Berita Jember

Teriakan Lansia di Jember Pecah, Saksikan Petugas KPPS Muda Lompat ke Sumur Sedalam 30 Meter

Setelah dari makam ayahnya, selanjutnya korban membuang kayu penutup sumur. Tiba-tiba, korban melompat ke sumur sedalam 30 meteran itu.

|
Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Imam Nahwawi
Polisi dan Basarnas dibantu warga mengevakuasi jasad petugas KPPS dari dalam sumur di Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jumat (26/1/2024). 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Haji IR, hingga kini belum bisa melupakan saat menyaksikan tetangganya, MH (27) mendadak melompat ke dalam sumur di Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jumat (26/1/2023).

Pria lanjut usia (Lansia) yang sudah berumur 75 tahun itu, mengaku ingat betul gerak-gerik MH yang melompat ke dalam sumur hingga tewas, usai korban dilantik jadi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Desa Pace, Kecamatan Silo pada Kamis (25/1/2025).

"Awalnya korban ke Balai Desa Pace guna mengikuti kegiatan pelantikan KPPS, setelah selesai korban pulang. Kemudian, korban mengeluhkan kepalanya sakit," ulas Haji IR.

Baca juga: Petugas KPPS di Jember Tewas Terjun ke Sumur, Polisi: Ayah Korban Juga Meninggal di Lokasi yang Sama

Selain mengeluh sakit, Haji IR mengungkapkan, saat itu korban mengaku rindu kepada almarhum ayahnya dan berpamitan untuk mengunjungi makamnya.

"Makam ayahnya terletak di belakang rumah korban. Setelah dari makam selanjutnya korban membuang kayu penutup sumur," jelas Haji IR.

Setelah membuang kayu penutup tersebut, dia mengira, pemuda tersebut cuma mau ambil air untuk cuci muka dan kaki. Namun, korban malah melompat ke sumur sedalam 30 meteran itu.

"Saya berusaha menghalangi korban, tapi korban terlanjur jatuh ke dalam sumur. Saya langsung berteriak minta tolong dan warga langsung berdatangan serta berusaha mengevakuasi korban," urai Haji IR.

Sementara itu, Kapolsek Sempolan Silo AKP M Nai mengaku, setelah menerima laporan tersebut, pPolisi melarang warga mengevakuasi jenazah korban.

"Petugas Polsek Sempolan menghimbau agar warga tidak mengevakuasi korban, dikhawatirkan terjadi korban susulan. Saat itu, Petugas Polsek Sempolan langsung menghubungi Basarnas guna evakuasi korban. Warga pun berhenti mengevakuasi dan menunggu tim evakuasi dari Basarnas datang." tanggapnya.

Sekitar pukul 16.25 WIB, AKP Nai mengungkapkan, petugas Basarnas tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengevakuasi jasad korban dari dalam sumur.

"Pukul 17.00 WIB, korban berhasil dievakuasi dan dimandikan, selanjutnya persiapan untuk dimakamkan. Dengan adanya kejadian tersebut, keluarga korban menerima bahwa kejadian tersebut merupakan musibah yang menimpa keluarganya dan menolak korban untuk di lakukan tindakan visum maupun autopsi," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved