Pembunuhan Vina Cirebon
Pengakuan Pria Terakhir Bersama Eky dan Vina Cirebon: Sempat Pakai Narkoba, Jam 22.00 Pamit ke Sini
Terungkap sosok laki-laki yang terakhir bersama Eky dan Vina sebelum keduanya sekarat di Jembatan Talun. Ini pengakuannya!
SURYA.co.id - Terungkap sosok laki-laki yang terakhir bersama Muhammad Rizky alias Eky dan Vina Dewi Arsita alias Vina Cirebon sebelum keduanya ditemukan tergeletak di Jembatan Talun pada 27 Agustus 2016.
Laki-laki itu bernama Arta Anoraga Japang alias AR, teman nongkrong Eky.
Sosok Arta akhirnya muncul bersama tim kuasa hukumnya dari LBH Caruban Nagari dalam jumpa pers pada Selasa (13/8/2024) petang.
Arta mengaku mengenal Eky sejak satu hingga dua tahun sebelumnya kejadian nahas tersebut.
"Saya kenal Eki sudah lama, bapak saya juga seorang anggota TNI di 0620 (sekarang sudah pensiun) dan kenal dengan Iptu Rudiana, ayah Eki," ujar Arta, membuka ceritanya.
Baca juga: Jawab Tudingan Pitra Romadoni, Mega dan Widi Pastikan Bukti Chat Vina Asli, Ini Alasan Baru Bersuara
Arta lalu menceritakan kronologi kebersamaannya dengan Eky sebelum kejadian nahas pada 27 Agustus 2016.
"Kami sempat berkomunikasi melalui BBM (BlackBerry Messenger), menanyakan posisi masing-masing, lalu saya diajak Eki untuk nongkrong dan menginap," ucapnya.
Menurut Arta, sore itu Eki menemuinya di Cideng, tepatnya di Islamic Center.
Mereka kemudian pergi ke sebuah warung bernama "Warung Babeh," di mana Eki sempat meminta bantuan teman Arta, berinisial YS, untuk memperbaiki motornya.
"Nah, YS sempat cerita kalau sebelum ke bengkel, mereka ke wilayah Arya Kiban dulu untuk beli obat-obatan terlarang," jelas dia.
Setelah itu, mereka kembali ke Warung Babeh dan kemudian menuju rumah Arta.
Di sana, mereka mandi, makan dan setelah azan magrib, mereka keluar lagi ke Arya Kiban untuk membeli obat-obatan (narkoba).
Malam itu, Arta, Eki dan Vina kemudian pergi ke rumah AN di daerah Dawuan untuk berkumpul dengan beberapa teman lainnya.
Menurut Arta, Eki dan Vina sempat pamit pulang terlebih dahulu dengan alasan ingin mengambil uang.
"Saya pamit sekitar pukul 21.00-21.30 untuk mengantar pacar saya pulang."
"Setelah itu, saya dengar dari YS dan AN bahwa Eki juga pamit bersama Vina."
"Tapi, saat saya mencoba menghubungi Eki sekitar pukul 22.00, ponselnya sudah tidak aktif, pesannya hanya ceklis," katanya.
Saat tiba di rumah, Arta mendapatkan kabar mengejutkan melalui status BBM teman-temannya yang menuliskan "RIP Eki RDN."
Mengetahui hal itu, Arta segera menuju RSD Gunungjati, tetapi tidak sempat melihat langsung jenazah Eki maupun Vina.
"Saya hanya sampai di depan parkiran dan melihat gerombolan teman-teman Eki yang lain, yang saya tidak kenal."
"Mereka tampak tidak terima dan terdengar menanyakan siapa yang bersama Eki sebelum kejadian, mereka ingin balas dendam."
"Saya ketakutan dan langsung pulang ke rumah," ujarnya.
Direktur LBH Caruban Nagari Reno Sukriono menambahkan, obat-obatan terlarang itu sempat dikonsumsi Eky, sedangkan Vina tidak.
Reno juga menambahkan sebelum ke Dawuhan, Eky bersama Arta sempat menjemput Vina di rumah Widi.
Mereka lalu berboncengan bertiga menuju ke Dawuhan ke rumah AN dan YS.
Di Dawuhan, mereka sempat minum lagi sambil nonton puncak acara agustusan.
Setelah Arta pamit pulang, Eky dan Vina ikut pamit pulang untuk meminta uang.
"Kita tidak tahu meminta uang ke orangtua Eky atau Vina," katanya.
Namun, sebelum pergi Eky sempat meminjam pakaian AN yakni kaus hitam yang akhirnya dipakai saat tergeletak di jembatan Talun.
Reno memastikan Eky dan Vina pergi sekira pukul 22.00.
Bahkan diakui di pukul 22.14 Vina sempat menghubungi Widi untuk mengajaknya gabung bersama.
"Pasca itu, baru peristiwa itu terjadi," terangnya.
Apakah ada pembunuhan atau laka tunggal, Reno belum bisa memastikan.
"Kami masih melakukan pendalaman dan penyelidikan untuk itu. Masyarakat maupun media, serahkan semua kepada tim yang dibentik kapolri," tegasnya.
Mega dan Widi Skakmat Pitra Romadoni
Mega dan Widi akhirnya menjawab keraguan kuasa hukum Iptu Rudiana, Pitra Romadoni terkait kesaksiannya di kasus Vina Cirebon.
Sebelumnya, Pitra Romadoni meragukan kesaksian Mega dan Widi yang menyebut masih ada komunikasi dengan Vina pukul 22.00 lebih atau sesaat sebelum Vina dan Eky ditemukan sekarat di jembatan Talun, Cirebon.
Meski kesaksian Mega dan Widi ini diperkuat dengan bukti chat pukul 22.14 WIB, hasil ekstraksi data ponsel Vina, Pitra tetap tidak percaya,
Pitra mengaku lebih percaya kesaksian Suroto yang mengklaim menolong Vina dan Eky pukul 22.15 WIB.
Awalnya, Pitra Romadoni menyebut pengakuan Widi dan Mega, tidak benar karena keduanya tidak ada di lokasi kejadian.
Baca juga: Meski Bukti Chat Vina Cirebon dan Saksi Mentahkan Kesaksiannya, Suroto Malah Nantang Diperiksa Ulang
"Dia tidak melihat di lokasi, saya bilang keterangan dia itu tidak benar dan bohong," kata Pitra Romadoni dikutip dari Kompas TV, Jumat (9/8/2024).
Menurut Pitra, tidak mungkin Vina masih menelepon Widi pada pukul 22.05 WIB.
Sebab berdasarkan pengakuan Suroto, dirinya mengaku melihat Vina dan Eky sudah terbaring di dekat flyover Talun.
Pitra mengatakan, Suroto mengaku melihat keduanya sudah terkapar pada pukul 22.00 WIB.
"Kan enggak nyambung dengan saksi Suroto. Itu kan halusinasi dia aja," ungkap Pitra.
Bahkan menurutnya, yang melihat Vina dan Eky sudah terkapar pada pukul 22.00 WIB bukan hanya Suroto saja.
Melainkan lima orang saksi lainnya yang merupakan polisi dari Polsek Talun.
Sehingga Pitra meyakini kalau keterangan Widi itu bohong.
"Bagaimana mungkin orang yang sudah terkapar bisa nelepon, halusinasi saja," katanya lagi.
Menjawab keraguan ini Mega dan Widi kembali menegaskan bahwa keterangannya jujur.
Widi juga memastikan bukti chat komunikasinya dengan Vina yang beredar di media adalah asli.
"Iya bener," tegas Widi dikutip dari tayangan TVOne pada Senin (11/8/2024).
Widi tidak pernah memberikan capture bukti komunikasi itu ke orang lain.
Dia juga tidak pernah dimintai keterangan polisi terkait kematian sahabatnya itu.
Diakui Widi dan Mega, sebenarnya mereka ingin bersuara terkait kasus ini, tapi takut.
"Pengen bersuara, cuma gak berani teh," aku Mega.
Saat ditanya apa yang diharapkan dari kesaksian ini, Widi hanya menjawab singkat.
"Cuma satu, Vina tenang di sana, sudah deh gitu kamu tidur yang nyenyak, enggak ada yang ngusik," kata Widi sambil menangis.
"Kasihan dia kan dia udah tidur tenang tapi makin banyaknya kayak pemberitaan apa-apa. Aku cuma minta ini masalah cepat selesai selama dari 2016 hingga 2024," sambung Mega.
Keduanya lalu bercerita kejadian sebelum Vina tewas. Mereka mengingat Vina ingin menginap di rumah Widi pada Sabtu 27 Agustus 2016.
Vina mengirimkan pesan singkat kepada Widi untuk menjemput di depan gang rumahnya di Cirebon.
Widi dan Mega lalu menjemput Vina di lokasi yang telah ditentukan. Sesampainya di rumah Widi, Vina meminjam uang Rp 50 ribu untuk membeli mie instan serta pembalut.
Vina berjanji akan mengganti uang tersebut pada malah hari.
Kekasih Eky itu akan mendatangi rumah kakaknya Marliyana untuk meminta uang.
Tak lama kemudian sekira pukul 15.00 WIB, Vina dibonceng Mega mendatangi kontrakan Marliyana.
Sepulang dari kontrakan sang kakak, sepeda motor Mega dan Vina dipepet oleh Eky.
Vina dan Eky lalu menjauh dari Mega untuk mengobrol. Mega sempat mendengar ucapan Vina.
"Sekelebat ada kata-kata kenapa kamu selingkuh," kata Mega.
Kemudian, Vina meminta izin kepada Mega untuk pulang bersama Eky.
Mega akhirnya pulang sendirian ke rumah Widi. Sekira pukul 17.30 WIB, Vina ditemani Eky tiba di rumah Widi.
Eky lalu kembali pergi. Sementara Vina mandi dan meminjam pakaian Widi. Alasannya, Vina ingin malam mingguan bersama Eky.
"Aku mau minjam baju kamu dong yang ini dia bilang kayak gitu. Emang baju yang mana? aku juga agak gimana maksudnya pemberian dari mantan pacar saya dulu nanti marah dianya," kata Widi.
Namun Vina mengaku hanya meminjam sebentar. Tak hanya pakaian. Vina juga meminjam sandal dan celana pendek.
Vina juga berpesan kepada Widi agar tidak tidur karena akan pulang pada pukul 22.00 WIB.
Sekira pukul 22.00 lebih, Vina sempat SMS kemudian menelpon. Dia mengajak Widi untuk keluar rumah.
Widi bakal dibonceng oleh rekan Eky. Namun, Widi menolak ajakan tersebut. Selain itu, Mega juga telah berada di rumah Widi
Sekira pukul 22.30 WIB, Widi dan Mega membuka Facebook.
"Buka Facebook rame banget RIP Eky RDN dan Vina DA, aku enggak percaya dong. Tapi kabar (kematian) semakin kenceng banget," kata Widi.
Widi lalu mencoba menghubungi nomor Vina. Tetapi tidak ada jawaban.
Beberapa saat kemudian, terdengar suara seorang pria dari nomor telepon Vina.
Pria yang mengaku anggota Polsek Talun itu mengabarkan kepada Widi dan Mega bahwa Vina dan Eky mengalami kecelakaan tunggal dan kini berada di RSUD Gunung Jati.
Widi dan Mega lalu mendatangi RSUD Gunung Jati. Mereka lalu bertemu Vina terbaring di UGD RSUD Gunung Jati. Keduanya tidak melihat Eky.
Widi dan Vina lalu dihampiri seorang perawat laki-laki. Perawat tersebut bertanya kepada Mega dan Widi hubungannya dengan Vina.
"Aku temannya nya aku bilang kayak gitu. Ya sini mbak dibantu temannya biar cepat. kondisinya tuh kayak gimana ya, syahadat. Jadi kayak sakaratul banget," ujar Widi.
"Nah pas aku syahadatin sama Mega, habis itu langsung enggak ada (Vina meninggal)," kata Widi.
Widi sempat melihat kondisi Vina saat itu mengeluarkan darah dari hidung.
Kini, Widi dan Mega mengaku belum pernah dimintai keterangan dari pihak kepolisian terkait kasus tersebut.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul CERITA Arta di Momen Terakhir Bersama Vina dan Eki, Kaget Keduanya Tewas Tak Lama Setelah Pamit
Saksi Kasus Vina Cirebon
kasus Vina Cirebon
Iptu Rudiana
LBH Caruban Nagari
Arta Anoraga Japang
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
| Tak Tahan Lihat 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon, Jutek Ingatkan Prabowo: Jangan Sampai Ada Keranda |
|
|---|
| Ingat Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon yang Ditembak Peluru Karet? Tiba-tiba ke Rumah Sakit |
|
|---|
| 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon Bisa Lolos Pidana Seumur Hidup dengan Remisi Perubahan, Jutek Beraksi |
|
|---|
| Kondisi Miris Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon Usai PK Ditolak, Otto Hasibuan: Harus Dicek |
|
|---|
| 2 Jalan agar Terpidana Kasus Vina Cirebon Bisa Lolos Hukuman Seumur Hidup, Ini Kata Otto Hasibuan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Saksi-Arta-mengungkap-kronologi-sebelum-Eky-dan-Vina-Cirebon-tewas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.