Berita Jombang
Harga Cengkih Naik Jelang Musim Panen, Petani di Wonosalam Jombang Sumringah
Masuk musim panen, petani cengkih di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tampak mulai tersenyum lebar.
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, JOMBANG - Masuk musim panen, petani cengkih di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim), tampak mulai tersenyum lebar.
Pasalnya, harga jual cengkih basah saat musim panen terus naik.
Kenaikan cengkih ini tak tanggung-tanggung, mencapai Rp 34.000 per kilogramnya.
Memang, memasuki musim panen kali ini, petani cengkih di Kecamatan Wonosalam, khususnya di Dusun Segunung Desa Carangwulung, mulai dipadatkan aktivitas.
Mereka bisa seharian berada di kebun cengkih, untuk memetik cengkih yang merupakan rempah-rempah komoditas unggulan di Jombang itu.
Secara berurutan, para petani ini mengelilingi kebun dan memetik cengkih dari pohonnya.
Setelah cengkih dipetik, barulah dimasukkan ke dalam wadah bulat terbuat dari bambu yang digendong oleh para petani.
Setelah semua selesai, para petani lalu mengumpulkan semua cengkih yang sudah dipetik dalam satu rumah.
Beberapa warga yang ada di halaman rumah, tampak sudah siap untuk memisahkan cengkih dari daunnya.
Menurut salah seorang petani dan juga pemilik kebun cengkih, Hari Samsuki (68) mengatakan, cengkih masih menjadi komoditi unggulan masyarakat Wonosalam.
Ia mengatakan, cengkih menjadi komoditi unggulan karena usia kebunnya berusia belasan bahkan puluhan tahun.
Hari sendiri memiliki lahan dengan luas sekitar 10 hektare.
"Saya punya lahan itu sekitar 10 hektare. Ada sekitar 400 pohon dengan beragam ukuran di lahan itu," ucapnya saat dikonfirmasi SURYA.CO.ID, Jumat (30/8/2024).
Dengan 10 hektare lahan itu, Hari mengakui tidak semuanya ditanami cengkih. Ada tanaman lain yang juga ia tanam di lahan tersebut dengan sistem tumpang sari.
Sistem tumpang sari sendiri adalah suatu bentuk menanam secara campuran (polyculture), berupa mencampur dua jenis atau lebih tanaman pada satu lahan tanam dalam waktu bersamaan.
"Selain cengkih ada banyak tanaman lain di lahan saya. Jadi pohonnya itu tersebar," ujarnya.
Namun, imbuh Hari, cengkih tetap menjadi komoditi utama yang menjadi prioritas.
Setiap masuk musim panen, Hari dengan belasan petani yang bekerja di lahannya itu mendapatkan jumlah yang beragam.
Seperti musim kemarau yang sekarang dirasakan, ia bisa mendapatkan 10 ton lebih cengkih.
Berbeda jika masuk musim penghujan, hasil panen cengkih tidak seperti saat musim kemarau, melainkan hanya 3-4 ton saja.
"Karena kalau musim hujan itu juga disertai angin, jadi panen cengkih berkurang. Kalau kemarau ini, Alhamdulillah panennya banyak," tutur Hari.
Hari melanjutkan, di lahannya, cengkih yang ia tanam adalah jenis Zanzibar. cengkih dengan jenis ini rata disebar di lahannya.
Jenis cengkih ini, masih kata Hari, memiliki keunggulan dari segi aroma bunganya yang khas. Hal itu yang kerap kali menarik minat pabrik rokok kretek.
"cengkih ini aromanya harum, jadi banyak yang mencari," jelasnya.
Karena banyak mencari, harga jualnya pun lumayan tinggi. Di mana setiap awal panen, harga cengkih per kilogram basah dari petani menyentuh Rp 27.000 ribu.
Dari harga Rp 27.000 ribu itu, kemudian naik menjadi Rp 29.500.
"Alhamdulillah hari ini sudah naik lagi harganya, jadi Rp 34.000 per kilogram basah," ungkap Hari.
Baginya dan para petani, Hari melanjutkan, harga tersebut dinilai terjangkau dan wajar, apalagi memasuki musim panen raya cengkih.
Dengan harga itu, ia juga tidak memungkiri jika nantinya harga pasar bagus, harga cengkih per kilogramnya bisa naik ke harga Rp 35.000 hingga Rp 36.000 ribu.
"Semoga saja harganya tidak turun. Mungkin dari pemerintah bisa memberikan solusi dan masukan agar harga cengkih ini tidak turun," pungkas Hari.
➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID
harga cengkih naik
harga cengkih
cengkih
Dusun Segunung
Desa Carangwulung
Kecamatan Wonosalam
Jombang
Jawa Timur
Jatim
Mobil Listrik Karya Pelajar SMK NU Jombang Mampu Melaju 50 KM, PCNU Berharap Bisa DiProduksi Massal |
![]() |
---|
Naik 6,5 Persen, UMK Jombang 2025 Sentuh Rp 3.137.0044: Seusai Harapan Serikat Buruh |
![]() |
---|
Mama Muda di Jombang Bekap Bayinya Hingga Meninggal, Takut Tangisannya Didengar Tetangga |
![]() |
---|
Disnaker Jombang Usulkan Kenaikan UMK 6,5 Persen, Buruh Siap Menggugat Kalau Realisasinya Meleset |
![]() |
---|
Nafsu Tidak Turun Meski Sudah Pensiun, Pria Tua di Jombang Nekat Nodai Anak Dari Kekasihnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.