Apindo: Industri Harus Adaptif Hadapi Kondisi Ekonomi dan Manfaatkan Teknologi AI

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menggelar Indonesian Industrial Relations Conference yang ke-11 di Surabaya.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
ADAPTIF TEKNOLOGI - Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Apindo, Shinta Widjaja Kamdani bersama Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Susiwijono Moegiarso saat memberikan keterangan usai membuka kegiatan Indonesian Industrial Relations Conference yang ke 11 di Surabaya, Selasa (4/11/2025). Kehadiran teknologi AI mendorong industri untuk siap menghadapi fleksibilitas kerja, regulasi yang adaptif, dan permasalahan tenaga kerja masa depan. 
Ringkasan Berita:
  • Apindo gelar konferensi di Surabaya bertema 'Menavigasi Dinamika Baru Hubungan Industrial di Era AI'.
  • AI & otomatisasi mengubah cara kerja; industri didorong siap hadapi fleksibilitas kerja dan regulasi adaptif.
  • Pemerintah (Kemenko Perekonomian) mendukung adopsi AI dan mengaturnya di tingkat ASEAN & APEC.
  • Pentingnya 'Human Center AI' yang beretika, adil, dan membawa kesejahteraan bagi manusia.

 

SURYA.co.id | SURABAYA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menggelar Indonesian Industrial Relations Conference yang ke-11 di Surabaya, Selasa (4/11/2025) hingga Kamis (6/11/2025).

Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelegensi (AI) dan otomatisasi saat ini telah mengubah cara kerja dan struktur hubungan industrial.

Baca juga: Apindo Jatim Dorong Anggota Tingkatkan Ekonomi Daerah untuk Pondasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional

"Karena itu adalah Indonesian Industrial Relations Conference yang ke 11 kami memilih tema Menavigasi Dinamika Baru Hubungan Industrial di Era AI dan Ketahanan Industri," kata Shinta, dalam acara yang berlangsung di hotel Platinum, kawasan Jalan Tunjungan, Surabaya.

Shinta menyebut kehadiran teknologi AI mendorong industri untuk siap menghadapi fleksibilitas kerja, regulasi yang adaptif, dan permasalahan tenaga kerja masa depan.

"Kondisi saat ini, dengan teknologi yang semakim canggih, terutama hadirnya AI, sangat mempengaruhi kondisi domestik maupun global. Bagaimana itu juga mempengaruhi lapangan pekerjaan dan industrial perlu dukungan berbagai pihak termasuk regulator dalam hal ini pemerintah, agar proses adopsi teknologi industri bisa semakin cepat dan adaptif," jelas Shinta.

Apindo Training Center

Karena itu dalam kegiatan yang berlangsung hingga Kamis (6/11/2025) tersebut, Apindo mengawalinya dengan Apindo Training Center.

Dalam kegiatan ini, berbagai narasumber terkait dihadirkan untuk memberikan informasi dan diskusi terkait kondisi industri saat ini dan bagaimana untuk bisa memanfaatkan teknologi otomatisasi dan AI secara berkelanjutan.

"Sehingga industri tetap bisa tumbuh positif dengan tengah kondisi yang memerlukan upaya adaptif dalam segala lini," ungkap Shinta.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Susiwijono Moegiarso, yang hadir menggantian Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, mengenai masalah teknologi otomatisasi dan AI pada sektor industri, pemerintah telah siap memberikan dukungan.

"Tadi sudah kami sampaikan bahkan di forum tingkat pimpinan kepala negara di KTT ASEAN yang lalu, kami menyemangati penggunaan teknologi digital di seluruh sektor ekonomi. Bahkan juga telah sepakat semuanya akan diatur bersama untuk 11 negara ASEAN," tambah Susiwijono.

Bahkan bersama Shinta Widjojo, pihaknya juga hadir dalam pertemuan KTT APEC 21, yang salah satu deliverble-nya outcome-nya adalah efek teknologi AI dalam industri, termasuk bagaimana nantinya AI akan diatur penggunaannya agar lebih adil, aman dan memberi dampak positif.

"Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga telah mengenalkan pendekatan Human Center AI. Jadi AI itu bukan hanya masalah tools yang menggunakan kecerdasan teknologi melalui lebih dari itu yang penting nilai manfaatnya harus ada etika keadilan dan juga kesejahteraan untuk manusianya itu sendiri," terang Susiwijono.

Ketua Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Apindo Jawa Timur, Eddy Widjanarko, mengakui bila industri di Jatim pun didorong untuk adaptif dengan teknologi AI ini.

"Terutama untuk industri padat karya. Agar tidak memberi dampak negatif salah satunya terkait tenaga kerja. Kami harus siapkan berbagai langkah untuk adaptif dan bisa memanfaatkan teknologi ini agar industri padat karya bisa bertahan," pungkas Eddy.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved