Temuan Kerangka Manusia di Blitar

SOSOK Fitriani yang Jasadnya Tinggal Kerangka Dicor Dalam Kamar di Blitar, Kenapa Warga Tak Curiga?

Terungkap sosok Fitriani (21), perempuan yang jasadnya tinggal kerangka dicor di dalam kamar rumahnya di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blit

Penulis: Samsul Arifin | Editor: Musahadah
kolase surya/samsul hadi
Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setiyo PS mengungkap fakta-fakta temuan kerangka manusia di rumah warga Blitar. Terungkap, sosok kerangka itu adalah Fitriani, istri pemilik rumah sebelumnya. 

SURYA.CO.ID I BLITAR - Terungkap sosok Fitriani (21), perempuan yang jasadnya tinggal kerangka dicor di dalam kamar rumahnya di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. 

Identitas Fitriani terungkap setelah polisi mengidentifikasi kerangka manusia yang ditemukan pada Selasa (21/11/2023). 

Fitriani adalah istri dari Suprio Handono (30), pemilik awal rumah yang menjadi lokasi ditemukan kerangka manusia yang terkubur di kamar.

Sekitar dua bulan lalu, Handono menjual rumah itu kepada kakaknya, Domiratul Qusnah.

Dan belum lama ini, suami Domiratul, Sugeng Riyadi merenovasi rumah hingga menjadi awal mula temuan kerangka manusia di dalam kamar tersebut. 

Baca juga: Gelagat Janggal Penghuni Sebelum Kerangka Manusia Ditemukan Dicor di Kamar, Warga Curiga Sosok Ini

Kerangka manusia ditemukan di kedalaman sekitar satu sampai satu setengah meter dengan posisi meringkuk.

Perhiasan dan kain juga ditemukan bersama kerangka manusia yang terkubur.

Kepastian identitas kerangka manusia itu diungkap Plt Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, Kamis (23/11/2023).

"Identitas kerangka perempuan yang terkubur di kamar rumah warga Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, yaitu, Fitriani (21), asal Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan istri dari pemilik rumah lama, SH," kata Plt Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, Kamis (23/11/2023).

Samsul mengatakan Polres Blitar Kota telah berkoordinasi dengan Polres Konawe Selatan Polda Sulawesi Tenggara untuk memastikan identitas kerangka manusia yang ditemukan terkubur di kamar rumah.

Polres Blitar Kota juga sudah berkoordinasi dengan Kapolsek Konda untuk menghubungi keluarga korban.

"Keluarga telah membenarkan bahwa korban adalah keluarganya," ujarnya.

Saat ini, kata Samsul, Polres Blitar Kota masih terus melakukan koordinasi intens dengan tim forensik dan tim Labfor Polda Jatim untuk memastikan hasil forensik bahwa korban  tersebut Fitriani.

"Hari ini akan dilakukan gelar perkara, menentukan peristiwa tindak pidana berdasarkan hasil penyelidikan yang telah dilakukan," katanya.

Siapa sebenarnya Fitriani

Sosok Fitriani diungkap Ketua RT setempat Sunaryo saat ditemui di rumahnya, Selasa (21/11/2023) malam.

Fitriani yang berasal dari Sulawesi, tinggal di rumah itu sejak menikah dengan Suprio Handono

Pernikahan Fitriani dan Suprio Handono telah dikarunia dua anak yang masih kecil. 

Sunaryo menceritakan, sekitar dua tahun lalu, Suprio Handono bersama istri menyewa tempat untuk membuka kafe di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

Setelah membuka kafe, hubungan Handono dan istrinya kurang harmonis.

Istri Handono jarang terlihat di rumah.

"Saya terakhir melihat istri Handono sekitar dua tahun lalu, setelah itu jarang terlihat. Setelah buka kafe, hubungan mereka kurang harmonis. Kadang-kadang, istrinya masih ketemu anaknya tapi sembunyi-sembunyi," kata Sunaryo.

Sunaryo mengatakan bahwa sejak awal warga sekitar menduga kerangka manusia yang ditemukan di rumah itu adalah Fitriani

“Mungkin saja kerangka mayat itu adalah istri SH, Fitri. Karena warga juga sudah lebih dari setahun tidak melihat Fitri di rumah tersebut,” ujar Sunaryo ditemui di rumahnya, Selasa (21/11/2023) malam.

