Ramadhan 2024

Jalur Jetakan-Cuwiri Tulungagung Macet Akibat Arus Kepulangan Wisatawan dari JLS

Antrean kendaraan terjadi di jalur simpang tiga Jetakan dan simpang empat Cuwiri di Kecamatan Kauman, Tulungagung.

|
Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
Polisi mengatur antrean kendaraan di simpang empat Cuwiri, Tulungagung, Sabtu (13/4/2024) sore. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Pantauan arus mudik Lebaran 2024 pada Sabtu (13/4/2024) di Kabupaten Tulungagung, lalu lintas relatif lancar.

Simpul kemacetan tahunan di simpang tiga Ngantru kini terurai, karena Jembatan Ngujang Satu menjadi lebar setelah selesai revitalisasi.

Namun, antrean kendaraan justru terjadi di jalur simpang tiga Jetakan dan simpang empat Cuwiri di Kecamatan Kauman.

Kemacetan ini, diduga karena kepulangan para wisatawan dari Jalur Lintas Selatan (JLS) Tulungagung-Trenggalek.

Wisatawan dari luar kota banyak lewat jalur Durenan (Trenggalek)-Bandung (Tulungagung).

Saat pulang para wisatawan banyak lewat jalur yang sama, yaitu JLS-Bandung-Durenan-Gondang-Kauman.

Sesampai di simpang tiga Jetakan, mayoritas kendaraan belok ke utara menuju jalur alternatif ke Kediri lewat Kecamatan Karangrejo.

Karena antrean kendaraan yang panjang, polisi menutup simpang empat Cuwiri dari arah barat dan timur.

Jalur ini dikhususkan dari arah selatan ke utara atau sebaliknya, dari utara ke selatan.

“Sebelum diurai antrean kendaraan sampai di SPBU Bolorejo,” ujar Kabag Ops Polres Tulungagung, Kompol Alpo Gohan yang ikut mengatur lalu lintas.

Pengamatan di lapangan, kemacetan ini diperparah pemotor dari selatan yang memutar balik di ujung pembatas lajur.

Akibatnya kendaraan dari arah utara harus berhenti sampai antrean pemotor yang memutar arah ini habis.

Lanjut Alpo, mayoritas kendaraan dari arah barat (Trenggalek) memilih langsung ke utara lewat simpang empat Cuwiri.

“Mayoritas kendaraan wisatawan yang pulang lewat jalur alternatif,” katanya.

Jalur Jetakan-Cuwiri berada di jalur alternatif Trenggalek-Kediri lewat Kecamatan Karangrejo.

Jalur ini ramai, karena para pengendara menghindari tengah kota sebab khawatir macet.

Namun, ternyata situasi di tengah kota relatif lebih lancar dan tidak ada penumpukan kendaraan.

Demikian juga kendaraan dari arah JLS yang lewat Kecamatan Campurdarat-Boyolangu lebih sedikit sehingga lebih lancar.


Ikuti Berita Menarik Lainnya di Google News SURYA.co.id


Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved