Temuan Kerangka Manusia di Blitar

Gelagat Suami Fitriani Tinggal 2 Tahun Bareng Jasad Istri yang Dicor di Rumah, Anak Kerap Histeris

Terungkap gelagat Suprio Handono selama tinggal 2 tahun bersama jasad Fitriani yang dibunuh dan dicor di dalam kamar.

Editor: Musahadah
kolase surya/samsul hadi
Suprio Handono, dua tahun tinggal bersama jasad istri yang dibunuh dan dicor di dalam rumah. 

SURYA.CO.ID - Terungkap gelagat Suprio Handono (30), suami yang bunuh dan kubur jasad istrinya, Fitriani (21) selama dua tahun kejahatannya belum terungkap. 

Ternyata, Suprio Handono masih berani tinggal di rumah tempat jasad istrinya dikuburkan di salah satu kamar di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.   

Rumah warisan orangtua itu ditinggali Suprio Handono sebelum akhirnya dijual ke kakaknya, dua bulan lalu. 

Meski tinggal di rumah tersebut, namun Handono mengunci kamar tempat jasad Fitriani dikubur dan dicor itu rapat-rapat. 

Kasat Reskrim Polres Blitar Kota AKP Hendro Utaryo membenarkan Handono masih tinggal selama 2 tahun lebih di rumah di mana dia membunuh dan menguburkan istrinya.

Baca juga: Kisah Kelam Fitriani Nikah Usia 14 Tahun, Dibunuh Suami karena PIL, Jasad Dicor Tinggal Kerangka

“Betul. SH masih tinggal di situ setelah dia lakukan pembunuhan terhadap istrinya. Dia masih tidur di rumah itu meskipun informasinya dia datang dan pergi selama itu,” ujar Hendro kepada Kompas.com, Sabtu (25/11/2023).

Namun, Hendro enggan mengungkap lebih jauh terkait kemampuan Handono menyembunyikan tindak pidana pembunuhan terhadap istrinya sendiri dari keluarga dan lingungan sekitar.

Gelagat Handono selama dua tahun ini diungkap Subagyo (53), kakak iparnya. 

Subagyo mengungkapkan keyakinannya bahwa bagaimana pun SH tidak dapat tinggal dengan tenang di rumah yang dia warisi dari orangtuanya itu setelah membunuh dan mengubur istrinya di lantai kamar.

Meski mampu bertahan selama 2 tahun tinggal di rumah itu, lanjutnya, SH jarang terlihat berdiam lama di rumah itu dan lebih banyak keluar rumah.

Apalagi, kata Subagyo, sejak Fitriani tidak lagi diketahui keberadaannya, kedua anaknya yang kini berusia 7 dan 5 tahun itu tinggal bersama Subagyo dan istrinya.

“Selain membutuhkan uang, mungkin dia jual rumah itu dua bulan lalu juga karena sudah tidak kuat tinggal di rumah itu,” tutur Subagyo kepada wartawan, Jumat (24/11/2023).

Larang Masuk Kamar

Suprio Handono sempat menggembok pintu salah satu kamar rumah yang digunakan untuk mengubur jasad istrinya.

Handono juga berpesan agar gembok pintu kamar tidak dibuka, ketika hendak menjual rumah kepada kakak iparnya, Sugeng Riyadi sekitar dua bulan lalu.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved