Berita Viral

Kisah Mbah Semi Hidup Sebatang Kara, Punya Penghasilan 5000 Sehari tapi Tak Dapat Bansos Pemerintah

Inilah kisah Mbah Semi, yang hidup sebatang kara dan hanya memiliki penghasilan Rp 5000 sehari, tapi tidak dapat bantuan.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
Kolase Surya.co.id
Mbah Semi tak dapat bantuan sosial dari pemerintah meski penghasilannya hanya Rp 5000 sehari. 

Sudah beberapa hari ini Mbah Semi mengaku melihat para tetangga menerima kertas kupon daftar sebagai penerima beras miskin 10 kilogram.

Bantuan itu akan diberikan dari bulan Januari hingga bulan Juni mendatang. Sayangnya nama Mbah Semi tak tercantum di data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) sebagai salah satu penerima beras bagi warga miskin.

“Tetangga sudah menerima kupon katanya mau dapat beras 10 kilogram. Nama saya juga tidak ada,” ucapnya lirih.

Semi mengaku, namanya tak dimasukkan dari daftar penerima bantuan beras.

Selain bekerja sebagai pembuat kerupuk beras, dia juga mengharap bantuan tetangga untuk makan sehari-hari.

“Kadang kalau selamatan dikasih berkat, kalau tidak yang ngutang di toko yang ada di perempatan sana. Paling I kilogram itu isinya tiga kaleng bisa untuk makan beberapa hari,” katanya.

Penjelasan Kades

Kepala Desa Gebyog Suyanto mengaku sejumlah warganya yang renta dan hidup sebatang kara d idesanya justru tidak masuk sebagai penerima bantuan beras.

Suyanto mengaku sempat menanyakan permasalahan tersebut dalam musyawarah rencana pembangunan daerah beberapa waktu lalu, namun dengan acuan data dari pusat dia mengaku tak bisa berbuat apa-apa.

“Kami tidak terlibat dalam pendataan, data ini katanya dari pusat tapi saya pastikan yang digunakan ini data lama karena selain warga miskin tidak terdata, ada warga yang punya mobil dua malah masuk data penerima bantuan. Warga yang sudah meninggal juga masih ada datanya masuk sebagai penerima bantan beras,” katanya.

Terkait Mbah Semi yang tidak menerima bantuan, Suyanto mengaku mengakomodasi melalui BLT Dana Desa, namun bantuan tersebut dilaksanakan secara bergiliran.

“Kita bantu melalui DD yang 25 persen, tetapi penerimanya bergantian menyesuaikan anggaran,” ucapnya.

Kata Kepala Dinas

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Magetan Parminto Budi Utomo mengatakan dari hasil kroscek dengan pendamping, Mbah Semi telah menerima bantuan dari pemerintah berupa perbaikan rumah tidak layak huni.

Dia juga disebut menerima bantuan program bunda kasih dari pemerintah daerah.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved