Pembunuhan Vina Cirebon

Iptu Rudiana Muncul Usai Disinggung di Sidang PK Kasus Vina, Malah Bilang Begini: Ke Bang Pitra

Iptu Rudiana akhirnya muncul setelah kekejamanannya diungkap di sidang PK terpidana Kasus Vina Cirebon. Malah bilang begini.

kolase youtube
Kolase foto Iptu Rudiana. Iptu Rudiana Akhirnya Muncul Usai Disinggung di Sidang PK Terpidana Kasus Vina Cirebon, Malah Bilang Begini. 

SURYA.co.id - Iptu Rudiana akhirnya muncul setelah kekejamanannya diungkap di sidang PK terpidana Kasus Vina Cirebon.

Ia didatangi seorang youtuber ketika sedang betugas sebagai polisi di Polsek Kapetakan

Ketika ditanya terkait kasus Vina Cirebon, Iptu Rudiana enggan memberikan tanggapan.

Ia mengarahkan untuk bertanya kepada pengacaranya, Pitra Romadoni.

"Kaitan terkait hal ini karena saya sudah ada lawyer maka mungkin bisa langsung menghubungi Bang Pitra," ujar Iptu Rudiana dikutip dari tayangan YouTube Fristian Griec Media Official berjudul EKSKLUSIF! Sidang PK Terpidana Kasus Vina, Rudiana Bilang Apa? Marliana Blak-blakan.

Baca juga: Kesalahan Fatal Iptu Rudiana di Kasus Vina Cirebon Dikuliti, Oegroseno: Laporan Polisi Sudah Salah

Saat ditemui, Iptu Rudiana disinggung tentang beberapa hal mulai dari adanya pernyataan saat pemeriksaan para terpidana kasus Vina Cirebon 2016 lalu dipenuhi praktik kekerasan oleh penyidik hingga muncul kemungkinan kasus Vina-Eky Cirebon bukanlah pembunuhan melainkan kecelakaan.  

Terkait pertanyaan-pertanyaan itu, Iptu Rudiana memberikan jawaban yang sama.

"Sekali lagi saya sampaikan langsung ke Bang Pitra saja selaku kuasa hukum," katanya. 

Sebelumnya, terungkap peran Iptu Rudiana dalam penyiksaan para terpidana kasus Vina Cirebon pada 2016 silam.

Ternyata, Iptu Rudiana tak hanya membiarkan anak buahnya menyiksa para terpidana kasus Vina Cirebon secara kejam, tapi juga ikut menyiksa. 

Hal ini diungkapkan Saka Tatal saat menjadi saksi di sidang Peninjauan Kembali (PK) terpidana kasus Vina di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon pada Kamis (12/9/2024). 

Saka yang kini bebas setelah dihukum 8 tahun penjara di kasus ini, mengaku masih ingat wajah-wajah polisi yang menyiksanya saat dia berusia 15 tahun di tahun 2016 silam. 

Baca juga: Sepak Terjang Saka Tatal yang Tantang Sumpah Jaksa Jati Pahlevi, Pernah Tantang Iptu Rudiana

Satu wajah yang tidak pernah dilupakan itu adalah Iptu Rudiana

Saka mengaku dipukul pakai tangan hingga diinjak badannya oleh ayah Eky tersebut. 

"Berapa kali saya lupa karena banyak yang mukul, bisa dibilang 20 orang lebih. Yakin Rudiana ikut melakukan," kata Saka Tatal. 

Diungkapkan Saka, penyiksaan itu sudah mulai terjadi saat dia dan 8 temannya yang ditangkap anggota Iptu Rudiana masuk ke unit Narkoba Polres Cirebon Kota. 

Saat itu dia tidak tahu apa-apa terkait kasus yang membuat polisi begitu berinngas. 

Diakui, pemeriksaan para tersangka ini dilakukan secara terpisah. 

Saat di ruang unit narkoba Polres Cirebon Kota itu, dia disetrum dan diinjak-injak. 

Alat setrum kotak ada tombolnya seperti charger ponsel yang ditempekan ke seluruh bagian tubuhnya hingga merasakan kesakitan yang luar biasa. 

Tak hanay itu, mata Saka bengap karena ditonjok polisi berpakaian seragam. 

"Saya disuruh mengaku, katanya teman-teman kamu udah pada ngaku. Pak, saya salah apa. 
Saka gak pernah melakukan apapun yang melanggar hukum," ungkap Saka. 

Saat mau masuk sel, Saka juga dipukul pakai gembok. Dan ketika di dalam sel kepalanya diadu dengan teralis besi. 

Baca juga: Pantesan Iptu Rudiana Ditolak LPSK, Kabiro Beber Penyebabnya, Pitra Romadoni Beri Pembelaan

Selama disel itu Saka mengaku diberi makan, namun nasi yang diberikan itu dilempar ke mukanya sehingga kocar-kacir. 

Setelah itu, dia disuruh memakannya tanpa menggunakan tangan, tapi pakai mulut langsung mengambil di lantai. 

"Kenapa gak pakai tangan?," tanya kuasa hukum terpidana, Otto Hasibuan. 

"Nanti disiksa lagi, saya udah gak kuat, gak bisa nahan. Yang dewasa udah mengakui," ungkap Saka sambil menangis. 

Saka juga mengungkap perlakuan polisi yang menjepit tangannya pakai kursi besi hingga membuat tangannya bengkok. 

Mendengar hal itu, ketua majelis hakim Arie Ferdian langsung meminta Saka maju ke depan menunjukkan kondisi tangannya yang bengkok. 

"Ini dinjek pakai kursi besi, di atasnya ada orangnya," ungkap Saka.

Pengakuan Saka sempat membuat Otto Hasibuan tak tahan dan menghentikan pertanyaannya beberapa saat. 

Saat itu Saka mengaku dipaksa membalsem mata dan kemaluannya dengan balsem dan cabe kering oleh oknum polisi. 

"Posisi waktu di dalam sel. Sama cabe kering ke alat kelamin. Kalau gak mau disiksa lagi," ungkap Saka. 

Tak hanya itu, Saka juga mengaku diberi satu botol air kencing untuk diminum bersama terpidana lainnya.

 "Air kencing satu botol besar, disuruh minum," ungkap Saka hingga membuat Otto terdiam menahan tangis. 

Baca juga: Otto Hasibuan Murka Usai Kekejaman Oknum Penyidik Dibeber di Sidang PK Kasus Vina: Kok Dibiarkan

Iptu Rudiana Makin Terpojok

Hadi Saputra, terpidana kasus Vina Cirebon menceritakan perlakuan kejam anak buah Iptu Rudiana.
Hadi Saputra, terpidana kasus Vina Cirebon menceritakan perlakuan kejam anak buah Iptu Rudiana. (youtube kompas TV)

Eko Ramdani, salah satu terpidana kasus Vina juga mengungkap kesaksian soal perlakuan kepolisian, termasuk Iptu Rudiana.

Eko Ramadani menceritakan, pada tanggal 31 Agustus 2016 itu dirinya ditangkap oleh Rudiana dan anggotanya di depan SMPN 11 Cirebon.

Eko kemudian dibawa ke Unit Narkoba Polres Cirebon Kota bersama para terpidana lainnya.

Saat masuk ke dalam ruangan, kata Eko, polisi kemudian membawa Sudirman dan Jaya.

"Gak lama kemudian Jaya ngomong 'iya Eko ini'. Saya sempat ngomong ke Hadi 'itu mabok apa?' 'iya mabok' 'yaa Allah ada aja'," kata Eko Ramadani dikutip dari Kompas TV, Kamis (12/9/2024).

Setelah itu lanjut Eko, dirinya pun tidak banyak ditanya lagi oleh Iptu Rudiana dan anggotanya.

"Langsung dipisahin, dipencarin, dipukulin habis-habisan," kata Eko.

Baca juga: Buktikan Kasus Vina Cirebon Bukan Pembunuhan, Otto Hasibuan Ungkap 3 Poin Penting: Kekhilafan Hakim

"Setelah itu diinjak-injak, diperlakukan yang tidak seharusnya dilakukan ke manusia," tambahnya.

Eko mengaku awalnya tak tahu siapa yang memukuli ia dan teman-temnnya.

Namun akhirnya setelah di Polda Jabar ia baru tahu sosok Iptu Rudiana.

"Setelah tahu ada gak orang itu (Rudiana) mukul kamu?," tanya kuasa hukum 7 terpidana, Jutek Bongso.

"Ada, sempet di tengah-tengah ruangan tahanan pas Hadi dipukul gembok, Eko juga dapat perlakuan sampai sobek di bagian hidung," kata Eko sambil menangis.

Di sana Eko dipaksa mengaku ikut dalam permbunuhan Vina dan Eky.

"Terus disuruh ngakuin, kan ada pengakuan Jaya saya yang ngejar-ngejar. Katanya 'udah ngapain sih mesti harus gak, harus iya (ngaku)," ungkapnya.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved