Grahadi

Pemprov Jatim

Jumlah Kasus Narkoba di Jawa Timur Nomor Dua Terbesar, Adhy Karyono: Jadi Tantangan Bersama

Jumlah kasus narkoba di Jawa Timur saban tahun menempati urutan nomor dua se-Indonesia, dengan jumlah 5.000-6.000 kasus.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Yusron Naufal Putra
Pembacaan deklarasi bersama yang dipimpin oleh Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono di sela acara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Gedung Kesenian Cak Durasim, Surabaya, Rabu (26/6/2024). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Jumlah kasus narkoba di Jawa Timur (Jatim) saban tahun menempati urutan nomor dua se-Indonesia, dengan jumlah 5.000-6.000 kasus.

Kondisi ini, dinilai harus menjadi atensi bersama. Apalagi, narkoba menjadi tantangan yang tidak saja mengancam individu. melainkan juga merusak tatanan sosial dan keberlanjutan pembangunan.

Fakta ini terungkap di sela acara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) bertema 'Masyarakat Bergerak Bersama Melawan Narkoba Mewujudkan Indonesia Bersinar' di Gedung Kesenian Cak Durasim, Surabaya pada Rabu (26/6/2024).

Badan Narkotika Nasional (BNN) Jatim menyadari Jawa Timur memang daerah besar.

Jumlah penduduk hingga wilayah yang masuk Provinsi Jawa Timur sangat banyak.

"Selain itu, juga karena aparat penegak hukumnya juga cukup intens, sehingga menjadi banyak. Itu tidak bisa kita pungkiri. Karena aparat kita profesional," kata Kepala BNN Provinsi Jatim Brigjend Pol Mohamad Aris Purnomo.

Menurutnya, kasus narkoba ibarat fenomena gunung es. Di beberapa daerah di Jawa Timur, diakui terindikasi sebagai pintu keluar masuk narkoba.

Hanya saja, Aris tak merinci lebih jauh daerah mana.

"Dari beberapa kali kami penangkapan, memang ada daerah itu. Tapi kami tidak perlu sebut nanti ketahuan. Ada dua daerah," jelasnya.

Lebih jauh, berbagai langkah telah dilakukan BNN Provinsi Jatim yang mana per Januari - Juni 2024 telah membentuk 71 Desa/Kelurahan Bersinar dengan tujuan agar masyarakat memiliki ketahanan diri dan daya tangkal yang kuat terhadap penyalahgunaan Narkotika.

Menurut Aris, bidang pencegahan dan pemberdayaan masyarakat telah mengkampanyekan dan penggiat P4GN dengan jumlah 8.711 peserta. Serta program deteksi dini tes urine di lingkungan pemerintah, swasta, pendidikan dan masyarakat dengan total keseluruhan 21.885 peserta.

Terkait upaya rehabilitasi bagi para pecandu dan penyalahguna narkotika, Aris lebih mengedepankan intervensi di lingkungan komunitas masyarakat itu sendiri, atau lebih dikenal dengan sebutan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM).

DI BNNP Jawa Timur telah terbentuk 36 unit IBM yang seluruhnya pada fase tumbuh.

"Selain itu ada 45 lembaga rehabilitasi yang memiliki perjanjian kerja sama dengan BNN Provinsi Jatim," ungkap Aris.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono saat ditemui seusai kegiatan mengajak seluruh komponen pemerintah, pendidik dan masyarakat bekerja sama dan bersatu memerangi narkoba.

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved