Santri Banyuwangi Tewas di Kediri

Pesan Terakhir Santri Bintang kepada Ibunya, Sebelum Dipulangkan ke Banyuwangi Sudah Tak Bernyawa

Pulangnya Bintang tak bernyawa dengan kondisi badan penuh luka. Ada juga ceceran darah dari keranda yang dipakai untuk membawa Bintang.

|
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Cak Sur
Istimewa/Tangkapan layar
Tangkapan layar percakapan Bintang Balqis Maulana dan ibunya. 

"Itu pesannya dibuka. Tapi bukan anaknya yang membuka," tuturnya.

Suyanti akhirnya mendapatkan kabar, bahwa anaknya telah meninggal pada Jumat (23/2/2024), sekitar pukul 11.00 WIB.

Informasi awal yang diterima, Bintang meninggal karena jatuh dari kamar mandi.

Namun, kenyataan pahit ia terima setelah jenazah tiba di rumah pada tengah malam di hari yang sama.

Pulangnya Bintang tak bernyawa dengan kondisi badan penuh luka. Ada juga ceceran darah dari keranda yang dipakai untuk membawa Bintang.

Keluarga pun meminta agar kain kafan pembungkus tubuh korban dibuka.

Permintaan itu awalnya dicegah oleh sepupu korban yang turut membawa pulang jenazah.

Alasan sepupu korban melarang pembukaan kain kafan, adalah karena jenazah sudah disucikan. Namun, keluarga tetap kekeh untuk membukanya.

Saat membuka kain kafan, keluarga korban terperangah. Kondisi jenazah korban penuh dengan luka dan lebam. Luka banyak terlihat di bagian wajah dan dada.

Kondisi lain, yakni terlihat luka seperti bekas jeratan leher. Tulang hidung korban juga terlihat seperti patah.

Ada juga luka yang mirip dengan bekas sudutan rokok pada kaki korban.

Belakangan diketahui, bahwa Bintang meninggal karena dianiaya oleh sesama santri.

Polisi di Kota Kediri juga telah menetapkan empat tersangka dalam kasus itu.

Salah satunya adalah sepupu Bintang yang turut mengantarkan jenazah pulang ke Banyuwangi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved