Berita Situbondo

Tekan Harga Beras, Pemkab Situbondo dan Bulog Bondowoso Gelar Operasi Pasar Beras Rp 10.300/Kg

Pemkab Situbondo bersama Subdivre Bulog Bondowoso menggelar operasi pasar di beberapa wilayah Situbondo.

Penulis: Izi Hartono | Editor: irwan sy
izi hartono/surya.co.id
Wakil Pimpinan Bulog Bondowoso, Ahmad Rifa'i, bersama Ketua Satgas Pangan Polres Situbondo, AKP Momon saat memantau operasi pasar di Desa Pokaan, Kecamatan Kapongan, Situbondo. 

"Ini sudah datang lagi seribu ton untuk kuota di Situbondo," ujarnya.

Pemicu mahalnya harga beras sekarang ini, kata Rofi'i, dikarenakan harga gabah yang mahal.

Makanya, sambungnya, melalui operasi pasar ini dapat mengendalikan harga beras di pasaran.

"Untuk harga beras di pasar, maka kita kendalikan  harga beras jenis medium maksimal bisa ditekan dengan harga sebesar  Rp 10.300," katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan, Perindustrian Situbondo, Edy Wiyono, mengatakan tujuan digelarnya operasi pasar ini, untuk.menekan inflasi.

Menurutnya Edy, mahalnya harga beras tidak hanya terjadi di Situbondo, melainkan juga terjadi di be rbagai kabupaten di luar Situbondo, harga sembako naik.

"Terutama harga beras medium yang dipasaran harganya sudah mencapai Rp 14.500 sampai dengan Rp 16 ribu, sedangkan harga premium sudah hampir tembus Rp 18 ribu per kilogram," ujarnya.

Maka dari itu, kata Edy, pemerintah daerah bekerja sama dengan Bulog membuat terobosan dengan melakukan operasi pasar.

"Operasi pasar ini kami laksanakan di 17 kecamatan masing masing sebanyak 10 ton,"  katanya.

Sebanyak 10 ton beras yang disiapkan itu, lanjutnya, dipusatkan di dua titik agar pendistribusian beras itu merata di masyarakat.

"Jadi kalau 10 ton kita pusatkan satu titik, maka tidak akan terjadi pemerataan. Maka setiap kecamatan digelar dua titik," tukasnya.

Dikatakan, pihaknya telah menggelar operasi pasar itu, sejak pada tanggal 26 Pebruari 2024 yang dimulai dari Kecamatan Banyuputih, Asembagus, Jangkar dan Arjasa.

"Pada hari ini operasi pasar kita gelar di Kecamatan Kapongan dan besoknya Kecamatan Panji dan kota," jelasnya.

Edy berharap agar masyarakat juga ikut turut andil agar pendistribusian beras itu tepat sasaran.

"Kami sudah mengambil langkah langkah, setiap warga membeli beras maksimal 10 kilogram dengan syarat membawa KTP atau sistim jelup. Sehingga masyarakat yang sudah membeli tidak bisa membeli lagi," harapnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved