“Kami sarankan pemerintah daerah yang memberikan beasiswa, Surabaya sudah jalan, Lamongan juga. Ada juga mandiri kemitraan yang dibiayai sepenuhnya dari daerah atau intitusi yang bermitra,” tuturnya.
Ia pun berpesan agar pendaftar jalur mandiri bisa menyesuaikan kemampuan akademiknya dalam meilih prodi, serta mempertimbangkan kebutuhan selama perkuliahan, mengingat beberapa prodi membutuhkan perlengkapan sendiri yang biayanya tidak murah.
“Nilai UTBK naik semua, rata-rata FK saja naik sampai 830. Misal skor 500 atau 400 ya bukan berarti mematikan harapan. Ya pilihannya disesuaikan jangan 400 di FK. Kecuali kemudian tidak menggunakan nilai itu, ada tes lain bisa disiapkan sebaik-baiknya. Termasuk kemampuan ekonomi, kuliah tidak hanya duduk pulang, di beberapa proses pendidikan perlu banyak supporting. Misal alat FKG ada biaya yang harus ditanggung dalam proses akademiknya,” pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.