Berita Surabaya

PLN NP Berhasil Mengolah 1,6 Juta Ton FABA Sepanjang Tahun 2023

PLN Nusantara Power (NP) berhasil mengelola sisa pembakaran batu bara Fly Ash Bottom Ash (FABA) yang diproduksi di unit pembangkit.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
PLN NP
Sutikno dan istri sebagai penerima bantuan Rumah FABA yang dibangun PLN NP melaui PLTU Tanjung Awar-Awar. PLTU Tanjung Awar-Awar berhasil mengelola FABA dan mendirikan 2 rumah FABA di tahun 2023. 

SURYA.co.id | SURABAYA - PLN Nusantara Power (NP) berhasil mengelola sisa pembakaran batu bara Fly Ash Bottom Ash (FABA) yang diproduksi di unit pembangkit.

Sepanjang tahun 2023 PLN Nusantara Power telah berhasil memanfaatkan FABA sebanyak 1,6 juta ton FABA dari total produksi sebanyak 1 juta ton, dimana 0,6 ton nya adalah sisa dari tahun sebelumnya.

"Dari pemanfaat FABA ini PLN NP berhasil mendirikan 4 rumah berbahan FABA yang diperuntukan untuk masyarakat prasejahtera dan kantor Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)," kata Ruly Firmansyah, Direktur Utama PLN NP, Jumat (26/1/2024).

Pengelolaan FABA adalah  bagian dari upaya perusahaan dalam mengoptimalkan FABA bagi kepentingan masyarakat.

“Tahun 2023  FABA yang dihasilkan  PLN NP telah  dimanfaatkan dengan sangat optimal," jelas Ruly.

Hingga akhir Desember 2023 pemanfaatannya sudah di angka  lebih dari  168 persen.

Dari total produksi FABA sebanyak 1 juta ton, jumlah akumulasi pemanfaatan mencapai 1,6 juta ton.

"FABA berasal dari 20 PLTU di Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera,” ungkap Ruly.

Selama ini FABA telah dimanfaatkan sebagai bahan baku substitusi produk  beton perkerasan, roadbase, bata ringan, penetralisir air asam tambang, pupuk, hingga pemecah  ombak.

FABA juga dimanfaatkan sebagai pemantik penghidupan sirkuler ekonomi masyarakat melalui UMKM produsen paving block, precast dan bata ringan.

"Yang terbaru kami melalui PLTU Pacitan berhasil mendirikan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) yang kami serahkan kepada Mbah Wijiati, salah satu korban Gempa Bumi Bantul yang terjadi pada Juni 2023 lalu", tambah Ruly.

Mbah Wijiati, selaku penerima manfaat mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya.

Menurutnya, rumah seluas 4x6 meter ini menjadi satu-satunya tempat untuk beristirahat setelah rumahnya hancur pada musibah gempa tahun lalu.

"Habis ada gempa itu rumah saya rusak, tinggal teras depan saja yang tersisa, sementara selama ini ikut saudara. Saya mengucapkan terima kasih atas perhatian PLN Nusantara Power yang membangun kembali rumah saya” imbuh Mbah Wijiati.

PLN NP melalui PLTU Tanjung Awar- Awar juga berhasil mengelola FABA menjadi 2 rumah warga.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved