KKB Papua
Sosok Juha Christensen yang Jadi Buruan OPM Usai Pilot Susi Air Bebas, Sebby Sembom Warning Keras
Juha Christensenkini diburu Organisasi Papua Merdeka (OPM) setelah pilot Susi Air Philips Mark Methrtens bebas dari penyanderaan. Siapa dia?
SURYA.co.id - Inilah sosok Juha Christensen, warga negara Finlandia yang kini diburu Organisasi Papua Merdeka (OPM) setelah pilot Susi Air Philips Mark Methrtens bebas dari penyanderaan.
Juha Christensen kini masuk dalam daftar pencarian (DPO) OPM karena terlibat dalam pembebasan pilot Susi Air tersebut.
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom bahkan me-warning keras Juha Christensen untuk tidak masuk wilayah Papua, jika tidak ingin jadi sasaran OPM.
Sebby menyebut Juha Christensen ikut memainkan perannya bersama Pemerintah Indonesia sebagai negosiator pembebasan Pilot Susi Air Philips Mark Methrtens yang ditahan Egianus Kogoya dan pasukannya di Kabupaten Nduga, Papua.
Sebby menuding Kapten Philips dibebaskan tanpa mengikuti protokol pembebasan sandera sesuai proposal TPNPB yang telah diumumkan sejak 17 September 2024.
Baca juga: Usai Sebby Sambom Jubir OPM Mencak-mencak Soal Pembebasan Pilot Susi Air, Polri: Itu Propaganda
"Dalam hal itu kami dari Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB juga memberikan penjelasan sedikit kepada seluruh pejuang Papua Merdeka dari aktivis sipil, militer, diplomat dan seluruh pimpinan politik Papua Merdeka bahwa; Juha Christensen adalah aktor di balik redahnya situasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) karena ikut terlibat bersama Pemerintah Indonesia dalam memainkan perannya menjadi fasilitator sejak tahun 2005 dalam konflik GAM dan Pemerintah Indonesia hingga terjadinya perdamaian." katanya dikutip dari Tribun Papua.
Sebby mengingatkan Juha Christensen untuk tidak memasuki wilayah Papua.
"Karena anda akan menjadi target pasukan TPNPB di 36 Kodap se-tanah Papua," ancamnya.
Selain itu, Markas Pusat KOMNAS TPNPB juga memberikan sanksi kepada Egianus Kogoya dan pasukannya, karena telah memberikan akses seluas-luasnya kepada Juha Christensen, selaku pengusaha terkenal di Finlandia yang dipakai oleh Pemerintah Indonesia untuk memasuki wilayah zona merah di Nduga dalam misi pembebsan Kapten Philips Mark Merthens.
Markas OPM juga menyerukan kepada dunia Internasional, terlebih khusus PBB dan pemerintah Selandia Baru untuk segera melakukan investigasi pembunuhan terhadap Pilot Glenn Malcolm Conning di Alama, Mimika yang mengakibatkan korban meninggal dunia setelah ditembak oleh orang tak dikenal (OTK).
"Karena hingga sekarang pemerintah Indonesia belum mengungkap pelaku pembunuhan pilot warga negara Selandia Baru, dan ini masih menjadi pertanyaan kami TPNPB dan publik secara luas," ujarnya.
Sebelumnya, Sebby Sambom mencak-mencak setelah pilot Susi Air Philip Mark Merthens dibebaskan.
Sebby membantah pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sebby membantah klaim TNI-Polri yang menyebut pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, adalah keberhasilan mereka.
Sebby mengeklaim, pembebasan Philip merupakan kebijakan TPNPB.
"Philip Mehrtens bukan dibebaskan militer dan polisi Indonesia, namun dia dibebaskan oleh TPNPB sendiri dengan hormat dan bermartabat sesuai standar internasional," ujar Sebby dalam pesan singkat, Senin (23/9/2024), melansir dari Kompas.com.
Ia menilai, selama Philip disandera 19 bulan, TNI dan polisi dianggap tidak mampu membebaskannya.
Menurut dia, pembebasan dilakukan dengan baik sesuai rencana TPNPB.
"TPNPB secara organisasi telah mengumumkan bahwa demi kemanusiaan siap bebaskan pilot Susi Air asal Selandia Baru dan dalam hal ini TPNPB benar-benar bertanggung jawab dan menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa pejuang bangsa Papua bermartabat demi hak politik kemerdekaan penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua yang tidak boleh diabaikan oleh PBB," katanya.
Sebby juga menjelaskan mengapa pembebasan Philip memakan waktu panjang hingga 19 bulan.
Menurut dia, pembebasan tersebut ditunda karena kesalahan Pemerintah Selandia Baru yang memercayakan pembebasan kepada militer dan polisi Indonesia.
"Indonesia sampaikan kepada Pemerintah NZ bahwa militer dan polisi Indonesia mampu dan akan bebaskan pilot Philip Mehrtens melalui operasi militer. Namun faktanya, militer dan polisi Indonesia tidak mampu bebaskan pilot Philip Mehrtens," tandasnya.
Pernyataan Sebby langsung ditanggapi Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024, Kombes Bayu Suseno yang menyebut hal itu hanyalah propaganda.
Kombes Bayu juga membantah pernyataan Sebby yang menyebut tidak adanya peran TNI dan Polri di dalam pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens.
"Tidak benar itu. Itu propaganda lagi dari Sebby Sambom (Juru Bicara TPNPB-OPM)," ujar Bayu, melansir dari Kompas.com.
Menurut dia, Sebby Sambom berencana menyebarkan informasi yang tidak akurat kepada masyarakat, sehingga membuat narasi bahwa tidak ada peran TNI/Polri di dalam pembebasan Philip.
