Berita Gresik

Buka TPST Belahanrejo, Bupati Gresik Targetkan Pengelolaan Sampah Maksimal dan Serap Tenaga Kerja

TPST tersebut juga bisa menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar, sebab pengelolaannya melibatkan banyak pekerja.

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochamad sugiyono
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani (pakai kopiah) dalam peresmian TPST Belahanrejo, Kecamatan Kedamean, Kamis (29/2/2024). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Belahanrejo, Kecamatan Kedamean, membuka harapan baru masyarakat Gresik Selatan dari pengelolaan sampah. Dari keberadaan TPST itu, nantinya masyarakat bisa memetik nilai ekonomis serta menjadi tempat edukasi untuk anak-anak.

Pesan itu yang tersampaikan saat peresmian TPST itu oleh Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani (Gus Yani), Kamis (29/2/2024). Peresmian TPST itu juga sebagai peringatan Hari Ulang Tahun Pemkab Gresik ke-50 dan Hari Jadi Kota Gresik ke-537 serta Hari Peduli Sampah pada 21 Pebruari 2024.

Peresmian TPST itu juga dihadiri perwakilan PT Semen Indonesia, Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan jajaran Pimpinan Forkopimda.

Yaitu Kepala Kejaksaan Negeri Gresik, Nana Riana serta perwakilan Kodim 0817 Gresik, dan perwakilan Pengadilan Negeri Gresik. Hadir juga para kepala OPD dan Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kecamatan Kedamean bersama kades.

Gus Yani mengatakan, TPST di Belahanrejo bisa memaksimalkan pengelolaan sampah di wilayah Gresik Selatan. Mulai Kecamatan Wringinanom, Kecamatan Driyorejo sampai Kecamatan Kedamean.

TPST tersebut juga bisa menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar, sebab pengelolaannya melibatkan banyak pekerja.

“Dulu sampah dari Gresik Selatan dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Ngipik sampai overload. Sehingga, perlu ada pengelolaan sampah tersendiri. Karena penduduk di Gresik Selatan sudah padat, akhirnya dibangun TPST Belahanrejo ini,” kata Gus Yani.

Gus Yani menambahkan, TPST juga ada di Kecamatan Menganti yang sudah dikelola Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesMa) yang akan segera diresmikan.

Diharapkan, pengelolaan sampah di Gresik Selatan bisa lebih maksimal dan bisa mengolah sampah bersih. Kemudian di wilayah Gresik Utara, juga segera dibangun TPST.

“Dari pengolahan TPST di Kecamatan Kedamean dan Menganti, diharapkan bisa digunakan untuk pengelolaan sampah di wilayah Gresik Selatan,” kata Gus Yani.

Saat ini Pemkab Gresik juga telah membangun TPST di Pulau Bawean, Kecamatan Tambak yang dikembangkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik. Harapannya, sampah masyarakat tidak dibuang ke laut namun dapat dikelola di TPST dan hasilnya untuk dinikmati masyarakat.

“Keberadaan TPST di wilayah TPA Ngipik, TPST Kecamatan Menganti, Kedamean dan Kecamatan Tambak ini membuktikan bahwa Pemkab Gresik serius dalam menjaga lingkungan yang berkelanjutan,” katanya.

Sementara dari pengelolaan sampah di TPST tersebut akan menghasilkan refuse-derived fuel (RDF) atau bahan bakar alternatif. Di mana RDF akan dikerjasamakan dengan PT Semen Indonesia, (Persero) Tbk. SIG.

“Keberadaan SIG ini sudah membantu pemda dalam pengelolaan sampah. Di mana RDF bisa digunakan untuk bahan produksi pengganti batu bara. Harapannya, inovasi ini bisa mengurangi polusi karbon,” imbuhnya.

Dari keberadaan TPST tersebut, Gus Yani berharap menjadi tempat edukasi anak-anak didik, mulai dari tingkat TK, SD dan SMP agar bisa belajar langsung. “Nanti bisa tambahkan stiker di sekitar dinding di sini, dan anak-anak bisa belajar langsung cara pengelolaan sampah yang benar,” katanya. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved