Pembunuhan Vina Cirebon

Akhirnya Abdul Pasren Ketua RT di Kasus Vina Cirebon Dilaporkan Mabes Polri, Kebohongannya Terungkap

Tekat keluarga terpidana kasus Vina melaporkan Ketua RT, Abdul Pasren akhirnya diwujudkan. Ini alasannya!

Editor: Musahadah
kolase kompas TV/istimewa
Keluarga terpidana kasus Vina didampingi Dedi Mulyadi dan Peradi melaporkan Ketua RT Abdul Pasren ke Mabes Polri. 

SURYA.co.id - Tekat keluarga terpidana kasus Vina melaporkan Abdul Pasren, Ketua RT 2 RW 10, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, kini benar-benar diwujudkan. 

Para keluarga terpidana kasus Vina Cirebon didampingi anggota DPR RI Dedi Mulyadi dan pengacara Peradi, melaporkan Abdul Pasren ke Mabes Polri pada Selasa (25/6/2024). 

Mereka di antaranya, Aminah kakak terpidana Supriyanto, Yati ibu terpidana Eko Ramadhani, Margana kakak terpidana Jaya, Tumainah dan Khasanah orangtua terpidana Hadi Saputra serta keluarga terpidana Sudirman. 

Ada juga Pramudya, Teguh, Okta, Syaifudin dan mantan Ketua RW yang siap bersaksi. '

Menurut Dedi Mulyadi, para keluarga terpidana ini datang untuk memperjuangkan keadilan. 

Baca juga: Abdul Pasren Ketua RT Terkait Kasus Vina Raib, Anaknya Sempat Keceplosan

"Mereka ini orang Cirebon dalam kehidupan sosial ekonomi yang berada pada lapisan masyarakat paling bawah, yang kemungkinan baru pertama kali menginjakkan kaki di Mabes Polri. Mereka datang untuk menguji kebenaran," terang Dedi Mulyadi.

Dikatakan Dedi Mulyadi, dalam putusan pengadilan kasus ini pada 2016 silam, disebutkan bahwa kakak terpidana Supriyanto, Aminah sampai bersimpuh dipangkuan Ketua RT untuk memintanya berbohong dengan mengiming-imingi uang, didampingi pengacara. 

"Padahal menurut mereka, tidak ada peristiwa itu," katanya. 

"Mereka dan keluarga terpidana, datang ke pak RT Pasren untuk meminta Pak RT berkata jujur. Berkata yang sebenarnya. Tidak ada bersimpuh di di bawah kakinya, karena pak RT sedang duduk di kursi," ungkap Dedi Mulyadi

Pengakuan keluarga terpidana ini dikuatkan dengan pernyataan Ketua RW. 

Menurut Dedi, laporan ini juga untuk menguji apakah para terpidana saat kejadian tewasnya Vina dan Eky sedang tidur dirumah Ketua RT, seperti pengakuan para saksi, atau tidak seperti pengakuan Ketua RT. 

"Mana yang paling benar. Apa Pak RT pasren yang mengatakan anak-anak tidak tidur di rumahnya, atau mereka tidur di rumahnya. Sementara seluruh pengakuan terpidana dan saksi mengatakan anaknya tidur bersama," katanya. 

Dedy meyakini pengakuan keluarga terpidana ini jujur.  

"Hidup bukan hanya menggunakan akal, pikiran akademis, tapi juga harus menggunakan perasaan.
Saya menelusuri 1 bulan, saya melihat. Saya pikir publik bisa melihat, meyakini siapa yang benar dan salah. Namun, kebenaran harus formil materiil. Kita ingin masalah Vina tidak hanya perdebatan di medsos, tapi teruji, sehingga terungkap di sini," tegasnya.

Sementara Aminah, kakak terpidana Supriyanto berharap adiknya dan para terpidana lain bisa dibebaskan semuanya. 

Rully Panggabean, pengacara dari Peradi mengaku sudah menyiapkan alat bukti terkait laporan ini. 

"Kami sudah siapkan alat bukti, saksi, keterangan, pernyataan, putusan pengadilan dan bukti elektronik berupa video-video yang akan kami sampaikan kepada penyidik," tegasnya.

Dalam laporannya, keluarga terpidana ini menjerat Abdul  Pasren dengan pasal memberikan keterangan palsi dan perintangan penyidikan.

Abdul Pasren Menghilang

Ketua RT Abdul Pasren yang disebut-sebut keterangannya menjebloskan 5 terpidana kasus Vina Cirebon, kini sedang sakit. Foto kanan: Pramudya, salah satu saksi.
Ketua RT Abdul Pasren yang disebut-sebut keterangannya menjebloskan 5 terpidana kasus Vina Cirebon, kini sedang sakit. Foto kanan: Pramudya, salah satu saksi. (kolase istimewa/youtube kang dedi mulyadi channel)

Sebelumnya, ketua RT Abdul Pasren  yang menjabat sebagai ketua RT saat kasus Vina Dewi Arsita alias Vina Cirebon terjadi pada 2016 sempat 'menghilang' .

Ia selalu kabur menghindar saat para jurnalis berusaha menemuinya.

Abdul  Pasren diyakini menjadi orang yang tahu keberadaan lima orang terpidana seumur hidup kasus yang kembali mencuat gara-gara beredarnya sebuah film bioskop.

Abdul Pasren dan keluarganya tinggal di rumah yang berlokasi di Kelurahan Karyamula, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

Kini ia menjadi sorotan masyarakat, karena dirinya selalu menghindari wartawan yang ingin menemuinya.

Karena itu muncul dugaan jika Abdul Pasren sengaja menutup diri.

Baca juga: Sosok Vivi Novita Diduga Pacar Pegi Setiawan Tersangka Kasus Vina Cirebon, Viral Berkat Jejak di FB

Publik pun bertanya-tanya dengan sikap Abdul Pasren yang ogah memberikan keterangan.

Disisi lain, seorang perempuan mengaku anak kandung Pak RT Pasren keceplosan mengungkap cerita pada tahun 2016 silam.

Hal tersebut disampaikan anak Abdul Pasren saat rumahnya didatangi awak media.

Awalnya jurnalis Abraham Silaban mendatangi rumah Abdul Pasren dan meminta izin untuk menggali keterangan dari Abdul Pasren.

Namun, seorang perempuan yang mengaku sebagai anak Abdul Pasren itu menyebut sang Ketua RT sedang tidak ada di rumah.

Perempuan itu meminta awak media untuk menanyakan kasus Vina Cirebon langsung ke Polres Cirebon.

"Langsung aja ke Polres. Orangnya (Abdul Pasren,red) lagi pergi, enggak bisa maaf," kata wanita tersebut.

Vina dan Pegi. Terungkap Gelagat Tak Biasa Pegi DPO Kasus Vina Cirebon yang Ditangkap.
Vina dan Pegi. Terungkap Gelagat Tak Biasa Pegi DPO Kasus Vina Cirebon yang Ditangkap. (kolase Tribunnews)

Ia juga melanjutkan, jika pihaknya tidak bisa memberikan keterangan apapun dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky.

"Dari media banyak yang datang ke sini, tapi tidak bisa memberikan keterangan apapun," katanya.

Tapi Abraham Silaban, jurnalis yang mendatangi rumah Pak RT tak menyerah begitu saja.

Baca juga: Lemah Tudingan Pegi Setiawan Rudapaksa Vina Cirebon, Tak Ada Tes DNA, Eks Kapolda Ungkap Alasannya

Ia lalu menanyakan terkait pengakuan 5 terpidana kasus Vina Cirebon yakni, Eko Ramadhani, Hadi, Jaya, Supriyanto dan Eka Sandy yang mengaku nongkrong di rumah Ketua RT saat malam tewasnya Vina serta Eky.

Anak Pak RT nampaknya keceplosan, mengungkap kejadian 8 tahun lalu.

"Engga," ucapnya singkat.

Tak lama, ia meminta maaf karena tak bisa berbicara banyak soal kasus Vina.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diduga Beri Kesaksian Palsu, Ketua RT Kasus Vina Dilaporkan ke Mabes Polri".

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved