Kuliner
Tongseng Ayam Yogyakarta Bu Mumpuni, Rekomendasi Kuliner Top di Trenggalek yang Kangen Suasana Jogja
Kabupaten Trenggalek memiliki depot atau warung tongseng yang enak seperti halnya di Yogyakarta, yakni 'Tongseng Ayam Yogyakarta Bu Mumpuni.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: irwan sy
SURYA.co.id, TRENGGALEK - Kabupaten Trenggalek memiliki depot atau warung tongseng yang enak seperti halnya di Yogyakarta.
'Tongseng Ayam Yogyakarta Bu Mumpuni' berlokasi di RT 20 RW 05 Desa Karangan, Kecamatan Karangan, tepatnya di sebelah utara Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kecamatan Karangan, bisa menjadi pengobat rindu bagi warga yang ingin menyantap kuliner khas Yogyakarta tersebut.
Rumah makan yang buka sejak 20 Agustus 2024 tersebut menyediakan 4 pilihan menu tongseng, yaitu tongseng daging ayam, lalu tongseng ati ampela, tongseng kepala ayam, dan tongseng balungan.
Harganya pun cukup terjangkau, mulai dari Rp 10 ribu untuk tongseng balungan hingga termahal Rp 15 ribu untuk tongseng kepala ayam.
Sedangkan untuk minuman, Tongseng Ayam Yogyakarta Bu Mumpuni menyediakan minuman khas Yogyakarta yaitu wedang uwuh, lalu wedang jahe, wedang sere jeruk, hingga wedang telang.
Pemilik Tongseng Ayam Yogyakarta Bu Mumpuni, Sri Mumpuni, menuturkan ide membuka usaha rumah makan tersebut ia dapatkan dari sang anak yang lama tinggal di Yogyakarta.
Sang anak punya ketertarikan tersendiri terhadap dunia kuliner dan mendalami makanan khas Yogyakarta serta Jawa Tengah salah satunya Tongseng.
Sayangnya sang anak mempunyai kesibukan lain dengan pekerjaannya.
"Karena tidak bisa menyalurkan hobinya, sehingga menurunkan ilmunya ke saya lalu diminta buka usaha di Trenggalek," kata Sri, Minggu (8/9/2024).
Sri lalu mencoba sejumlah jenis makanan yang kira-kira cocok dengan lidah orang Trenggalek, hingga pilihannya jatuh ke tongseng.
Menurut Sri, cita rasa Tongseng tak jauh beda dengan makanan sehari-hari orang Trenggalek.
Hanya saja, ia memodifikasinya agar lebih cocok dengan selera masyarakat lokal.
"Yogyakarta itu kan identik manis lalu campuran rempahnya sangat kental, nah saya sesuaikan dengan Trenggalek, soalnya saya menganalisa kalau orang Trenggalek itu lidahnya agak beda dengan orang yang asli Yogyakarta," lanjutnya.
Sri memastikan tongseng masakannya berbeda dengan tongseng lainnya karena resep yang ia gunakan adalah buatan sang anak yang ia modifikasi.
Ia beberapa kali diajak sang anak mencicipi tongseng yang ada di Yogyakarta dan mencoba untuk meraba-raba apa saja bumbu-bumbunya yang kemudian ditambah sejumlah bumbu sesuai seleranya.
Ngikan Reborn di Surabaya, Inovasi Kuliner Ikan Goreng dan Sambal Nusantara Lebih Variatif |
![]() |
---|
Kuliner Malam di Gresik, Ada Sate Kambing Muda Legendaris Sejak Tahun 1998 di Alun-alun Sidayu |
![]() |
---|
Rujak Cingur Genteng Durasim Surabaya Pertahankan Cobek Berusia 82 Tahun untuk Meracik Bumbu |
![]() |
---|
20 Tahun Ibu Yati Berjualan Semanggi, Kuliner Khas Surabaya yang Melegenda |
![]() |
---|
Incip Perpaduan Ayam Goreng Krispi dan Nasi Kebuli Cita Rasa Timur Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.