Pengakuan 2 Saksi Baru Kasus Vina Cirebon Kompak Sebut Kecelakaan, Titin: Saya Pastikan Betul

SURYA.co.id - Pengakuan dua saksi baru kasus Vina Cirebon, Nazrudin dan Adi Haryadi, semakin menguatkan dugaan bahwa kasus ini adalah kecelakaan.

Hal ini lantaran pengakua mereka saling berkaitan dan cocok.

Keterkaitan pengakuan Nazrudin dan Adi ini diungkap pengacara Saka Tatal, Titin Prialianti.

Titin awalnya buka suara mengenai ekstraksi HP Nazrudin, saksi baru yang mengaku memiliki bukti foto kasus kematian Vina Dewi Arsita dan Muhammad Rizky Rudiana pada 2016 lalu.

Sebelumnya, Titin Prialianti sudah menerima HP yang diserahkan oleh Nazrudin karena ia mengklaim pernah mengambil foto pada 27 Agustus 2016 di Jembatan Talun.

Baca juga: Pantesan Aep Disebut Lebih Kejam dari Binatang saat Sidang PK Terpidana Kasus Vina, Ini Tabiatnya

Namun, setelah HP tersebut diserahkan kepada ahli untuk dibuka, tidak ditemukan foto yang diambil pada waktu kejadian.

Titin Prialianti mengatakan bahwa HP Nazrudin tidak memiliki memory card dan pernah mengalami kerusakan.

Nazrudin pun juga mengaku dirinya sempat memindahkan data-data dari HP tersebut ke ponsel lain.

“Memang yang hanya tersisa di HP itu hanya tiga foto dan itu tahunnya tahun yang termuda, jadi bukan tahun 2016.

Jadi, yang lainnya memang sudah tidak terbaca sama sekali. Karena berdasarkan hasil foto itu yang tidak terlihat di 2016, Nazrudin juga menyatakan sebetulnya dia sempat memindahkan seluruh foto itu kepada handphone lain yang berada di Cianjur,” kata Titin dikutip dari kanal YouTube Titin Prialianti The Real.

Titin menjelaskan bahwa pihaknya yakin Nazrudin telah berkata jujur karena ada kesesuaian cerita antara Nazrudin dengan Adi Haryadi, saksi baru yang mengaku sebagai musafir dan melihat kejadian yang menimpa Vina dan Eky.

Baca juga: Foto-foto Kecelakaan Kasus Vina di HP Nazrudin Jadi Harapan, Ini Kata Roy Suryo Soal Ekstraksi Hp

Adi Haryadi pernah menyampaikan bahwa dirinya sempat melihat seorang pejalan kaki yang ternyata adalah Nazrudin.

Kemudian, Nazrudin bercerita ketika dia melintasi Jembatan Talun, dirinya melihat seseorang yang ia kira begal.

Kala itu tidak mengetahui informasi apapun dan mengaku ketakutan karena curiga ada begal, sehingga ia memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan.

Rupanya, orang yang Nazrudin lihat di tempat tersebut dan ia kira begal adalah Adi Haryadi.