Berita Tulungagung

Kecelakaan Rombongan Guru SMAN 1 Kedungwaru, Bus Universitas Tulungagung Ternyata Mati Uji KIR

Bus pabrikan Isuzu dengan tipe NQR71 ini keluaran tahun 2018 bermesin diesel 4.570 CC, dengan  berat kosong 5.860 KG

Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
istimewa
Bus milik Unita yang terguling di Rest Area KM 725 Tol Sumo beberapa waktu lalu. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Penyebab kecelakaan bus yang membawa rombongan guru SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung, Senin (7/10/2024) lalu akhirnya terkuak. Kecelakaan bus di Rest Area KM 725 Jalur A Tol Surabaya Mojokerto (Sumo) tersebut memang karena faktor teknis. 

Diduga bus AG 7895 S milik Universitas Tulungagung (Unita) itu tidak layak jalan. Hal ini dikuatkan dengan dokumen uji berkala kendaraan bermotor atau uji KIR yang sudah mati. 

Dari pelacakan lewat aplikasi Mitra Darat milik Kementerian Perhubungan, uji KIR dengan nomor TA11794AB dilaksanakan pada 4 April 2024. Dokumen uji KIR berlaku hingga 4 Oktober 2024, atau 3 hari sebelum kecelakaan terjadi. 

Saat kecelakaan terjadi belum ada dokumen uji KIR baru yang diterbitkan. Data Dinas Perhubungan juga menyatakan kendaraan dokumen uji KIR berlaku hingga 4 Oktober 2024.

Bus pabrikan Isuzu dengan tipe NQR71 ini keluaran tahun 2018 bermesin diesel 4.570 CC, dengan  berat kosong 5.860 KG. 

Kabid Angkutan dan Sarana Dishub Tulungagung, Sujarmani mengatakan pihak yang berhak menyatakan kendaraan layak jalan atau tidak adalah penguji. Mereka mempunyai sertifikat keahlian yang diakui.

Namun secara formal, salah satu bukti kelayakan jalan adalah dokumen uji KIR. “Dokumen uji KIR membuktikan jika kendaraan itu sudah dicek secara fisik maupun administrasi,” ujarnya.

Lanjutnya, jika kendaraan angkutan dalam kondisi mati uji KIR seharusnya tidak boleh jalan. Sujarmani mengaku sudah membuat imbauan kepada sekolah atau lembaga apapun yang akan melakukan perjalanan seperti  study tour. 

Mereka bisa menghubungi Dishub untuk memeriksa kelayakan jalan kendaraan yang akan digunakan. “Nanti kendaraan yang akan membawa rombongan dicek fisiknya dan  kelengkapan administrasinya. Kalau sudah kejadian kan jadi salah semua,” ucapnya.

Sujarmani menegaskan, layanan pengecekan kelayakan kendaraan diberikan gratis. Karena itu masyarakat diminta untuk tidak ragu mengakses layanan ini demi keselamatan perjalanan.

Sebelumnya Kepala SMAN 1 Kedungwaru, Imron Rosyidi, mengaku dipinjami bus oleh Unita. Pihak sekolah awalnya menyewa 5 bus untuk para siswa yang memberi dukungan kepada tim basket sekolah yang berlaga di DBL Arena Surabaya.

Sementara untuk rombongan guru dan staf Tata Usaha, rencananya akan menyewa kendaraan sendiri. Jika kurang dari 15 maka pihak sekolah akan menyewa Toyota Hiace. Namun kemudian SMAN 1 Kedungwaru dipinjami bus oleh Unita. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved