Berita Banyuwangi

Cerita Para Pahlawan Pembangun ‘Istana’ Bagi Keluarga

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. melalui fitur “rumah murah” yang tertanam dalam aplikasi BTN Mobile juga turut memudahkannya

|
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/aflahul abidin
Oky Bayu Ananta menyiapkan dagangan cilok di depan rumahnya di Griya Pesona, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi. 

Lebih baik di sini
rumah kita sendiri
segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa
semuanya ada di sini....

PENGGALAN lirik lagu band rock legendaris God Bless berjudul ‘Rumah Kita’ itu menyulut haru Oky Bayu Ananta (30). Pria berperawakan tinggi besar itu teringat jerih payah perjuangan membeli rumah sederhana enam tahun silam.

Saat itu menjelang akhir 2017. Oky buru-buru pulang merantau dari Jakarta. Sang ibu, Buyami (55), terombang-ambing setelah rumah yang mereka huni di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi harus dijual karena masalah ekonomi.

Pembeli rumah memberi tenggat dua bulan kepada keluarga Oky untuk angkat kaki. Sementara tempat tinggal pengganti belum tersedia.

Ada tabungan sekitar Rp 10 juta yang Oky kumpulkan selama setahun bekerja sebagai buruh di sebuah warung makan. Ia meniatkan uang sebagai uang muka pembelian rumah dengan sistem kredit perumahan rakyat (KPR).

"Untuk cicilannya, saya bayar dengan hasil pekerjaan saya yang sekarang," kata Oky, awal Januari 2024.

Oky bekerja sebagai penjual cilok, jajanan serupa bakso yang berbahan utama tepung tapioka, sejak pulang dari Ibu Kota. Ia biasa mangkal di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Banyuwangi.

Mulanya secara telaten, Oky mencari informasi perumahan murah yang dijual. Kemajuan teknologi memudahkannya. Ia bisa mendapat informasi calon hunian hanya dari internet.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. melalui fitur “rumah murah” yang tertanam dalam aplikasi BTN Mobile juga turut memudahkannya.

Senyum Oky mengembang setelah mengetahui adanya blok baru tengah dibangun di Perumahan Griya Pesona, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi. Rumah di blok itu dipasarkan sebagai hunian bersubsidi.

Harga rumahnya Rp 110 juta. Oky langsung menghubungi pihak pengembang. Ia pun dibantu mendapatkan rumah tersebut dengan sistem KPR fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dari BTN.

"Rumah ini cicilannya Rp 677 ribu. Saya cicil 20 tahun. Selama ini saya bayar dengan hasil dari berjualan cilok keliling," kisahnya.

Oky Bayu Ananta menyiapkan dagangan cilok di halaman rumahnya Griya Pesona, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi
Oky Bayu Ananta menyiapkan dagangan cilok di halaman rumahnya Griya Pesona, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi (surya.co.id/aflahul abidin)

Penghasilan Oky sebagai pekerja informal tidaklah besar. Meski demikian, pundi-pundi itu cukup untuk membayar angsuran dan memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

"Rata-rata dari jualan cilok, saya bisa mendapat untung Rp 100 ribu per hari. Alhamdulillah," terang Oky, yang kini masih membujang.

"Saat itu dimudahkan semua. Syarat-syaratnya memungkinkan untuk saya penuhi semua. Hingga akhirnya rumah ini bisa menjadi milik saya," katanya, berbangga.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved