Pendapatan Naik, Petrogas Jatim Utama Setor Deviden Rp 22,5 Miliar ke Pemprov Jatim

SURYA.co.id | SURABAYA – PT Petrogas Jatim Utama (Perseroda), BUMD Pemprov Jatim yang bergerak di bidang pertambangan, berhasil menetapkan setoran dividen bagi Pemprov Jatim sebesar Rp 22,5 Miliar untuk tahun 2023, Jumat (3/5/2024).

Direktur Utama PT PJU Dwi Budi Sulistiyana menegaskan bahwa deviden yang terkumpul seusai tutup buku tahun 2023 ini meningkat dibandingkan target semula yang dipatok sebesar Rp 22 miliar.

Capaian ini menurutnya menjadi angin segar yang menunjukkan bahwa performa PT PJU semakin meningkat dan kinerjanya membuahkan hasil yang memuaskan. 

“Alhamdulillah kita berhasil menyetorkan deviden untuk tahun 2023 ke Pemprov Jatim sebesar Rp 22,5 miliar. Ini melebihi target kita karena kita bersyukur bahwa pendapatan kita juga mengalami kenaikan,” tegas Dwi Budi seusai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). 

Ia menjelaskan bahwa pendapatan PT PJU tahun 2023 tumbuh 7 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp 2,164 Triliun.

Dari pendapatan yang meningkat terseut laba bersih yang diperoleh PT PJU mencapai Rp 89,188 Miliar. 

“Laba kita alhamdulillah juga melebihi target, dimana capaian kita tembus Rp 89,188 Miliar yang artinya 121,28 persen melebihi target yang ditetapkan tahun 2023 sebesar Rp 73,539 miliar,” tegasnya. 

Lebih lanjut Dwi Budi menambahkan, pada tahun 2023 PT PJU telah berhasil melakukan sejumlah program.

Seperti penyaluran gas ke PT PLN NP sebesar 11.501 MMSCF setara 122,53 MW per hari.

Dengan asumsi penggunaan Listrik per Rumah Tangga sebesar 1.300 Watt. 

Penyaluran gas PT PJU mencakup 86.561 Rumah Tangga dari 790.186 Rumah Tangga atau 11 persen dari total keperluan listrik Rumah Tangga di Surabaya.

Juga kehadiran Pelabuhan di Probolinggo yang melayani transportasi laut arus barang inbound outbound Jatim sebesar 2 juta ton per tahun. 

“Ke depan, kami PT PJU optimis bahwa sejumlah usaha baru akan menjadi sumber pendapatan. Seperti pengelolaan participating interest pada WK Ketapang dan WK West Madura Offshore (WMO), usaha niaga migas untuk industri serta pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti Solar Panel, juga EV Charging,” pungkas Dwi Budi.