PNS di Gresik Dipecat Akibat Terjerat Kasus Narkoba, Aktor Berinisial Mami di Satpol PP Masih Aman

SURYA.CO.ID, GRESIK – Terdakwa Saiful Mubarok alias Barok warga Desa/Kecamatan Duduksampean – Gresik yang pernah aktif sebagai pegawai negeri sipil (PNS) akhirnya dinonaktifkan dari PNS. Hal itu akibat terdakwa tidak masuk kerja beberapa bulan.

Kepala Badan Kepegawaian Kabupaten Gresik, Agung Endri mengatakan, sesuai aturan PNS yang tidak masuk beberapa bulan akan langsung dinonaktifkan.

“PNS yang tidak masuk beberapa bulan, langsung diberhentikan. Termasuk tersangka Mubarok. Surat pemberhentiannya sudah kami sampaikan,” kata Agung, Rabu (13/3/2024).

Dari pemberhentiannya dari PNS tersebut, Barok tidak lagi mendapat hak yaitu gaji bulanan dan tunjangan. “Semua tunjangan dan gaji sudah diputus, sebab sudah tidak masuk beberapa bulan,” tambah Agung.

Seperti diketahui, pemecatan Barok sebagai PNS itu merupakan imbas dari kasus narkoba yang menjeratnya. Ia ditangkap jajaran Polda Jawa Timur atas dugaan mengirim sabu ke Kantor Dinas Satpol PP Kabupaten Gresik, pada 7 Nopember 2023 silam.

Sampai saat ini Barok sudah tidak masuk bekerja selama 4 bulan karena ditahan di tahanan polisi atas kasus yang menimpanya. Dan sampai saat ini kasus tersebut masih di sidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Gresik.

Sementara itu dugaan adanya peredaran narkoba di Dinas Satpol PP Kabupaten Gresik, menjadi tamparan keras bagi pemda. Apalagi kemudian terkuak saat persidangan di PN Gresik, Rabu (6/3/2024) lalu, bahwa jaringan itu melibatkan pejabat berinisial Mami.'

Hal itu dibeberkan terdakwa Barok. Warga Desa/Kecamatan Duduksampean itu mengakui bahwa aktor Mami atau Meme yang merupakan atasannya di Satpol PP. Selain Barok, polisi juga menangkap Brian Dodik Prasetyo alias Tole.

“Saat ditangkap, tersangka Barok ada di parkiran Kantor Dinas Satpol PP. Kemudian menunjukkan barang bukti di loker tempat menyimpan ekstasi dan sabu di lantai dua. Terdakwa yang membukakan loker tersebut memakai kuncinya,” kata saksi dari Polda.

Setelah ditangkap, terdakwa dibawa ke Polda Jatim beserta barang bukti 46 pil ekstasi, 2,21 gram sabu, sebuah kunci loker, dua bungkus rokok, sebuah handphone, sebuah kartu ATM Bank dan sebuah sekop.

Sementara saksi Anton Hilman, yang juga PNS di Dinas Satpol PP menyebutkan pernah disuruh terdakwa Barok untuk mengambil pil ekstasi yang disimpan di lokernya sebanyak 6 butir pada Oktober 2023. Pil tersebut untuk diantar ke ruang Mami yang ada di Kantor Dinas Satpol PP.

Informasinya, sosok berinisial Mami alias Meme itu adalah Kepala Bidang Pembinaan Umum dan Perlindungan Masyarakat di Dinas Satpol PP. Tetapi informasi itu belum bisa dikonfirmasi kepada yang bersangkutan.

Selain mengantar pil ekstasi, saksi juga diajak ke diskotik untuk dugem bersama Mami dan teman-temannya di Surabaya. “Hanya sekali saya diajak dugem ke Surabaya. Saya tidak tahu nama tempatnya,” kata Anton.

Sementara keterangan saksi dari Polda tersebut dibantah oleh Barok. Ia berdalih datang ke kantor Satpol PP Gresik pada 7 Nopember 2023, karena dipanggil oleh Mami.

“Karena saya dihubungi oleh Mami untuk mengantar kunci loker. Karena Mami bilang ketiduran di dalam mobil, saya datang ke parkiran untuk mengantarkan kunci tersebut. Tiba-tiba saya ditangkap oleh tiga orang,” kata Barok.