Sementara itu dikutip dari TVOne terungkap jika selama ini suami korban, Suprio Handono mengabarkan kalau Fitri telah kembali ke kampung halamannya di Sulawesi Tenggara. 

Karena itu lah keluarga maupun masyarakat setempat tidak menaruh curiga tentang keberadaan korban. 

Sementara Fitriani menghilang, dua anaknya yang masih SD dan TK selama ini tinggal dengan kerabatnya di dekat rumah tersebut.

Polisi Tangkap Satu Orang

Di bagian lain, Satreskrim Polres Blitar Kota telah mengamankan satu orang dalam kasus ini. 

Namun, polisi belum menyampaikan detail identitas satu orang yang telah diamankan dalam kasus itu.

"Untuk pelaku masih kami dalami, sudah ada satu orang kami amankan, masih kami dalami untuk proses lebih lanjut. Nanti akan kami sampaikan lagi," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setiyo PS. 

Ditanya apakah satu orang yang diamankan merupakan suami korban? Danang mengatakan belum bisa menyampaikan secara detail.

Status satu orang yang diamankan itu masih menjadi saksi.

"Kami belum bisa sampaikan, yang jelas sudah ada satu orang kami (amankan) untuk diminta keterangan. Masih kami perdalam, nanti disandingkan dengan alat bukti yang ada termasuk data dari Labfor," ujarnya.

Dikatakannya, polisi juga memeriksa empat saksi dalam kasus itu. Para saksi yang diperiksa, yaitu, mereka yang mengetahui, melihat maupun mendengar peristiwa itu.

Kronologi Temuan Kerangka Manusia

Garis polisi terpasang di lokasi temuan kerangka manusia yang terkubur di kamar rumah, Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Selasa (21/11/2023).
Garis polisi terpasang di lokasi temuan kerangka manusia yang terkubur di kamar rumah, Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Selasa (21/11/2023). (samsul hadi/surya.co.id)

Sebelumnya, warga Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar digegerkan penemuan kerangka manusia yang terkubur di kamar sebuah rumah, Selasa (21/11/2023).

Temuan tersebut berawal dari pemilik, Sugeng Riyadi, yang hendak merenovasi rumah yang baru dibeli dua bulan lalu.

Sugeng membeli rumah tersebut dari Suprio Handono yang merupakan adik ipar.

Istri Sugeng, Domiratul Qusnah adalah kakak kandung dari Suprio Handono.

Dari sejumlah kamar yang ada di rumah itu, lanjutnya, terdapat satu kamar dengan pintu terkunci.

Saat pintu dibuka paksa, terdapat satu bagian lantai dengan cor yang berbeda dengan bagian lantai yang lain.

Curiga dengan kondisi itu, kata Danang, Sugeng meminta pekerja untuk membongkar bagian dari lantai kamar tersebut dan menemukan tengkorak serta tulang belulang manusia.

“Kedalaman lubang antara 1 hingga 1,5 meter,” ujarnya.

Selanjutnya, Polres Blitar Kota dan Polsek Ponggok datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP.

Polres Blitar Kota juga menghubungi Tim Forensik RS Bhayangkara Kediri dan Labfor Polda Jatim.

Tim Forensik RS Bhayangkara Kediri dan Labfor Polda Jatim mengambil beberapa sampel kerangka dan bercak darah untuk diperiksa.

"Kami belum bisa menjelaskan peristiwa ini apa? Kami masih melakukan penyelidikan, tim sudah bekerja, berbagai kemungkinan masih bisa terjadi. Nanti perkembangan akan kami sampaikan," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setiyo PS. 

"Yang jelas ini (kematiannya) tidak wajar, karena ditemukan dalam lubang yang dicor. Untuk itu, kami lakukan penyelidikan lebih dalam lagi, untuk mempersempit berbagai kemungkinan," lanjutnya.

Dikatakannya, dari hasil forensik, kondisi kerangka mulai dikubur sampai ditemukan kurang lebih sudah selama satu sampai satu setengah tahun.

"Kerangka terkubur kedalaman sekitar satu sampai satu setengah meter. Posisinya meringkuk. Kami juga menemukan perhiasan dan kain diduga milik korban dalam satu lubang," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Danang, polisi juga sedang mengecek pemilik awal rumah tersebut.

"Rumah ini, keterangan awal dibeli dua bulan lalu, kondisi rumah kosong mau direnovasi. Pemilik rumah awal yang sama lagi dicek, mudah mudahan segera terungkap," ujarnya.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved