Pembunuhan Vina Cirebon

Akhirnya Isi CCTV Kasus Vina Cirebon Terkuak, Iptu Rudiana Sudah Lihat Bersama 3 Anak Buahnya

Isi rekaman kamera pengawas atau CCTV dalam kasus Vina Cirebon akhirnya terungkap. Iptu Rudiana akui sudah lihat bersama 3 anak buahnya

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Kompas TV/ist
Iptu Rudiana hadir jumpa pers bersama pengacara keluarga Vina, Selasa (30/7/2024) (kiri) Tangkap layar diduga rekaman CCTV dalam kasus Vina Cirebon (kanan) 

Dengan harapan bisa membantu mengungkap misteri kematian Vina dan Eky tahun 2016 silam tersebut.

Misteri CCTV ini akhirnya dijawab oleh Komisioner Kompolnas Yusuf Warsyim. Melnsir Tribunnews. Bogor, dia menceritakan bahwa pada 28 Mei pihaknya mendatangi Polda Jabar untuk meminta klarfikasi.

Ternyata banyak kelemahan-kelemahan dari penyidikan tahun 2016 silam.

Sehingga Kompolnas mendorong agar penyidik Polda Jabar 2024 tidak terbebani dengan kelemahan-kelemahan penyidikan 8 tahun lalu tersebut.

"Beban penyidik (2024) sangat berat itu, karena dia terbebani dengan kelemahan-kelemahan 8 tahun yang lalu," kata Yusuf Warsyim dikutip dari tayangan SCTV, Minggu (14/7/2024)

Kelemahan-kelemahan yang sudah disampaikan terkait hal ini adalah penyidikan tahun 2016 lalu tidak didukung scientific crime.

Dia menceritakan bahwa sebelum meminta klarifikasi ke Polda Jabar, pihaknya didatangi kuasa hukum Saka Tatal yang menyampaikan fakta-fakta persidangan tahun 2017 silam.

Widia dan Mega membeber detik-detik sebelum Vina Cirebon tewas bersama Eky pada 27 Agustus 2016.
Widia dan Mega membeber detik-detik sebelum Vina Cirebon tewas bersama Eky pada 27 Agustus 2016. (youtube diskursu.net/istimewa)

Seperti soal CCTV yang tidak dibuka di persidangan saat itu bahkan sampai sekarang.

"Berarti kan seolah-olah ada CCTV," katanya.

Ketika meminta klarifikasi dari Polda Jabar soal CCTV itu, Kompolnas mendapat jawaban mengejutkan.

"Pada saat kami klarifikasi, penjelasan Polda Jabar, barang bukti CCTV itu tidak ada, di tempat kejadian perkara tidak ada CCTV," kata Yusuf.

Di sekitar TKP itu yang ada hanya CCTV yang jaraknya agak jauh.

Dari penjelasan Polda Jabar ke Kompolnas, CCTV yang agak jauh itu pun tidak disita oleh penyidik tahun 2016 silam.

"Ada penjelasan CCTV tapi jauh dari TKP. Penyidik menjelaskan CCTV itu tidak mengarah ke TKP yang dimaksud, tapi jauh. Dalam penjelasan penyidik tidak dilakukan penyitaan CCTV," terangnya.

Karena ditemukan banyak kelemahan di kasus ini, akhirnya Kompolnas menyarankan Polda Jabar untuk melakukan audit investigasi.

Dalam audit ini ada dua hal, yaitu soal manajemen penyidikan, dan kepatuhannya kepada SOP dan kode etik

Sehingga jika ditemukan ada kelemahan ini bisa diperbaiki oleh penyidik saat ini

"Inilah yang kami dorong, mudah-mudahan hasilnya sudah ada," ungkapnya.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved