Kuliner
Flying Noodle, Menu Mie Terbang yang Bisa Jadi Kado Ulang Tahun Hingga Peluang Usaha
Pembuatan mie terbang ini sama dengan proses mie pada umumnya. Bedanya pada cara penyajian.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Titis Jati Permata
Bagian yang terangkat harus disiram minyak panas sedikit demi sedikit hingga bertekstur kaku pada pegangan sumpit. Tekstur tersebut yang membuat mie pada sumpit seakan terbang.
“Hanya kemampuan tangan saja karena harus dipegang dan disiram minyak,” ucapnya.
Waktu ini tidak membutuhkan waktu lama, sekitar 15 menit. Tamie kering ini rasanya lebih seru saat disandingkan dengan siraman capcay.
Chef Sandy memaparkan resep membuat capcay. Isian capcay berbagai macam mulai dari bakso, sosis, jamur, baby corn, sawi putih atau sawi daging, brokoli, kembang kol dan beberapa gubis sesuai selera.
Cara memasaknya pun mencampurkan bumbu bawang, potongan ayam, jamur, kemudian sayur.
“Boleh ditambahkan kaldu ayam atau kaldu sapi. Kecap asin, maizena untuk pengental tapi jika terlalu banyak akan seperti saus fla. Bisa juga dengan tapioka yang lama-lama akan seperti lem. Kalau capcay lebih baik pakai tapioka,” sebutnya.
Setelah capcay matang, disiramkan pada mie kering. Namun Chef Sandy memberikan catatan untuk tidak menaruh capcay didekat badan mie melayang. Tampilannya seperti sajian restoran Chinese food.
Pada saat yang sama Founder Ikatan Perempuan Indonesia Peduli (IPIP) Asrilia Kurniati menyebut, kegiatan kolaborasi ini merupakan bagian visi pelatihan kepada para pengusaha kuliner UMKM maupun mikro di Surabaya.
“Memang kami ingin menggalakkan kepada ibu-ibu terutama yang belum punya penghasilan kita latih jadi sosok wanita independent di bidang kuliner. Bahan-bahannya yang terjangkau,” ungkapnya.
Bergerak pada bidang sosial, IPIP dan PPJI Jatim menargetkan pelatihan ke kelurahan maupun kecamatan di Surabaya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjangkau sebanyak mungkin para ibu-ibu di Surabaya untuk bergabung mengikuti latihan.
Ketua Bidang Sosial PPJI Jatim ini menyebut, tujuan kegiatan ini untuk dapat menggalakkan kembali pahlawan ekonomi Kota Surabaya bahwa para ibu-ibu tidak hanya bisa menjadi ibu rumah tangga tapi juga memiliki peluang membuat usaha.
“Sasarannya kebanyak memang ibu rumah tangga, tapi misal bapak-bapak yang ikut boleh. Karena PPJI Jatim banyak anggota laki-laki, pemilik katering dan chef kami laki-laki tetapi jika IPIP fokus perempuan. Komunitas sosial bergerak untuk perempuan, anak-anak dan kaum duafa,” terangnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Mie Goreng
mie terbang
Chef Sandy Sumartono
Midtown Hotel Surabaya
Ngikan Reborn di Surabaya, Inovasi Kuliner Ikan Goreng dan Sambal Nusantara Lebih Variatif |
![]() |
---|
Kuliner Malam di Gresik, Ada Sate Kambing Muda Legendaris Sejak Tahun 1998 di Alun-alun Sidayu |
![]() |
---|
Rujak Cingur Genteng Durasim Surabaya Pertahankan Cobek Berusia 82 Tahun untuk Meracik Bumbu |
![]() |
---|
20 Tahun Ibu Yati Berjualan Semanggi, Kuliner Khas Surabaya yang Melegenda |
![]() |
---|
Incip Perpaduan Ayam Goreng Krispi dan Nasi Kebuli Cita Rasa Timur Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.