Pilgub Jatim 2024

Lawan Berat Khofifah 'Mundur', PDIP Datang Merayu dan Gerindra Tetapkan Syarat Khusus

Calon lawan berat Khofifah Indar Parawansa dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2024, Muhaimin Iskandar mundur.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Tri Mulyono
fatimatuz zahro/surya.co.id
Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa saat hadir di santunan 1000 anak yatim di Pasuruan, Selasa (2/4/2024). Calon lawan berat Khofifah Indar Parawansa yakni Muhaimin Iskandar, dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2024 'mundur'. 

"Ketua umum kami hampir tidak pernah menggunakan hak prerogatifnya kecuali pada pemilihan presiden saja," ungkapnya.

Demokrat menyambut baik

Partai Demokrat menyambut terbuka sinyal bergabungnya PDI Perjuangan ke barisan koalisi pengusung Khofifah Indar Parawansa.

Demokrat tetap meyakini masuknya parpol baru tak akan mengubah peluang Khofifah menggandeng Emil Dardak sebagai Cawagub.

Sejauh ini, Khofifah sudah mendapat dukungan resmi empat parpol. Selain Demokrat, juga ada Gerindra, Golkar serta PAN yang telah memberikan tiket pencalonan. Adapun sinyal PDIP bergabung koalisi lantaran tengah proses penjajakan dengan Khofifah.

"Tentu kami tetap yakin duet Bu Khofifah dengan Pak Emil. Demokrat akan terus mengawal duet ini," kata Bendahara DPD Partai Demokrat Jatim dr Agung Mulyono saat dikonfirmasi dari Surabaya, Kamis (4/4/2024).

Sejauh ini, nama Emil yang merupakan Ketua Demokrat Jatim memang menjadi kandidat kuat sebagai Cawagub Jatim.

Salah satu faktornya karena mantan Bupati Trenggalek itu merupakan Wagub Khofifah di periode 2019-2024. Rekomendasi Demokrat kepada Khofifah pun sudah memuat nama Emil sebagai Cawagub.

Untuk mewujudkan duet Khofifah-Emil jilid 2, Demokrat akan terus melakukan komunikasi politik untuk bicara hal-hal strategis ke depan.

Namun, Agung menyebut komunikasi parpol bakal lebih intens pasca lebaran.

Sebab Demokrat juga berencana akan maraton bertemu dengan petinggi parpol di Jawa Timur sebagai bentuk komunikasi politik.

Dalam waktu dekat ini, pertemuan maupun pembahasan semacam itu belum memungkinkan dilakukan mengingat tahapan Pemilu saat ini belum sepenuhnya rampung lantaran masih ada proses sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).

Pasca itu, Agung yakin konstelasi politik di Jawa Timur semakin mengerucut.

"Sehingga paling pas adalah pasca MK dan pasca lebaran. Demokrat akan bersilaturahmi dengan partai pengusung Bu Khofifah dan semuanya juga akan kami sambangi untuk melakukan komunikasi politik," ujar Ketua Komisi D DPRD Jatim tersebut.

Gerindra Gembira Tapi Ada Syarat

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved