Berita Viral

Aksi Sadis Bocah SMP di Garut Bunuh Teman gara-gara Tak Terima Di-Smash, Korban Ditemukan di Sungai

Seorang bocah SMP berusia 12 tahun tega menggabisi nyawa temannya sendiri gara-gara tidak terima di-smash, begini kronologi lengkapnya.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
Istimewa
Seorang bocah SMP di Garut, Jawa Barat, tewas dibunuh teman sekelas, jenazahnya ditemukan di sungai. 

Saat korban tengah istirahat dan lengah, tersangka langsung melancarkan kasinya.

Ia langsung menyayat leher dan tangan korban menggunakan benda tajam.

Baca juga: Motif Guru Les Bunuh Mahasiswi Ubaya Angeline Nathania, Terdakwa Mengaku Sakit Hati

Korban Sempat Ditolong Tersangka

Saat berenang, dilansir Surya.co.id dari Kompas.com, korban ternyata sempat hanyut dan ditolong oleh tersangka.

Setelah berada di pinggir sungai, tersangka lalu menghabisi korban hingga kehilangan nyawa.

"Ya. Kalo dari sementara, ada keterangan seperti itu (sempat menolong korban yang hanyut)," ujar Kasat Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo

"Dilakukan penolongan dan tangannya memegang, dan satu lagi menghunuskan cutter, posisinya yang satu (tersangka) di atas, yang satu (korban) di bawah," lanjutnya.

AKP Ari menuturkan, tidak ada pertengkaran di antara korban dan tersangka dalam kejadian tersebut.

"Cuma tidak terima saja, pas mandi ada kesempatan maka dilaksanakanlah," ucapnya.

Ia mengatakan korban dan tersangka tak berenang berdua.

Namun di tempat lain, ada satu temannya yang menemani mereka berdua.

Dari hasil pemeriksaan, temannya itu tidak mengetahui kejadian mengenaskan tersebut.

"Temannya itu tidak mengetahui tentang kejadiannya seperti apa," ungkap Ari.

Setelah peristiwa itu, tersangka dan satu orang temannya kemudian pulang ke rumah masing-masing.

Peristiwa tragis itu kemudian berlalu selama sepekan.

Keluarga korban sempat melaporkan lalu menyebarkan kabar bahwa anaknya hilang.

Sementara itu saat jenazah korban ditemukan, ada luka sayatan benda tajam di lehernya.

"Ada hal-hal yang tidak bisa kita ungkapkan, ini masih dalam proses penyidikan," ucap Ari.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved