Toko Kue di Gresik Ini Dibanjiri Pembeli, Kue Kering dan Makanan Ringan Jadi Favorit untuk Lebaran

SURYA.CO.ID, GRESIK - Dua pekan menjelang hari raya Idul Fitri 2024 Hijriyah, tradisi menyiapkan kue-kue mulai menghinggapi masyarakat. Para penjual kue kering dan makanan ringan pun bersiap menyambut kenaikan animo pembeli, seperti terlihat di salah satu toko makanan di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jumat (29/3/2024).

Di toko Aji Jaya Makmur (AJM) itu, berbagai kue siap saji sudah dipajang seperti kue nastar, putri salju, kue kacang, lidah kucing, kue kacang, pastel kering hingga kue bawang.

Tidak ketinggalan makanan ringan UMKM seperti jagung, kedelai , kripik usus, kacang, mente, makroni, spiral, khas Dusun Ngebret, Desa Morowudi, serta opak asal Benjeng.

Para pembeli kue kering datang dari berbagai daerah di Provinsi Jawa Timur, tidak hanya dari Gresik. Salah satunya dari Lamongan, para pembeli biasanya membeli bermacam-macam kue kering untuk persiapan lebaran nanti.

Khofifah, seorang pembeli kue kering dari Glagah, Lamongan, sengaja datang ke AJM Gresik untuk membeli kue Lebaran. "Rombongan kami datang untuk membeli kacang, kue kering, keripik, rengginang, buat persiapan Lebaran," kata Khofifah.

AJM merupakan pusat jajanan yang memang sudah punya nama, dan selalu ramai. Parkiran kendaraan roda empat maupun roda dua penuh. Warga memborong berbagai camilan dengan jumlah banyak. Saat siang hari hingga malam selalu ramai.

Sselain camilan dengan harga terjangkau, AJM juga menyajikan penganan yang langsung diproduksi sendiri. Mulai jajanan dengan rasa gurih hingga manis, semuanya tersedia.

Toko ini mempunyai dua jenis toko, yaitu untuk pembelian grosir dan ecer. Selain produksi sendiri, di sini juga tersedia aneka snack dari brand terkenal yang harganya jauh lebih murah. Aneka produk UMKM juga dijual, selain itu juga menyediakan berbagai hampers lebaran.

Pemilik AJM Grup, Abdul Suwaji (46) mengatakan, dua pekan sebelum Lebaran ini pembelian sudah naik dan omzet meningkat. Banyak pembeli musiman yang datang selain pembelian eceran meningkat 3 sampai 4 kali lipat dari biasanya.

"Kalau tanggal merah, hari Minggu atau Sabtu di dua toko kami bisa mencatatkan sekitar 3.000 transaksi, paling banyak sekitar 5.000 orang pembeli," kata Abdul Suwaji.

Pria yang memulai usahanya sejak tahun 2002 ini mengatakan, pembeli yang datang berasal dari Banyuwangi, Jember, Tuban, Bawean, ada pula yang dari Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

"Hampir semua produk makanan laku, termasuk UMKM buatan Ngebret. Kalau mendekati lima hari jelang Lebaran biasanya frekuensi pembelian agak menurun karena produk kita sudah habis," imbuhnya. *****