Berita Situbondo

Situbondo Ingin Transisi Ketua Golkar Alami dan Tidak Gaduh, Harus Bisa Teruskan Prestasi Airlangga

Saat ditanya siapa yang layak menggantikan Airlangga, Rachmad menegaskan, pihaknya tidak dalam rangka mendukung

Penulis: Izi Hartono | Editor: Deddy Humana
surya/izi hartono (izihartono)
Ketua DPD Golkar Situbondo, Rachmad. 


SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum DPP Partai Golkar sesaat seperti membuat partai beringin itu kehilangan pegangan. Tetapi kemudian semua kader dan pengurus harus menerimanya, termasuk pengurus DPD Partai Golkar Situbondo.

Pernyataan itu disampaikan ketua DPD Partai Golkar Situbondo, Rachmad saat dihubungi SURYA, Senin (12/8/2024). Rachmad mengatakan, Airlangga akan menjadi kenangan namun ia mengakui selama kepemimpinan telah menorehkan banyak prestasi yang gemilang. "Salah satunya jumlah kursi anggota DPR RI yang signifikan," kata Rachmad.

Rachmad membeberkan, perolehan Golkar pada Pileg tahun 2019 adalah 85 kursi di DPR RI. Sedangkan pada Pileg 2024 Golkar meraih 102 kursi di DPR RI.  "Berarti ada kenaikan 17 kursi," kata mantan Wabup Situbondo ini.

Selain itu, kata Rachmad, Airlangga juga telah menghantarkan Probowo - Gibran dalam memenangkan Pilpres tahun 2024. "Itu realitas yang kita terima, kita di kabupaten dan kota ini satu komando DPD Golkar Jatim," jelasnya.

Dengan mundur ketua umum, sambung Rachmad,   DPD Golkar Jatim telah memberikan instruksi di jajaran kabupaten dan kota untuk selalu tegak lurus alias patuh.

"Kita satu komando dan itu sudah menjadi kebiasaan di Golkar. Insya Allah,  Rabu (14/8/1/2024) ada rapat pleno di DPP yang akan menunjuk Plt Ketua Umum DPP Golkar," kata Rachmad.

Saat ditanya siapa yang layak menggantikan Airlangga, Rachmad menegaskan, pihaknya tidak dalam rangka mendukung dan mengusung siapa. Karena yang terpenting proses transisi berjalan alami, tertib dan tidak gaduh. "Apalagi kita akan menghadapi pesta demokrasi Pilkada serentak," tukasnya.

Selain itu mundurnya Airlangga tidak mempengaruhi rekom kepada para bacalon kepala daerah, karena Golkar adalah sebuah organisasi politik yang tertib administrasi. "Putusan yang dibuat tidak mungkin berubah dan Insya Allah, Plt asti dari unsur pimpinan, yaitu wakil ketua umum," ungkapnya.

Menurutnya, mundurnya ketua umum sudah sesuai  peraturan organisasi yang diatur di AD/ART. "Untuk Muscabnya tetap rencana awal atau dimajukan, kita tetap tunduk putusan DPP," tegasnya.

Ia berharap siapapun yang nantinya menggantikan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum, merupakan sosok yang bisa meneruskan prestasi yang telah ditorehkannya. "Itu yang menjadi harapan kami, siapapun itu kami berharap bisa meneruskan prestasi yang dilakukan Pak Airlangga," pungkasnya.  *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved