Berita Jember

Keripik Nangka dan Tape Terimbas Manisnya Ramadhan, UMKM di Jember Panen Orderan Sampai 10 KG Sehari

"Kadang satu tabung dihargai Rp 25.000. Cuma saya kalau diminta harga segitu, pasti cari pengecer lain yang jual Rp 19.000," keluh Lusi.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
surya/imam nawawi
Lusiana menunjukkan beberapa kemasan keripik nangka dan tape singkong buatannya yang sudah populer di Jember. 


SURYA.CO.ID, JEMBER - Para pelaku usaha makanan ringan mendapat momen menguntungkan saat bulan puasa Ramadhan ini, seperti dirasakan perajin keripik nangka dan tape singkong di Jember.

Kenaikan omzet sebagai imbas penambahan order sudah menjadi siklus pada momen-momen tertentu. Di bulan Ramadhan ini, Lusiana Irawati selaku pemilik UD Matrix Jaya mengakui ada panen pesanan.

Sebagai pelaku usaha berpengalaman khusus untuk oleh-oleh khas Jember. Lusiana sudah hafal bagaimana mengantisipasi kenaikan pesanan musiman itu.

Di tempat usahanya di Jalan Letjen Sutoyo, Lusiana terlihat sedang menata kemasan keripik tape dan nangka untuk dikirim ke Surabaya serta Banyuwangi. Memang kali ini banyak pembeli dari luar daerah. "Ramadhan memang saat di mana paling laris itu keripik tape dan nangka," ujar Lusiana, Rabu (3/4/2024).

Menurutnya, kalau hari biasa rata-rata konsumen hanya membeli kemasan kecil ukuran seperempat kilogram. Tetapi saat Ramadhan, ada yang membeli keripik nangka dan tape sampai lebih dari 1 KG. "Bahkan dalam sehari bisa laku 5 KG hingga 10 KG yang merupakan pesanan konsumen," ucap Lusiana.

Lusiana mengatakan, para pembeli rata-rata telah antre memesan sejak sebelum Ramadhan, hingga awal puasa. Mereka rata-rata berasal dari Surabaya dan Gresik.

"Biasanya mereka membawa keripik ini untuk cemilan atau oleh-oleh untuk saudaranya saat Idul Fitri. Kadang ada konsumen yang mengaku akan mengirimnya kepada saudaranya di Jepang," tambah Lusiana.

Sementara untuk harganya, kata Lusiana mematok rata-rata Rp 200.000 per KG untuk semua jenis keripik tersebut. Sebab menyesuaikan dengan keuangan masyarakat pada umumnya.

"Dan kami juga sediakan paket khusus Ramadhan bagi para pembeli. Cuma sekarang kendalanya selama usaha keripik ini berjalan, yaitu sulit mengatur pengeluaran untuk elpiji.

"Kadang satu tabung dihargai Rp 25.000. Cuma saya kalau diminta harga segitu, pasti cari pengecer lain yang jual Rp 19.000," keluh Lusi.

Lusiana mengaku, untuk pembuatan keripik nangka dan tape ini harus menggunakan mesin vakum. Sehingga minyak gorengan tidak lengket ditangan.

"Bedanya keripik ini dimasak dengan vakum, bukan digoreng biasa. Sehingga ketika dibuka tidak ada sisa minyak. Kalau keripik pada umumnya kalau dibiarkan lama, minyaknya keluar," ulasnya.

Lusi juga mengaku, semua bahan baku untuk pembuatan keripik nangka dan tape berasal dari Kabupaten Jember. Bahkan mereka merupakan pemasok tetap untuk usahanya.

"Untuk tape saya ambil dari Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang. Sementara nangka saya ambil dari Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi," paparnya.

Selain menyediakan keripik nangka dan tape singkong. Lusi juga menyediakan aneka cemilan seperti keripik biji nangka , sumpia ikat, donat kentang, nugget lele dan pastel abon. Selain itu UMKM milik Lusiana menyediakan makanan tradisonal Jawa Timuran seperti gethuk, gathot hingga tiwul. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved