Berita Surabaya

Surabaya Kota Nyaman Untuk Anak di Dunia, Ada Payung Hukum Hingga Libatkan Anak Dalam Pembangunan

melibatkan anak dalam proses pembangunan. Anak-anak Surabaya secara aktif terlibat dalam berbagai forum publik.

surya/Bobby Constantine Koloway (Bobby)
Sejumlah terobosan disiapkan Pemkot Surabaya menuju Kota Kota Layak Anak Dunia akreditasi dari UNICEF) Hal ini sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Kota dalam memberikan perlindungan kepada anak. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Kota Surabaya segera menerima pengakuan internasional sebagai Kota Layak Anak Dunia dengan akreditasi dari United Nations Children's Fund (UNICEF). Bersamaan dengan itu, Kota Pahlawan akan bergabung dalam jaringan global Child Friendly Cities Initiative (CFCI).

Surabaya menjadi kota layak anak dunia pertama di Indonesia yang mendapat pengakuan internasional tersebut. Sebelum mendapatkan predikat ini, Surabaya telah mengikuti sejumlah standar internasional dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan inklusif bagi anak-anak.

"Pengakuan resmi ini adalah hasil dari perjalanan panjang Kota Surabaya yang dimulai dengan komitmen kuat pada CFCI sejak Pemkot Surabaya mengirimkan surat inisiatif kepada UNICEF pada 13 September 2022 lalu," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Irvan Wahyudrajad dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (29/9/2024).

Ia merinci beberapa langkah penting yang dicapai Surabaya dalam perjalanna menuju CFCI. Di antaranya, kebijakan berkelanjutan untuk anak termasuk pengembangan infrastruktur dan layanan publik yang ramah anak, serta kebijakan yang humanis bagi seluruh anak di Surabaya.

Infrastruktur tersebut antara lain, pembangunan Rumah Anak Prestasi (RAP) di empat wilayah di Kota Surabaya, pembangunan sekretariat FAS serta podcast Si Arek FAS, pembangunan pusat informasi sahabat anak, pembangunan 487 Puspaga Balai RW, pembangunan dua day care baru milik Pemkot Surabaya dan sebagainya.

"Penyiapan infrastruktur ini sejalan dengan upaya meningkatkan perlindungan terhadap aktifitas anak. Sehingga, mereka semakin nyaman dalam menjalankan kegiatannya," kata Irvan.

Kedua, pihaknya juga melibatkan anak dalam proses pembangunan. Anak-anak Surabaya secara aktif terlibat dalam berbagai forum publik.

"Termasuk Musrenbang di tingkat kelurahan, kecamatan dan kota, Musrenbang RPJPD, Forum Perangkat Daerah serta berbagai Forum Konsultasi Publik memastikan suara mereka didengar dan diperhitungkan," papar Irvan.

Selanjutnya, pengakuan nasional melalui penghargaan Kota Layak Anak Utama yang diraih Surabaya enam kali berturut-turut dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

Keempat, pemkot mengkolaborasikan multi-sektor yang terdiri pemerintah, akademisi, media, komunitas, dunia usaha, dan organisasi internasional untuk mendukung kebijakan dan program ramah anak. Termasuk di antaranya melalui Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Kota Surabaya dan Jurnalis Sahabat Anak.

Tak hanya infrastruktur dan SDM, pemkot juga membuat payung hukum dalam memperkuat kelembagaan dan kebijakan Kota Layak Anak dengan Penerbitan dua Perwali baru. 

Yakni, Perwali Nomor 61 Tahun 2024 tentang Mekanisme Penyelenggaraan Kota Layak Anak dan Perwali Nomor 62 Tahun 2024 tentang Tata Cara dan Mekanisme Pemberian Perlindungan Khusus Kepada Anak.

Pemkot memfasilitasi anak-anak Kota Surabaya lewat program inovatif seperti Sistem Informasi Kota Layak Anak Surabaya (Si TALAS). 

"Ini memungkinkan anak-anak terlibat langsung dalam proses pembangunan di Kota Surabaya dari proses perencanaan, implementasi sampai monitoring dan evaluasi," tandasnya. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved