tegas.

Hasyim mengungkapkan bahwa nama calon ibu negara yang akan mendampingi Prabowo bukanlah Titiek Soeharto.

"Namanya pertiwi," lanjut Hashim.

"Ibu pertiwi."

"Bukan Titiek."

Hasyim bahkan mengulangi pernyataannya beberapa kali, menegaskan bahwa bukan Titiek yang akan menjadi ibu negara.

"Ibu pertiwi," katanya.

Baca juga: Harta Kekayaan Titiek Soeharto Mantan Istri Prabowo yang Kepergok Bantu Goreng Telur di Warung Makan

"Namanya ibu pertiwi."

"Jodohnya pak Prabowo itu ibu pertiwi."

Setelah mendengar jawaban tersebut, pewawancara terlihat tersenyum dan mungkin merasa bahwa jawaban tersebut cukup menarik.

Melihat reaksi itu, Hasyim terlihat tidak senang dan segera menanggapi pewawancara yang masih terus tertawa.

"Kok ketawa?" kata Hashim.

"Saya tidak bercanda loh!"

Seperti diketahui, setelah meraih hasil unggul dalam perhitungan kilat (quick count) pada pemilihan presiden (pilpres) 2024, Prabowo Subianto segera menyampaikan pidato kemenangan di hadapan semua pendukungnya.

Tidak terkecuali Titiek Soeharto yang senantiasa setia mendampingi perjalanan politik Prabowo Subianto hingga saat ini.

Meskipun mereka dikabarkan berpisah lebih dari 26 tahun setelah kegemparan politik pada tahun 1998, rupanya hubungan mereka tetap harmonis, tanpa mencari pasangan baru.

Situasi tersebut memicu spekulasi di kalangan banyak orang, bahwa mungkin mereka akan berdamai seperti sebelumnya, sebelum dipisahkan oleh kegemparan politik pada tahun 1998.

Namun, apakah hal itu mungkin terjadi? Apakah Titiek Soeharto benar-benar akan menjadi calon ibu negara di masa mendatang?

Baca juga: Titiek Soeharto atau Selvi Ananda, Calon Ibu Negara yang Gantikan Iriana Jokowi? Ini Kata Peneliti

Tanggapan Peneliti 

Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto. Siapa yang Jadi Ibu Negara saat Prabowo Subianto Dilantik? Sang Adik Sebut Bukan Titiek Soeharto.
Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto. Siapa yang Jadi Ibu Negara saat Prabowo Subianto Dilantik? Sang Adik Sebut Bukan Titiek Soeharto. (kolase instagram)

Sejarawan Bonnie menilai  penting atau tidaknya sosok Ibu Negara tidak lepas dari kondisi negara Indonesia.

Ia mengatakan negara demokrasi yang sudah 'settle', peran Ibu Negara tidak lebih dari istri presiden.

"Dia bukan permaisuri dalam arti monarki yang feodalistik, dia juga bukan orang yang secara formal punya peran khusus, kecuali mendampingi presiden," katanya ditkutip dari wawancara dengan ABC Radio Australia.

"Tapi kalau misalkan di negara yang semakin demokratis, semakin terbuka sistemnya, semakin akuntabel sistem politiknya, sebenarnya ibu negara itu ada batasan perannya juga."

Namun di Indonesia, yang menurutnya merupakan negara demokrasi yang "prosedural" dengan struktur masyarakat semi-feodal, dan pola pikir yang mayoritas tradisional, keberadaan ibu negara "akan sangat berpengaruh."

Sementara itu, Peneliti BRIN Dr Athiqah Nur Alami, akrab disapa Tika, mengatakan menurut catatan sejarah, keberadaan ibu negara bagaikan "pilar" bagi para presiden yang sempat memimpin Indonesia.

Seperti misalnya Soeharto, yang sejak meninggalnya Tien pada tahun 1996 mulai tergoncang, ditambah dengan adanya krisis moneter.

"Beberapa orang menyebut [ibu negara] berperan signifikan ... dan itu terlihat ketika Ibu Tien berpulang," ujarnya.

"Pak Harto kemudian goyang dari sisi pemerintahan dan yang lain ... itu menunjukkan bahwa ada satu pilar yang mungkin bisa membuatnya goyah."

Contoh lain juga ia lihat pada Mantan Presiden B.J. Habibie dan Susilo Bambang Yudhoyono yang mengalami kesedihan mendalam setelah istri mereka tutup usia.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved