Berita Kota Surabaya

Pikiran Edo Ngaco Kena Pil Koplo, Mendadak Bacok Pak Ogah Kemudian Berpamitan Pulang

"Yang parah polisi cepek itu, di bagian tangan kiri kena bacok pedang sampai berdarah," imbuh wanita berusia 30 tahun itu.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Deddy Humana
surya/Tony Hermawan
Lokasi penganiayaan relawan lalu lintas di depan restoran Soto Pak Sadi Surabaya. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Selain minuman keras (miras), obat keras seperti pil koplo ternyata membuat pemakainya bertindak tak terduga.

Adalah Edo (28), warga Surabaya yang mendadak datang dan marah-marah di depan sebuah restoran di Jalan HR Muhammad, lalu menganiaya seorang Pak Ogah alias polisi cepek, Minggu (7/7/2024) siang.

Perbuatan tidak terkontrol Edo itu diduga kuat karena pengaruh pil koplo yang ia konsumsi. Ia menganiaya pak Ogah bernama Juri (45), dengan memakai sebilah pedang di depan restoran Soto Pak Sadi.

Akibat insiden itu, Juri mengalami luka di pergelangan tangan kirinya. Bukan hanya Juri, karyawan toko galangan bernama Rara juga diancam dengan pedang. "Dada saya sempat dipukul. Untung kena gagangnya, sehingga hanya membekas dan tidak sampai luka," kata Rara.

"Yang parah polisi cepek itu, di bagian tangan kiri kena bacok pedang sampai berdarah," imbuh wanita berusia 30 tahun itu.

Rara mengungkapkan kejadiannya sekitar pukul 15.00 WIB. Usut punya usut, ternyata Edo yang merupakan warga asal warga Jalan Kawal Prada Kali Kendal itu mabuk pil koplo.

Saat itu Rara sedang menjaga toko, sedangkan Juri duduk-duduk. Kemudian, Edo datang dengan mengendarai motor Vixion dan menggeber-geber gas.

Selanjutnya, pelaku tanpa alasan jelas marah-marah kepada Juri sambil mengancamnya. Lalu pelaku yang otaknya sudah kacau kena pil koplo, mendadak membacokkan pedangnya dan pergelangan tangan Juri.

"Pelaku kemungkinan marah-marah seperti terpengaruh obat. Saya hafal betul kharakter pelaku, tidak hanya sekali datang ke sini marah-marah," tutur Rara.

Usai membacok korban, pelaku tidak langsung pergi, melainkan juga mengancam orang-orang yang ada di TKP pakai pedang. Lucunya, Edo masih bisa mengobrol lalu dengan sopan berpamitan pergi.

"Usai membacok pelaku tidak kabur. Lalu duduk-duduk dan sempat berbincang-bincang dengan saya dan korban. Pulangnya, pelaku juga berpamitan kepada saya," imbuh Rara.

Beberapa jam kemudian, Rara mendengar pelaku ditangkap anggota Reskrim Polsek Dukuh Pakis di rumahnya dan ditahan di mako. "Yang melaporkan pelaku ke polisi adalah bapaknya, untuk memberi efek jera kepada anaknya," tandas Rara.

Kapolsek Dukuh Pakis, Kompol Masdawati Siragih saat dihubungi untuk menanyakan terkait kejadian tersebut, tidak merespons. Begitu pula dengan Kanitreskrim Iptu Bambang Setiawan saat dikonfirmasi insiden itu tidak menjawab. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved