Beranda Grahadi
2,7 Juta Warga Jatim Belum Ter-Cover BPJS Kesehatan, Pj Gubernur Adhy Karyono Dorong Tercapainya UHC
Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, mendorong tercapainya universal health coverage di mana seluruh warga Jatim bisa masuk keanggotaan BPJS Kesehatan
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | GRESIK - Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, mendorong tercapainya universal health coverage di mana seluruh warga Jatim bisa masuk dalam keanggotaan BPJS Kesehatan.
"Hingga saat ini masih ada sebesar 6,7 persen atau sekitar 2,7 juta penduduk Jatim yang belum masuk anggota BPJS Kesehatan," kata Adhy Karyono saat Peresmian Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Gresik, Senin (3/6/2024).
Peresmian dilakukan dengan pemotongan untaian melati oleh Dirut BPJS Kesehatan, Pj Gubernur Adhy dan Bupati Gresik.
Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh Dirut BPJS Kesehatan, serta peninjauan gedung kantor BPJS Kesehatan Gresik bersama seluruh undangan yang hadir.
Pj Gubernur Adhy mengatakan dengan diresmikannya kantor cabang Gresik BPJS kesehatan, tentunya menjadi salah satu pelecut untuk semakin meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Timur.
“Dengan adanya kantor baru BPJS Kesehatan Gresik ini, diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih mudah, optimal, responsif, nyaman dan cepat kepada masyarakat. Dan tentunya semakin kita dorong agar dengan adanya kantor di Gresik ini semakin semangat untuk mewujudkan universal health coverage,” imbuh Adhy.
Adhy juga menambahkan, peresmian Ini juga merupakan momen penting dan strategis serta wujud komitmen dalam upaya meningkatkan kualitas layanan bagi peserta program jaminan kesehatan nasional (JKN) di Jawa Timur.
“Program JKN merupakan salah satu wujud dari jaminan sosial Nasional, seperti yang diamanatkan dalam undang-undang no 40 tahun 2024 tentang sistem jaminan sosial Nasional. Dimana penduduk wajib menjadi peserta jaminan kesehatan, sehingga peserta JKN juga berhak mendapat optimalisasi kualitas layanan kesehatan,” katanya.
Kepesertaan jaminan kesehatan di Jawa Timur sendiri, kata Adhy, mengalami peningkatan signifikan dalam tiga tahun terakhir.
Pada tahun 2021 jumlah Kab/Kota yang mencapai target Kepesertaan Universal Health Coverage (UHC) sebesar 95 persen hanya sebanyak 9 Kab/Kota, tahun 2024 meningkat menjadi 26 Kab/Kota.
“Per Mei 2024, dari jumlah penduduk 41,4 juta jiwa di Jawa Timur, sebanyak 38,7 juta jiwa atau 93,3 persen telah menjadi peserta Jaminan kesehatan nasional (JKN),” ungkapnya.
Menurutnya, dengan meningkatnya kepesertaan JKN harus diimbangi dengan ketersediaan sarana, prasarana serta fasilitas kesehatan di Jawa Timur.
Hal ini tentu menjadi kewajiban bersama untuk memastikan masyarakat tidak terkendala baik secara finansial maupun dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas.
“Untuk mewujudkannya hal tersebut, sangat diperlukan adanya sinergi dan kolaborasi antar lembaga dan pemerintah daerah, sehingga semakin kuat dan berdampak dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Jawa Timur,” katanya.
Adhy juga mengapresiasi kepada BPJS kesehatan dalam mendukung upaya transformasi digital dalam pelayanan publik, antara lain melalui adanya aplikasi mobile JKN, antrian online di fasilitas kesehatan, transparansi ketersediaan tempat tidur berikut antrian operasi.
Produksi Ikan Nelayan Jatim Capai 1Juta Ton/Tahun, Gubernur Khofifah Tekad Wujudkan Ini |
![]() |
---|
Tunggu Juknis Program Makan Bergizi Gratis, Pj Adhy Karyono Pastikan Kesiapan Anggaran di APBD Jatim |
![]() |
---|
282 Hewan Ternak Mati dari 6072 Kasus Penyakit Mulut dan Kuku, Dinas Peternakan Jatim Lakukan Ini |
![]() |
---|
Sambut Tahun Baru 2025, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono Gelar Dzikir dan Doa Bersama |
![]() |
---|
Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Naik, Komisi B DPRD Jatim akan Panggil Dinas Peternakan Jatim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.