Grahadi

Beranda Grahadi

Angka Stunting dan Pernikahan Dini 2023 di Jatim Turun, Pj Gubernur Adhy Karyono: Berkat Peran PKK

Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, memberikan arahan agar seluruh kader PKK untuk berperan aktif dalam melaksanakan 10 Program Pokok PKK.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
fatimatuz zahro/surya.co.id
Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono membuka Peringatan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (HKG PKK) ke-52 TP PKK Jatim di Hotel DoubleTree Surabaya, Jumat (19/4/2024). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, memberikan arahan agar seluruh kader PKK di Jawa Timur di berbagai lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam melaksanakan 10 Program Pokok PKK.

Pasalnya pelaksanaan program pokok PKK sangat penting untuk mendukung pembangunan Jawa Timur

"Jawa Timur memang segala sesuatunya best. Tapi PKK ini luar biasa sekali, 10 bidang sekaligus dipikul. Kami berharap, program-program ini bisa diimplementasikan melalui sinergi dengan pemprov Jatim," ungkap Adhy saat membuka Peringatan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (HKG PKK) ke-52 TP PKK Jatim di Hotel DoubleTree Surabaya, Jumat (19/4/2024).

Adhy memuji bagaimana fokus kerja para Kader PKK mencakup beragam bidang dan program kerja, seperti Kader Bina Keluarga Balita (BKB), Kader PAUD, Kader sandang, Kader pangan, Kader kesehatan, termasuk dalam upaya mengurangi kemiskinan, melaksanaan pemberdayaan ekonomi masyarakat, pemberdayaan KUKM, Petik Olah Kemas Jual, Pengembangan Pekarangan Pangan Lestari (P2L), dan program pemenuhan layanan dasar.

"Dari berbagai program kerja dan potensi para kader di berbagai tingkat lapisan masyarakat, kader PKK dapat melakukan pembinaan di daerah setempat. Keberhasilan pembinaan yang dilakukan bermanfaat untuk mewujudkan keluarga bahagia dan sejahtera, serta membantu sukseskan program-program pemda," katanya. 

Adhy juga menyoroti prestasi TP PKK dalam menurunkan angka stunting di Jawa Timur.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan bahwa prevalensi stunting di Jatim tahun 2023 berada pada angka 17,7 persen.

Angka ini berada di bawah rata-rata nasional yaitu 21,5 % .

Prevalensi stunting di Jatim sendiri terus menurun, yaitu berada di angka 19,2 % pada 2022 dan 23,5 % pada 2021.

"Saat ini kita masih harus terus mengatasi permasalahan penting yaitu stunting. Berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di indonesia berada pada angka 21,6 % atau turun sebesar 2,8 % dibandingkan prevalensi 2021 sebesar 24,4 % . Ini tumpuannya ada pada PKK. TP PKK Jatim berhasil mempercepat penurunan ini sehingga kita bisa berada di bawah rata-rata nasional. Jumlah ini harus terus kita tekan lagi utamanya melalui sinergi antara TP PKK Jatim dengan berbagai dinas terkait dan Pemprov Jatim," jelasnya.

Selain itu juga diiringi penurunan angka Pernikahan Dini, di mana tahun 2021 Jatim sebesar 10,44 %, tahun 2022 9,46 % , dan tahun 2023 sebesar 8,86 % .

"Kita harus menekan terus angka ini, tetapi ini sudah menjadi bukti bahwa Kader PKK Jatim terus melakukan berbagai upaya pemberdayaan keluarga, edukasi terhadap perempuan, dan  meningkatkan kualitas pola asuh anak dan  remaja dalam rumah tangga," pujinya. 

Adhy juga memberikan acungan jempol kepada para kader PKK Jatim atas kepeduliannya membangun kesadaran atas kekerasan dalam rumah tangga, bela negara, dan bidang pola asuh.

"Kami harapkan TP PKK Jatim dapat terus bersinergi dengan berbagai perangkat daerah terkait untuk berbagai program kerjanya, termasuk pencegahan dan penghapusan  kekerasan dalam rumah tangga, juga untuk meningkatkan kesadaran bela negara," sebutnya. 

Di akhir, Pj Gubernur Adhy menyampaikan selamat selamat memperingati Hari Kesatuan Gerak PKK ke-52 sekaligus menyampaikan harapannya atas kemajuan Jatim yang didukung oleh TP PKK Prov. Jatum. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved