Pembunuhan Vina Cirebon

Kakak Vina Cirebon Tak Tahu Ada Bukti Chat Vina dan Widi, Ucap: Harusnya Terpidana Berterimakasih

Kakak Vina Cirebon, Marliana mengaku tak tahu menahu soal chat Vina dengan Widi di malam kejadian.

Editor: Musahadah
kolase tribun jabar/titin prialianti the real
Marliana mengaku tak tahu menahu soal chat Vina dengan Widi di malam kejadian. 

Sementara itu, Sadullah, kakek Vina Cirebon mengaku sejak awal ragu delapan terpidana kasus Vina itu pelaku pembunuhan dan pemerkosaan yang menimpa sang cucu. 

Kakek Vina mengaku memasrahkan kasus ini kepada polisi, karena itu dia enggan mengikuti sidang PK yang diajukan para terpidana. 

"Kita sudah serahkan pada kepolisian. Jujur kita orang awam, gak tahu masalah hukum. Pasrah pada kepolisian saja," ungkapnya dikutip dari tayangan Nusantara TV pada Jumat (4/10/2024). 

Diakui Sadullah, dari awal kasus ini dikatakan kecelakaan tunggal, pihak keluarga percaya saja. 

Baca juga: Klaim Pitra Romadoni Soal Ekstraksi Chat Vina dan Widi Dipatahkan Ahli Hukum, Ada Upaya Pelanggaran

Karena itu, begitu jasad almarhum tiba, langsung dimandikan dan dimakamkan. 

"Baju, rambut saya buang ke laut. Karena kita percaya," katanya. 

Kepercayaan pihak keluarga mulai goyah saat mengetahui teman Vina, Linda, kesurupan. 

"Setelah ada kesurupan, baru kagetnya di situ. Curiganya kok badannya rusak. Batok kepalanya hancur, tangan patah. kaki rusak betisnya. Kemaluan sampai bengkak. Cuma itu, motor tuh gak pa-pa. HP masih utuh. Kalau kecelakaan tunggal, motor tuh rusak," ungkap kakek Vina.

Karena saat kesurupan Linda menyebut nama Egi, jadi Sadullah hanya percaya kalau pelakunya Egi. 

"Saya tidak menuduh si A si B di C.  Saya tidak tahu bentuknya, orang kayak apa, macam apa. Gak tahu. Cuma saya mengikuti dari berita aja. Yang saya pikirkan pelaku utama, si Egi itu," katanya. 

Terkait ditangkapnya 8 terpidana, Sadullah mengaku dari awal tidak begitu percaya kalau mereka pelakunya. 

"Masih ragu. Belum percaya. Karena secepat itu (ditangkap)," ungkap Sadullah.

Selain itu, lanjutnya, kalau memang dia pelaku, kenapa setelah melakukan  pembunuhan, besoknya mereka datang ke tempat itu lagi.

"Jadi ada kejanggalan. Rata-rata kalau melakukan begitu ya kabur lah kemana-mana udah," katanya.

Meski ragu, Sadullah tidak mengungkapkan hal itu ke polisi, karena dia percaya ke polisi. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved