Hikmah Ramadhan 2024

Hikmah Ramadhan 2024 - Hari Raya, Antara Tradisi dan Tuntunan Syariat

Cara beragama umat Islam di Indonesia sudah memiliki tradisi dan berjalan bertahun-tahun tanpa ada yang mempermasalahkan.

Editor: irwan sy
ist
Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim, KH Makruf Khozin. 

Suguhan minuman dari sirup yang beraneka ragam tetap disediakan oleh tuan rumah dan mereka memahami jika tamunya tidak minum karena sedang puasa sunah ini.

Hadis tersebut: "Barangsiapa berpuasa Ramadan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari pada bulan Syawal, maka seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR Muslim).

Bahkan kesempatan puasa ini digunakan sebagai qadha’ atau membayar hutang puasa jika selama Ramadan ada yang batal karena sakit, musafir atau sedang berhalangan bagi wanita.

Ijtihad ulama kita memang membolehkan menggabung niat beberapa puasa sunah seperti puasa Arafah dan puasa Senin/Kamis, sebagaimana dikemukakan oleh Imam Al-Kurdi.

Bahkan menurut Imam Al-Barizi puasa sunah seperti hari ‘Asyura, jika diniati puasa lain seperti qadha Ramadan tanpa meniatkan puasa Asyura’ tetap mendapatkan pahala keduanya.

Adapun puasa 6 hari bulan Syawal jika digabung dengan qadha Ramadan, maka menurut imam Romli mendapatkan pahala keduanya.

Lebih lanjut Imam Nawawi menjelaskan, “Puasa 6 hari Syawal tidak harus berurutan, boleh dipisah atau diakhirkan dari Syawal” (Syarah Muslim, 8/56).

Setelah selesai puasa 6 hari ada tradisi hari raya ketupat.

Bolehkan ada istilah hari raya? Dan bukankah Nabi hanya mengakui 2 hari raya dan tidak mengakui selain Idul Fitri dan Idul Adha?
Nabi bersabda:"Sungguh bagi setiap kaum memiliki hari raya. Dan ini adalah hari raya kita" (HR Bukhari dan Muslim).

Mufti Al-Azhar juga menjawabnya: “Tidak ada dalil yang melarang untuk menampakkan rasa bahagia di selain 2 hari raya tersebut. Sungguh Al-Qur'an telah menegaskan kebahagiaan umat Islam atas pertolongan Allah yang diberikan kepada Bangsa Romawi atas kemenangan mereka setelah sebelumnya mereka kalah, yang dijelaskan dalam permulaan Surat Ar-Rum” (FatawaAl-Azhar, 10/160).

Menurut guru saya, KH Muhyiddin Abdussamad Jember, pemberian ketupat ke tetangga adalah bagian dari menjalankan perintah Nabi shalallahu alaihi wasallam: "Jika kamu memasak kuah maka perbanyak airnya, lalu perhatikan keluarga tetanggamu. Kemudian beri bagian kepada mereka dengan baik" (HR Muslim dari Abu Dzar).

Ucapan Selamat Hari Raya
Beberapa kalangan mulai mempermasalahkan ucapan hari raya di masyarakat kita, yakni 'Selamat Hari Raya Idulfitri Mohon Maaf Lahir dan Batin'.

Menurut mereka ini tuntunan dari siapa?

Riwayat dari para sahabat adalah saling mendoakan, seperti dari Habib bin Umar Al-Anshari berkata bahwa ayahnya berkata: “Saya bertemu Wasilah di hari raya, maka saya ucapkan: 'Semoga Allah menerima amal kita dan amal anda" (HR Thabrani).

Bagi saya, mereka yang gegabah menyalahkan sebuah tradisi yang berangkat dari minimnya literasi bacaan fatwa para ulama, cara menjawabnya adalah dengan menyampaikan fatwa ulama dari kalangan mereka sendiri sehingga argumen diskusi lebih berbobot.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved