Berita Kediri
Pengusaha Kayu di Kediri Menjerit, Banyak Industri Plywood Gulung Tikar: Bahan Baku Habis
Pengusaha industri kayu atau yang dikenal dengan plywood di wilayah Kabupaten Kediri, Jatim, mengalami permasalahan serius.
Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, KEDIRI - Pengusaha industri kayu atau yang dikenal dengan plywood di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim), mengalami permasalahan serius.
Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, sebanyak 50 persen pengusaha plywood di Kediri gulung tikar.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Forum Masyarakat Perkayuan (FMP) Jawa Timur Fuad Abdullah.
Menurutnya, penyebab utama para pengusaha plywood gulung tikar adalah minimnya bahan baku.
"Kalau kami melihat dua tahun belakangan ini, memang cukup banyak pengusaha plywood yang gulung tikar. Jumlahnya mencapai 50 persen di wilayah Kediri. Penyebabnya karena kehabisan bahan baku kayu jenis sengon dan jabon," kata Fuad, Sabtu (11/5/2024).
Ia mengatakan, di Kediri sendiri ada total 34 pabrik perkayuan. Namun karena menipisnya bahan baku kayu jenis sengon dan jabon di lapangan, mengakibatkan 20 pabrik plywood dan barecore harus menutup usahanya.
Tutupnya puluhan perusahaan kayu yang ada di Kediri ini, berimbas langsung terhadap pengurangan pekerja. Akhirnya ribuan tenaga kerja yang harus terkena PHK (pemutusan hubungan kerja).
Fuad menuturkan, apabila diamati, sebenarnya peristiwa ini dimulai sejak 2022 lalu. Pasokan kayu jenis sengon dan jabon sudah menipis, bahkan di beberapa daerah luar Kediri sudah habis.
"Karena menipisnya bahan baku ini, mengakibatkan perusahaan perkayuan yang ada di wilayah Kediri tidak bisa survive," terangnya.
Selain menipisnya bahan baku jenis tertentu, lanjut Fuad, keberadaan industri perkayuan di Jawa Timur ini menjadi semakin berat ketika perusahaan BUMN terlibat dan masuk di dalam industri ini.
Ia mencontohkan seperti Perum Perhutani dan PT Perkebunan Nusantara 12 yang dulunya hanya sebagai pemasok sumber bahan baku utama jenis sengon dan jabon untuk pabrik perkayuan yang dikelola swasta, kini hampir semua beralih ke tanaman pohon jenis balsa.
Padahal dengan industri plywood yang telah ada, hasil panen pohon sengon dan jabon akan terserap dengan merata.
"Kalau jenis kayu balsa untuk industri penerbangan, cuma sekarang melimpah dan industri plywood di Kediri ini tidak bisa menampung, karena pasarnya berbeda. Itulah faktor utama banyak yang gulung tikar," paparnya.
Fuad membeberkan, untuk tetap bertahan di tengah minimnya pasokan bahan baku kayu tersebut, ia bersama industri perkayuan yang masih beroperasi hanya bisa mendapatkan pasokan dari masyarakat yang masih menanam sengon atau jabon di pekarangan mereka.
"Khususnya di Kabupaten Kediri, kami berharap Bupati Kediri bisa mendorong perusahaan daerah BUMD, BUMN dan Perhutani kolaborasi bersama dengan industri perkayuan, salah satunya dengan menanam kayu sengon sebagai ketersediaan bahan baku," harapnya.
Berita Kediri
pengusaha kayu di Kediri
industri plywood gulung tikar
industri plywood di Kediri
industri plywood
Ketua FMP Jawa Timur Fuad Abdullah
Fuad Abdullah
Kabupaten Kediri
Jawa Timur
Jatim
Gen Z Dominasi Kasus Baru HIV di Kabupaten Kediri: Banyak yang Terjebak Perilaku Seksual Menyimpang |
![]() |
---|
DKPP Kabupaten Kediri Klaim Stok Daging dan Unggas Aman Jelang Momen Natal dan Tahun Baru |
![]() |
---|
Tergerus Arus Sungai, Parkiran SDN 2 Ngampel Kota Kediri Ambrol |
![]() |
---|
Dinsos Kota Kediri Salurkan Bansos Sembako dan PKH Tahap III dan IV 2024 kepada 8335 Warga Penerima |
![]() |
---|
Pj Wali Kota Kediri Raih Penghargaan Top Hospitality Leader in Government and Public Policy |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.