Pembunuhan Vina Cirebon

Bukti BAP Terpidana Kasus Vina Cirebon Tak Akurat Terkuak Berkat Kesaksian Teman Rivaldy alias Ucil

Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terpidana kasus Vina Cirebon, Rivaldy Aditiya Wardhana alias Ucil diduga tidak akurat. 

Editor: Musahadah
kolase tribun jabar
Rivaldy alias Ucil membuat sidang PK terpidana kasus Vina Cirebon diskors karena buang air besar. 

SURYA.CO.ID - Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terpidana kasus Vina Cirebon, Rivaldy Aditiya Wardhana alias Ucil diduga tidak akurat. 

Tidak akuratnya BAP Rivaldy alias Ucil itu disebabkan karena pencantuman nama yang tidak sesuai. 

Dalam BAP disebutkan nama alias Rivaldy Aditiya Wardhana adalah Andika, bukan Ucil.

Hal ini terungkap saat empat teman Ucil dihadirkan di sidang Peninjauan Kembali terpidana kasus Vina di Pengadilan Negeri Cirebon pada Kamis (12/9/2024). 

Mereka adalah Alvian, Mohammad Rhenaldy Adam Wibowo alias Aldo, Muhammad Subhan alias Aan, Fajar Nurudin dan Arif Firmansyah. 

Baca juga: Tabiat Rivaldy alias Ucil Terpidana Kasus Vina yang Buat Sidang PK Diskors, Berani Singgung Rudiana

Oleh kuasa hukum terpidana, keempat saksi ditanyakan nama alias Rivaldy. 

Mereka kompak menjawab nama alias Rivaldy adalah Ucil. 

Mereka tidak tahu, bahkan tidak mengenal nama Andika yang dimaksud di BAP. 

Mendapati hal itu, kuasa hukum terpidana lalu meminta izin menunjukkan BAP yang menuliskan nama alias Rivaldy adalah Ucil. 

"Dalam BAP dalam pemeriksaan saksi, Rivaldi Aditiya Wardhana alias andika. Semua konteks pemeriksaan menyebutkan rivaldi alias andika," sebut kuasa hukum terpidana sambil menunjukkan BAP di depan majelis hakim. 

Sementara itu, empat saksi memiliki alibi yang kuat tentang keberadaan Ucil di malam tewasnya Vina dan Eky pada 27 Agusutus 2016. 

Saksi Aldo bahkan menyebut di malam itu, Ucil berada di rumahnya dan tidur bersama dia dan kakaknya, Rere. 

Aldo yang mengaku tidur pukul 22.00 menjumpai Ucil esok harinya pukul 07.00 di rumahnya. 

"Si Rivaldy sampai nginep, gak pulang kemana-mana. Tanggal 27 hari Sabtu tahun 2016. 
Sampai Aldo bangun, masih sama Ucil. Tidur sekamat bertiga bersama kakak Aldo, Rere," sebut Aldo. 

Sementara itu, Arif, teman Ucil mengaku tahu kebiasaan Rivaldy. 

Menurutnya, Ucil kerap menjadi tukang parkir bersama dia di daerah Cipto. 

Arif juga mengenal teman-teman main Ucil. 

Saat ditanya apakah teman main Ucil itu, 5 terpidana yang ada di ruang sidang, Arif membantahnya. 

Arif yang menjadi teman dekat Ucil bahkan tidak mengenal 5 terpidana tersebut. 

Asal Usul Nama Andika

Sementara itu, terungkapnya nama Andika di kasus Vina Cirebon diduga hasil karangan Sudirman, terpidana lain kasus Vina Cirebon

Ucil menceritakan, saat pada 30 Agusutus 2016 dia ditahan di Polsek Barat Utara Cirebon atas kasus penganiayaan dan kepemilikan senjata tajam.

Namun, saat ditahan di Polsek Barat Utara Cirebon, dia tiba-tiba didatangi ayah Eky, Iptu Rudiana. 

Iptu Rudiana langsung mencecar Ucil dengan kejadian tewasnya sang anak, Eky. 

Merasa tidak tahu dan sudah berada di tahanan tiga hari, Ucil pun mengelaknya.  

Namun, Iptu Rudiana terus menudingnya dengan mengatakan teman-temannya sudah mengaku. 

Tak hanya itu, kepala Ucil juga dibenturkan ke teralis tahanan. 

"Saya terus dijedot-jedotin ke teralis. Nanti dulu pak, apa-apaan pak," ungkap Ucil menceritakan protesnya saat itu, dikutip dari tayangan Telusur TVOne pada Jumat (6/9/2024). 

 Setelah itu, lanjut Ucil, muncul lah tersangka lain, Sudirman yang disuruh penyidik untuk menunjuk siapa yang terlibat di kasus Vina. 

Saat itu Sudirman menunjuk Ucil yang memiliki tatoo di badannya.

Namun saat itu Sudirman menyebut nama dia Andika. 

Merasa namanya bukan Andika, Ucil kembali protes. 

Namun protesnya tak ditanggapi polisi yang akhirnya meminta dia ikut ke Polres Cirebon Kota. 

Di Polres Cirebon Kota, Ucil bertemu dengan tersangka lain, Hadi Saputra dkk yang juga mengalami hal serupa, dipukuli para penyidik. 

"Dijudge kamu yang bunuh, kamu yang nusuk, kamu yang  memerkosa," ungkap Ucil sambil terus mengaku tidak tahu menahu hal itu. 

Bahkan saking kesal protesnya tidak ditanggapi, Ucil sampai minta dibunuh atau dimatikan saja. 

"Saya dimasukin ke sel, yang lain juga sama mereka juga digituin. (Tersangka) yang lain pun saya gak kenal," katanya. 

Setelah dipaksa mengaku, Ucil lalu dipindah ke tahanan Polda Jabar selama 2-3 bulan untuk menyembuhkan luka-lukanya.   

Setelah itu dia dikembalikan ke Polsek dan dititipkan ke Rutan Pelabuhan. 

Tak lama setelah itu, dia disidang atas kasus kepemilikan senjata tajam dan divonis 1 tahun 6 bulan penjara. 

Dan, tak lama setelah itu dia dilimpahkan lagi untuk kasus Vina Cirebon

"Tiba-tiba pelimpahan kasus vina. Apa apaan pak. Saya tanda tangan aja enggak. 
Saya marah-marah di tempat persidangan. Saya tanda tangan aja gak, Sampai mati pun enggak. Gak pernah tanda tangan saya," akunya.  

Ucil mengaku sampai saat ini tidak pernah tanda tangan BAP di Polres.

"Saya tanda tangan di polsek saja. Di polres gak pernah tanda tangan," katanya. 

Ucil pun mengaku tidak tahu isi BAP karena merasa tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan. 

Namun saat dakwaan dibacakan di persidangan dia baru tahu kalau dituduh menusuk hingga memerkosa korban Vina. 

"Saya bantah semua, dari awal persidangan juga. Saya tanda tangan saja tidak," katanya. 

Kini harapan Ucil mulai tumbuh ketika banyak pihak yang memperhatikan kasusnya dan akhirnya dia bisa mengajukan permohonan PK.  

"Harapan saya semoga terbuka seluas-luasnya. Saya bisa kumpul lagi sama keluarga. Bisa jagain adik-adik saya. Saya yakin, Allah tidak akan pernah tidur. Pengadian sesungguhnya menanti di akherat nanti," tukasnya.

Disiksa hingga Didatangi Maung 

Rivaldy alias Ucil membeber fakta sebenarnya kasus Vina Cirebon serta peran Iptu Rudiana.
Rivaldy alias Ucil membeber fakta sebenarnya kasus Vina Cirebon serta peran Iptu Rudiana. (kolase istimewa/TVOne)

Tak disangka tubuh terpidana kasus Vina Cirebon, Rivaldi alias Ucil ternyata kebal.

Ucil mengaku tak merasa sakit ketika disiksa penyidik kasus Vina Cirebon.

Ayah Rivaldi, Asep Kurnadi bercerita meski tubuh anaknya kecil namun masih bisa bertahan dari siksaan penyidik kasus Vina Cirebon

"Kecil banget makanya beda, segitu kecilnya diinjak-injak, yang lain pada pecah ngegeser," kata Asep.

Akibat siksaan itu, kata Asep, Rivaldi sampai tak berdaya dan kritis.

Saat itulah, kata Asep ada sosok uyutnya yang menghampiri Rivaldi.

"Waktu keadaannya darurat antara hidup dan mati datang uyunya Rivaldi," katanya.

"Dijilatin semua dari ujung kaki sampai ujung kepala sama maung," tambah Asep.

Setelah itu Rivaldi kemballi menerima penyiksaan.

Namun kali ini, kata Asep, Rivaldi sama sekali tidak merasakan sakit seperti semula.

"Akhirnya Rivaldi nerima siksaan lagi gak kerasa, sampai steples, gak kerasa udah. Kata Rivaldi kebal, 'udah kebal pah semenjak ketemu Paman Maung aja'," kata Asep.

"Gak bilang apa-apa, udah pergi lagi. Antara sadar dan tidak, hidup dan mati," tambahnya.

Padahal di antara 8 terpidana, Rivaldi alias Ucil yang paling banyak menerima penyiksaan dari penyidik kasus Vina Cirebon.

"Paling banyak penyiksaannya," kata Asep.

Kini, harapan Asep kembali muncul setelah Ucil dan teman-temannya mengajukan PK.

Asep tak menyangka jika anaknya itu menjelma menjadi sosok dewasa setelah 8 tahun mendekam di jeruji besi.

Bahkan Asep juga mengatakan, Rivaldi saat ini dalam kondisi sehat.

"Dia sekarang gemuk. Udah bujang dia," ucapnya dilihat TribunnewsBogor dari Youtube Feri, Selasa (27/8/2024).

Lebih lanjut, Asep menejlaskan, jika ada wejangan yang diberikan terhadap Rivaldi.

"Saya tadi ngobrol dengan Rivaldi, saya nanya kesehatannya. Alhamdulillah Rivaldi sehat," bebernya.

"Saya coba nenangin agar dia sabar di dalam," tambahnya.

"Saya juga berpesan agar berdoa agar dikabul PK nya. Cuma seperti itu saja saya ngasih nasihat," ungkap Asep.

Asep membeberkan, jika Rivaldi adalah anak yang pendiam tapi memiliki jiwa solidaritas yang tinggi.

"Rivaldi itu anaknya diam. Dia kalau sayang sama orang, sayang banget. Solidaritasnya tinggi," jelasnya.

"Anaknya tidak neko-neko. Walau diam dia sangat baik sama teman," sambungnya.

Di sisi lain, Asep meminta maaf terhadap semua pihak yang sulit untuk menemuinya.

Asep beralasan jika sulit dihubungi karena dia tak memiliki smartphone.

"Maaf ya, saya tidak punya smartphone. Itu masalahnya," paparnya.

"Ada handphone tapi tidak ada Whatasappnya. Jadul," sambung Asep.

Kepada publik, Asep membeberkan bagaimana awal mula ia mengetahui sang anak Rivaldi menjadi pelaku pembunuhan Vina dan Eky.

Dalam siniar yang tayang di kanal YouTube Diskursus Net pada Selasa (30/7/2024) kemarin, Asep mengaku baru mengetahui Rivaldi jadi pelaku pembunuhan Vina dan Eky melalui internet.

Parahnya, Asep harus melihat kondisi Rivaldi yang babak belur imbas penyiksaan yang dilakukan oknum polisi kepada anaknya.

Foto-foto Rivaldi yang babak belur itu pun diketahuinya dari internet.

Asep mengaku saat itu ia merasa bak diterpa gunung runtuh usai mengetahui kondisi Rivaldi saat itu.

"Waktu kejadian itu waduh saya kayak runtuhnya gunung Pak. Masyaallah benar enggak saya bilang, karena saya kan tahunya dari internet Pak, kejadian itu," kata Asep kepada Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel yang memandu siniar itu.

Asep kemudian langsung menemui Widyaningsih, pengacara Rivaldi dan menanyakan tentang nasib anaknya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kesaksian Teman Bareng Ucil Saat Malam Kasus Vina, Rayakan Ultah Kakak Kini Malah Divonis Tusuk Eky

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved