Kisah Priyanggono Preman Pensiun yang Kini Bangun Panti Asuhan, Dulu 8 Tahun Jadi Debt Collector

SURYA.CO.ID - Kisah inspiratif datang dari Priyanggono, preman pensiun yang kini membangun panti asuhan. 

Priyanggono atau yang lebih akrab disapa Pri, mendirikan Panti Asuhan Darul Qolbi di Dusun Pringen, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, DI Yogyakarta, setelah hijrah 12 tahun lalu.

Pri menceritakan, dulu dirinya terjerumus dunia kelam semasa tinggal di Semarang, Jawa Tengah.

Dulu ia sangat akrab dengan minuman beralkohol. 

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Pri bekerja sebagai debt collector selama 8 tahun.

Rasa jenuh akhirnya tiba dan membuatnya meninggalkan dunia lamanya.

"Dulu saya hidupnya keras, dekat dengan dunia hitam, preman begitu kata orang," ujarnya dikutip dari TribunJogja.com.

Ia pun memutuskan hijrah dan pindah ke Yogyakarta. 

Di sini, ia belajar bisnis dengan berjualan soto bersama sang istri. 

Baca juga: Sosok Siswa SMA Yatim Piatu di Jember Lari 5 Km ke Sekolah Setiap Hari, Cita-citanya Jadi TNI

Setahun berlalu, usaha soto mulai berkembang.

Dia kemudian bercita-cita untuk membangun panti asuhan.

Langkah pertama yang dilakukannya yakni membuat desain dan ditempelkan di dinding ruang kasirnya.

Pada 2013, ada dua anak yatim piatu yang dititipkan padanya.

Baca juga: Momen Haru Siswa SD Gelar Upacara Bendera di Lapangan Berlumpur, Tak Peduli Becek dan Seragam Kotor

Pri dan istri merawat seperti anak sendiri.

Hasil penjualan soto disisihkan untuk menghidupi anak-anak tersebut.