Pembunuhan Vina Cirebon
Tak Gentar Meski Diancam Tembak oleh Iptu Rudiana, Ini Sosok Asli Eko Terpidana Kasus Vina Cirebon
Sosok Eko Ramadhani, salah satu terpidana Kasus Vina Cirebon kembali jadi sorotan lantaran videonya saat diinterogasi beredar.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Sosok Eko Ramadhani, salah satu terpidana Kasus Vina Cirebon kembali jadi sorotan lantaran videonya saat diinterogasi beredar.
Dalam video yang beredar, tampak Eko tetap teguh dengan pendiriannya meski menerima banyak intimidasi dan tekanan.
Bahkan Iptu Rudiana sampai mengancam akan menembaknya.
Meski demikian, Eko tak gentar sedikit pun.
Dalam video yang beredar, tampak Eko dan Jaya diinterogasi oleh Iptu Rudiana dan beberapa orang lain.
"Kamu mukul pakai apa Ko ? daripada kamu remek. jujur mukul pakai kayu," kata Iptu Rudiana yang saat itu berpangkat Aiptu sebagai Kanit Narkoba Polres Cirebon Kota.
"Mukul pakai kayu ?" timpal Eko.
Kemudian, terdengar suara pria lain di video tersebut.
"Pertama nendang," katanya.
Iptu Rudiana kemudian kembali mendesak Eko mengaku telah terlibat dalam kasus Vina Cirebon.
"Kamu mukul pakai apa ? nendang aja nendang," kata Iptu Rudiana.
Baca juga: Tak Gentar Disomasi Elza Syarief, Titin Malah Lakukan Ini agar PK Terpidana Kasus Vina Dikabulkan
"Udah jujur aja saya tolongin," kata pria lain.
Meski terdesak, Eko tetap teguh dengan pendirian jika dia tak tahu menahu.
"Gak demi Allah saya gak tahu menahu," kata Eko.
Mendengar ucapan itu, Iptu Rudiana yang duduk di belakang langsung memegang rambut Eko.
Iptu Rudiana pun menekan untuk mengganggu psikis Eko.
"Mau saya tembak," kata Iptu Rudiana.
Saat itu juga Jaya yang jongkok bersebelahan merangkul Eko.
Dia meminta Eko untuk mengaku.
"Jujur, jujur," kata Jaya ke Eko.
Eko pun bereaksi keras pada Jaya.
"Maksudnya mukul apa ? mabok tah?," kata kata Eko.
Keberanian Eko dalam video tersebut sontak membuatnya banjir pujian netizen.
Lantas, seperti apa sosok Eko sebenarnya?
Baca juga: Sesalkan Kelakuan Hakim dan Polisi di Sidang Kasus Vina Cirebon, Susno Duadji: Kayak Main-main
Ayah dari Eko Ramadhani, Kosim sempat membeberkan sosok asli putranya.
Ia tetap tidak percaya bahwa anaknya merupakan pelaku pembunuhan Vina dan Eky.
Hal itu disampaikan Kosim saat diwawancari tvOne dalam program Dua Sisi berjudul "DPO Ditangkap, Pembunuh Vina Terungkap?".
"Saya enggak percaya, enggak yakin (Eko melakukan pembunuhan)," tegas Kosim.
Kosim menjelaskan bahwa Eko merupakan anak yang baik dan suka membantu orang tua.
"Ya anaknya suka bantu orang tua bungkusin minyak kalau habis pulang kerja biasanya," ungkap Kosim.
Kosim pun mengaku tidak mengenali Vina dan Eky. Kosim juga yakin bahwa anaknya bukan anggota geng motor.
Kosim juga mengaku kaget saat anaknya dibawa polisi, karena dituduh terlibat dalam kasus tersebut.
"Tahu-tahu (Eko) ditelfon temannya "ko sini" enggak tahunya ditangkap," ujar Kosim.
Pengakuan Jaya di Sidang: Ditodong Senpi di Pinggang
Sebelumnya, di persidangan PK yang digelar di PN Cirebon, Jaya yang menjadi saksi mahkota untuk terpidana lain mengaku diintimidasi saat memberikan keterangan pada 2016.
Jaya menerangkan, saat kejadian tanggal 27 Agustus 2016, dia sedang berada di warung Bu Nining bersama teman-temannya.
"Saya keluar abis Isya ketemu Kahfi, Okta, Udin, Supri, Eka dan lainnya. Saat itu saya beli minuman ciu, saya berangkat sama Kahfi," kata Jaya di sidang yang dipimpin hakim Arir Ferdian.
Sekira pukul 20.00, Jaya datang membawa ciu diminum teman-temannya termasuk Hadi.
Baca juga: Tak Cuma Aep yang Ngaku Disuap Dedi Mulyadi, Elza Syarief Juga Sebut Saksi Ini: Amplop Disimpan
Lalu, sekira pukuk 22.00, mereka patungan lagi untuk membeli ciu, dan Jaya yang kebagian membelinya.
"Saya berangkat lagi sama suprianto, jam setengah 10 (22.00 WIB)," akunya.
Setelah itu, mereka minum-minum di rumah bu Nining sebelum akhirnya pindah karena ditegur.
Jaya juga menceritakan, saat proses pemeriksaan di Polres Cirebon Kota.
Saat itu dia dan Sudirman dipisah dengan 7 orang yang ditangkap tim Rudiana.
"Saya ditanya pihak kepolisian. Katanya kamu bunuh? saya bunuh siapa pak," cerita Jaya.
Jaya mengaku terus didesak untuk mengakui terlibat dalam pembunuhan Eky dan Vina.
"Gak lama dia emngancam, kalau kamu gak ngaku, saya tembak kamu. PIstol udah di sini pak (pinggang)," ungkap Jaya.
Karena takut ditembak, Jaya pun akhirnya mengaku.
"Saya takut pak, masalahnya baru pertama berhadapan dengan pihak kepolisian. Mau gak mau, aya mengakui iya," katanya.
Jaya akhirnya mengaku sesuai dengan cerita yang dibuat polisi, seperti yang mengejar, dia harus menyebut nama Eko. Lalu, yang memukul Hadi.
"Saya disetrum, dipukuli disitu. Berapa jam nya saya lupa.Gak lama kemudian, dimasukin ruang. Di situ dipukulin, terus saya dimasukin ruangan lagi, saya ditarik. Disuruh mengakui pemerkosaan. Saya berontak. Kata polisi, udahlah teman-teman udah ngaku semua. Disitu semua dipukuli lagi," ungkapnya.
Baca juga: Perjuangan Mega dan Widi dalam Kasus Vina Cirebon, Buka Aib Sendiri hingga Diperiksa Timsus Kapolri
Dikatakan Jaya, saat diperiksa itu, polisi sudah tahu jalan ceriitanya, sehingga dia hanya bilang iya, iya saja.
"Tinggal kita ngomong iya-iya. Polisi yang mengarahkan jalan ceritanya," tandasnya.

Di bagian lain, Sudirman, terpidana kasus Vina Cirebon menceritakan detik-detik ditembak peluru karet saat proses penyidikan di Polres Cirebon Kota pada 2016.
Ternyata senjata berisi peluru karet itu ditempelkan langsung ke punggung Sudirman, bukan ditembak dalam jarak tertentu.
Diakui Sudirman, saat itu keluar bunyi dan senjata itu, namun tidak sampai menggelegar.
Setelah menerima tembakan itu, Sudirman langsung terjatuh terkapar ke lantai.
"Saya teriak Allahu Akbar," aku Sudirman saat dimintai keterangan di sidang Peninjauan Kembali (PK) kasus Vina yang diajukan di Pengadilan Negeri Cirebon pada Selasa (2/10/2024).
Diungkapkan Sudirman, saat itu dia merasakan panas dan perih di punggungnya.
Setelah terjatuh, Sudirman dipaksa berdiri lagi untuk diminta mengakui perbuatan pembunuhan dan pemerkosaan yang dituduhkan padanya.
Baca juga: Detik Detik Babysitter Di Surabaya Cekoki Bayi Majikan Pakai Obat Keras, Biar Doyan Makan Dan Gemoy
Saat ditanya apakah dia masih mengingat wajah polisi yang menyiksanya itu, Sudirman mengaku lupa.
Dia hanya menyebut polisi itu dari Reskrim Narkoba Polres Cirebon Kota.
"Mukul ganti-gantian. Penyidik juga ikut menyiksa," katanya.
Diakui Sudirman sampai saat ini bekas tembakan di pinggangnya itu masih dirasakan sakit.
Dia bahkan tidak nyaman untuk duduk dan tidur.
"Gak nyaman duduk. Tidur jam 4 jam 3. Paling nyaman kalau ada kegiatan, aktivitas olahraga," ungkapnya.
Dalam kesaksian lainnya, Sudirman juga mengaku disiksa hingga dibakar alat kemaluannya.
"Saya ke sel. Kemaluan dibakarin, squat jump 100 kali, gak kuat dipukulin," ungkap Sudirman diiringi suara sesenggukan.
"Terus, pas udah dianiaya dikasih makan kayak kasih makan ayam. Kalau gak makan sama dipukuli juga," lanjut Sudirman, masih sambil menangis.
Penyiksaan itu dilakuakn sejak dia tiba di Polres Cirebon Kota pada 31 Agsutus 2016.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.