Baca juga: Sosok Sebby Sambom, Jubir OPM yang Malah Mencak-mencak Usai Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Bebas
Sebby sebelumnya, disebut Bayu, juga meralat pernyataannya sendiri ihwal Egianus Kogoya menerima uang.
Menurut dia, perbaikan pernyataan itu menunjukkan bahwa informasi yang disebarkannya tidak valid.
"Kemarin dia nuduh Egianus terima uang. Hari ini bilang yang lain. Statement Sebby Sambom itu bagian dari propaganda pribadi," tegasnya.
Siapa sebenarnya Juha Christensen?

Dalam salinan dokumen bertajuk Proposal Proses Pembebasan Pilot asal New Zealand oleh TPNPB-OPM yang didapatkan Tribunnews.com, nama Juha Christensen tercantum di dalamnya.
Di dalam dokumen itu, hanya ada 12 pihak yang disebut sebagai tim fasilitator dalam proses pembebasan Kapten Philip.
Untuk itu, Tribunnews.com mencoba melacak jejak Juha Christensen dalam proses pembebasan Philip yang disandera TPNPB-OPM sejak 7 Februari 2023.
Direktur Eksekutif Amnesty International yang namanya tercantum dalam salinan dokumen tersebut sebagai anggota tim fasilitator, Usman Hamid, mengatakan pernah mendengar soal keterlibatan Juha Christensen dalam negosiasi tersebut pada tahun lalu.
"Tahun lalu setahu kami dia ada pertemuan dengan wakil TPNPB di PNG (Papua New Guinea). Tapi ada juga lembaga lain dari Swiss yang bertemu dengan TPNPB di PNG," kata Usman saat dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (22/9/2024).
"Awal tahun sempat juga saya dengar dia ke Papua. Tapi belakangan saya tidak pernah dengar lagi. Namanya juga tidak ada di dalam proposal TPNPB," sambung dia.
Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM di Papua, Frits Ramanday, mengkonfirmasi keterlibatan Juha Christensen dalam proses pembebasan Philip.
Ia mengatakan pernah berkomunikasi dengan Juha Christensen melalui mitranya.
Menurut Frits, hal yang dibahas dalam komunikasinya dengan mitra Juha Christensen tersebut adalah hal yang sifatnya informal.
Meski ia mengaku lupa kapan terakhir berkomunikasi dengan mitra Juha Christensen tersebut, Frits masih ingat kapan Juha dan mitranya mulai terlibat dalam proses pembebasan Philip.
"Iya, mereka masuk di bulan Februari 2024," kata Frits saat dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (22/9/2024).
Frits memandang pembebasan Philip adalah hal baik.
Menurutnya, hal itu sebagai wujud bahwa TPNPB OPM menghormati prinsip kemanusiaan.
"Penyanderaan ini jadi bahan evaluasi bagi penerbangan perintis yang mempekerjakan pilot asing yang mendarati daerah rawan konflik. Pemulihan pengungsi Nduga penting jadi perhatian pemerintah," kata dia.
"Dan (hal yang juga penting) recovery pascakonflik, upaya lanjutan dialog kemanusiaan agar para pihak saling menerima dan memaafkan," sambung dia.
Tribunnews.com, juga coba menanyakan terkait keterlibatan Juha kepada kuasa hukum Susi Air, Donal Fariz.
Ia mengaku tidak pernah mendengar namanya.
Ia kemudian menunjukkan salinan dokumen TPNPB-OPM yang di dalamnya termuat 12 pihak yang disebut sebagai fasilitator.
"Ada daftar nama ini, Mas. Cuma kita nggak tahu mana yang benar-benar terlibat," kata Donal saat dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (22/9/2024).
Soal rumor adanya sejumlah uang yang diserahkan ke TPNPB-OPM kelompok Egianus Kogoya untuk menebus kebebasan Philip, Donal mengaku tidak tahu.
"Kami tidak tahu, Mas," jawab Donal.
Tribunnews.com, juga coba melacak jejak keterlibatan Juha dari mantan Menko Polhukam yang menjabat sejak 23 Oktober 2019 sampai 1 Februari 2024, Mahfud MD.
Mahfud tercatat pernah menyampaikan sejumlah pernyataan publik yang mendorong langkah persuasif dalam proses pembebasan Philip.
Ia juga menyatakan keselamatan sandera adalah yang diutamakan pemerintah dalam proses pembebasan sandera tersebut.
Namun, Mahfud mengaku tidak mengetahui tidak pernah mendengar nama Juha sebelumnya.
"Tak pernah dengar. Siapa itu?" tanya Mahfud saat dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (22/9/2024).
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Melacak Jejak Juha Christensen, Sosok yang Disebut-sebut Berperan Dalam Pembebasan Pilot Susi Air
Sebby Sembon
Organisasi Papua Merdeka (OPM)
Pilot Susi Air
Kapten Philip Mark Mehrtens
Juha Christensen
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Sukses Bikin 8 Anggota OPM Keok, Inilah Sosok Mayjen Lucky Avianto yang Pimpin Operasi Habema |
![]() |
---|
3 Operasi TNI Tindak KKB Papua Sukses Besar, 8 Anggota OPM Keok Jelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI |
![]() |
---|
Pantas Mayer Wenda Bos KKB Papua Ketemu Usai 11 Tahun Buron, TNI Dapat Informasi dari Sini |
![]() |
---|
Tabiat KKB Papua Generasi Milenial Semakin Brutal, Ada yang Tega Rudapaksa Mantan Gurunya |
![]() |
---|
Sosok Petinggi KKB Papua yang Nekat Bakar 2 Rumah Milik Elvis Tabuni Bupati Puncak Papua Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.