Menjaga Ekonomi Jatim

Pemkab Bojonegoro Fokus Tekan Stunting untuk Amankan Kekayaan Alam di Masa Depan

Pemkab Bojonegoro perlu menyiapkan generasi yang prima untuk mewarisi dan mengelola kekayaan alam yang melimpah.

Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: irwan sy
ist
Kegiatan rutin di beberapa posyandu di Bojonegoro. 

SURYA.co.id, BOJONEGORO - Kekayaan alam melimpah yang dimiliki Bojonegoro belum semua termanfaatkan.

Pemkab Bojonegoro perlu menyiapkan generasi yang prima untuk mewarisi dan mengelola kekayaan dimaksud.

Salah satu ikhtiar dilakukan Pemkab Bojonegoro untuk hal tersebut, yakni terus menekan kasus stunting pada bayi dan balita di Bojonegoro melalui beragam cara.

Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Bojonegoro, Nurul Azizah, menyebut kasus stunting amat diatensi Pemkab Bojonegoro.

Sebab, stunting merupakan ancaman serius di masa depan.

Jika hari ini banyak bayi dan balita mengidap stunting dan tak tertangani secara cakap, lanjut Nurul sapaannya, dikhawatirkan mereka kurang optimal mengelola kekayaan alam Bojoengoro di masa depan.

"Untuk menangani stunting di Bojonegoro ini, sembilan OPD (organisasi perangkat daerah, red) Pemkab Bojonegoro terlibat," tutur perempuan yang juga Sekretaris Daerah Bojonegoro itu, Kamis (26/10/2023).

Kesembilan OPD itu, kata dia, di antaranya Dinas Ketahanan Pangan Pertanian (DKPP), Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya (DPKPCK), Dinas Peternakan Perikanan (Disnakkan), Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pemberdyaan Perempuan Perlindugan Anak Keluarga Berencana (P3AKB), Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), hingga Inspektorat.

"Dari kesembilan OPD itu, leading sektor dalam mengintervensi stunting tetap dinkes. OPD-OPD lainnya sifatnya mendukung. Melalui program intervensi stunting di masing-masing bidang," tuturnya.

Misalnya, ungkap Nurul, di Dinas P3AKB Bojonegoro ada program pembinaan selama 1.000 hari bagi perempuan pasca melahirkan.

Di Dindik Bojonegoro ada program pemberian makanan tambahan (PMT) untuk anak-anak PAUD.

Di DPKPCK Bojonegoro ada program pembangunan sanitasi, pendistribusian air bersih, hingga rehab rumah tak layak huni.

Sedang di Inspektorat, dana serta program intervensi stunting di OPD-OPD bersangkutan, diaduit secara khusus.

Selain mengandalkan internal Pemkab Bojonegoro sendiri, perempuan asli Bojonegoro ini meneruskan, Pemkab Bojonegoro juga menggandeng pihak lain dalam mengintervensi stunting ini.

"Pihak lain itu mulai kepolisian, TNI, hingga organisasi masyarakat di Bojonegoro. Semua kami ajak bersinergi untuk mengintervensi stunting di Bojonegoro ini," tutur perempuan kelahiran 1969 tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved