Berita Jombang

Kelangkaan Elpiji 3 KG Sudah Berlangsung Sepekan, Sebagian Warga Jombang Mulai Memakai Kayu Bakar

Di pangkalan yang berlokasi di Jalan A. Yani itu, warga menyatakan sudah sepekan kekurangan stok epiji melon hijau muda tersebut.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Deddy Humana
surya/Anggit Puji Widodo (anggitkecap)
Seorang warga di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang memasak menggunakan tungku kayu bakar, Jumat (4/10/2024). 

SURYA.CO.ID, JOMBANG - Seperti musiman, stok tabung gas elpiji 3 KG bersubsidi mendadak berkurang bahkan semakin langka. Ini terjadi di pangkalan epiji Maftuh Amin di Desa Tambar, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jumat (4/10/2024).

Di pangkalan yang berlokasi di Jalan A. Yani itu, warga menyatakan sudah sepekan kekurangan stok epiji melon hijau muda tersebut.

Menurut pekerja di pangkalan tersebut, Alfi Nur Rohmawati (24), memang ada kekurangan tabung gas elpiji selama sepekan terakhir. Menurut Algi, setiap harinya ada pasokan ratusan elpiji 3 KG, namun di pangkalan hanya menyetok 30 stok, sisanya dititipkan ke masyarakat sekitar.

"Biasanya di sini selalu dipasok 2-3 kali dalam sepekan. Tetapi karena sekarang sudah mulai langka, jadinya hanya dipasok sekali sepekan," kata ALfi.

Saat ini sudah sepekan lamanya stok elpiji 3 KG di pangkalan itu kosong padahal permintaan masyarakat masih tinggi. Untuk menyiasati kekurangan, pelanggan yang datang ke pangkalannya diharuskan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Sehingga satu orang hanya mendapatkan satu tabung. "Setiap hari saya input. Satu orang satu tabung dan datang harus membawa KTP," ungkapnya.

Ia berharap, kelangkaan elpiji 3 KG ini bisa segera teratasi karena banyak permintaan masyarakat yang takutnya tidak terbendung. "Semoga bisa ada solusi, karena permintaan juga semakin banyak," pungkasnya.

Sementara Arif (45), warga sekitar mengatakan, memang beberapa pekan terakhir ia kesulitan mencari gas elpiji 3 KG. "Saya sampai berkeliling ke beberapa toko tetpi stoknya selalu habis," kata Arif.

Ia khawatir akan kesulitan untuk menghidupkan kompor untuk memasak. "Kalau habis repot, memasaknya nanti pakai apa kalau tidak pakai gas, kompornya tidak bisa nyala. Semoga kelangkaan ini segera selesai saja," pungkasnya. 

Belum ada keterangan dari pihak Pertamina atau agen resmi elpiji di wilayah Jombang mengenai penyebab kelangkaan itu.

Dan kelangkaan gas elpiji 3 KG selama sepekan terakhir itu sudah mempengaruhi kehidupan masyarakat. Salah satunya menimpa Muhasonah (50), warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, yang terpaksa kembali memasak menggunakan kayu bakar.

Ditemui di rumahnya, Jumat (4/10/2024), wanita yang biasa disapa Mbak Nur ini mengatakan, kelangkaan elpiji 3 KG memaksanya beralih menggunakan kayu bakar untuk memasak.

Hal itu ia lakukan agar selalu ada sajian untuk keluarganya di meja makan. Ketimbang harus menunggu elpiji 3 KG, ia lebih memilih menggunakan kayu bakar. Kayu bakar yang ia gunakan didapat dari sekitar lingkungannya.

Kayu bakar yang ia dapatkan lalu dibawanya ke dapur untuk kemudian dinyalakan menggunakan korek api. Setelah menyala, tumpukan kayu bakar itu diletakkan ke tumpukan batu yang membentuk kompor. Setelah menyala itulah, ia bisa memasak.

"Elpiji 3 KG memang sekarang langka. Kalaupun ada pasti harganya mahal. Dari pada harus menunggu stoknya stabil, lebih baik memakai kayu bakar saja," selorohnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved