Breaking News

Berita Bisnis

Milenial Mengejar Mimpi Memiliki Rumah, BTN Beri Kemudahan

Bagi sebagian milenial, rumah menjadi mimpi yang mesti terus dikejar sampai dapat. Meski terseok-seok, mereka pun dapat mewujudkannya.

Penulis: Farid Mukarrom | Editor: Titis Jati Permata
tribunnews.com
Ilustrasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Memiliki rumah adalah mimpi yang sulit dijangkau oleh kelompok milenial.

Pasalnya, tiap tahun harga rumah terus mengalami kenaikan yang tak sebanding dengan kenaikan gaji yang mereka terima.

Sampai-sampai, muncul istilah Millenial Generation Homeless, sebuah fenomena di mana kalangan muda tak sanggup membeli rumah karena harganya yang tak terjangkau.

Menurut survei Harga Properti Residensi (SPHR) Triwulan III tahun 2023 oleh Bank Indonesia, harga properti residensial di pasar primer secara tahunan meningkat.

Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan III 2023 tumbuh sebesar 1,96 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 1,92 % (yoy).

Sementara, kenaikan upah minimum provinsi tahun 2024, rata-rata hanya naik sebesar 3,6 persen.

Kalau milenial yang mendapat upah sesuai UMP saja masih sulit untuk membeli rumah, maka makin pelik bagi mereka yang bekerja dengan upah di bawah UMP.

Namun bagi sebagian milenial, rumah menjadi mimpi yang mesti terus dikejar sampai dapat. Meski terseok-seok, mereka pun dapat mewujudkannya.

Salah satunya Lukman Hakim, warga Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Lukman Hakim adalah pria kelahiran 1990, nasabah KPR Bank BTN perumahan Grand Sahara Sidayu.

Dia memulai KPR saat berusia 23 tahun atau pada tahun 2013. Saat itu dia bekerja sebagai staf administrasi sebuah perusahaan penghasil obat di Surabaya.

Lukman mengatakan, untuk KPR di Grand Sahara Sidayu ia mengambil tenor 10 tahun.

"Untuk cicilannya Rp 2,1 juta awalnya. Tahun keenam sampai 10 naik jadi 2,4 juta," ujarnya.

Untuk mengatasi pembayaran cicilannya Lukman juga dibantu oleh sang istri yang mengajar mengaji di pondok pesantren Al Furqon.

Dia mengaku, lokasi properti yang dia tempati, jauh dari pusat kota. Bahkan cenderung dekat dengan pedesaan.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved