Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

SOSOK Yanti Istri Yoris yang Dicatut di Kasus Subang, Dituding Bawa Dana BOS Yayasan, Ini Jawabnya

Sosok Yanti Jubaedah, istri Yoris Raja Amanullah kembali terseret dalam kemelut kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.

Editor: Musahadah
youtube Yoris and Family
Yoris Raja Amanullah, Yanti Jubaedah dan Yosef Hidayat saat masih rukun. Kini, Yosef ditetapkan sebagai tersangka pembunuh istri dan anaknya, sedangkan Yoris dan Yanti jadi saksi. 

SURYA.CO.ID - Sosok Yanti Jubaedah, istri Yoris Raja Amanullah kembali terseret dalam kemelut kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.

Yoris Raja Amanullah adalah anak sulung dan kakak korban kasus Subang, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Nama Yanti diseret karena diduga mengelola dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang diterima oleh Yayasan Bina Prestasi Nasional pimpinan Yoris.

Seperti diketahui, aliran dana Yayasan Bina Prestasi Nasional kini tengah diselidiki polisi untuk mengungkap motif di balik pembunuhan Tuti dan Amalia.

Belum lama ini mantan bendahara yayasan, Dedi, mengungkap aliran dana BOS  yang diterima yayasan.

Baca juga: Curiga Perhiasan Korban Kasus Subang Sempat Dikuasai Yosef dan Mimin, Pengacara Sebut Peran Mulyana

Dedi mengungkap ada dua kali pencairan dana BOS 5 bulan pasca pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Nominalnya yang pertama adalah Rp 77 juta bulan Januaru 2022 dan kedua Rp 34 juta pada bulan Februari 2022.

Menurut Dedi, yang mencairkan dana BOS dari Bank BJB adalah dirinya atas perintah Yoris Raja Amarullah sebagai ketua yayasan dan iwan sebagai kepala sekolah SMK.

"Rp 77 juta sama yang tahap tiga," kata Dedi TribunnewsBogor.com mengutip dari Youtube Heri Susanto.

Dedi bercerita, awalnya ia ditelepon Yoris untuk mengecek dana BOS di Bank BJB.

"'Pak Ded cek itu BOS udah masuk', kata Yoris teh. Benar masuk di Januari teh. Paginya diambil sama saya sama Iwan," kata Dedi.

Setelah mengambil uang dana BOS dari Bank BJB Jalancagak, keduanya langsung menuju rumah Yoris.

Pencairan dana BOS kedua terjadi di bulan Februari 2022.

Dana BOS kali ini diperuntukan bagi SMP dengan nominal Rp 51.824.000.

Dedi sebagai bendahara bersama Adang kepala sekolah SMP pergi ke Bank BJB Jalancagak untuk mencairkannya.

Setelah dari bank, keduanya menuju rumah Yoris.

"Bisa diambil. Rp 34 juta, sisanya buat dana siplah. Dana siplah untuk beli kursi bangku alat sekolah, komputer, laptop, printer," kata Dedi.

Sesampainya di rumah, Adang menyerahkan uang itu ke Yoris.

Oleh Yoris, dana BOS tersebut diserahkan pada istrinya, Yanti.

"Langsung dikasihkan ke Yoris sama pak Adang. Sama Yoris dikasihkan ke Yanti, Yanti ke dalam (kamar)," kata Dedi
"Udah dikasih ke yanti uang dibawa ke kamar," tambahnya.

Sedangkan Dedi dan Adang di luar menulis administrasi gaji guru-guru.

"Saya mah cuma nulisin gaji guru. udah itu pulang lagi," katanya.

Dedi bersaksi bahwa dua kali pencairan dana BOS yayasan diserahkan pada Yanti lalu dimasukkan ke kamarnya.

Dedi mengaku tak mengetahui alasan dana BOS sekolah justru dipegang oleh istri Yoris.

Polda Jabar diketahui tengah menyelidiki aliran dana BOS Yayasan Bina Prestasi Nasional guna membongkar motif kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan membenarkan adanya sejumlah pencairan dana BOS pasca pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu pada 18 Agustus 2021.

"Sedang kita selidiki arahnya kemana, kami dalami," kata Surawan.

Polisi bahkan sudah memblokir empat rekening milik yayasan.

Yayasan milik Yosef ini memang santer disebut-sebut sebagai pemicu pembunuhan Tuti dan Amel.

Pasalnya semasa hidup, Tuti menjabat sebagai bendahara dan Amalia Mustika Ratu sebagai sekretarisnya.

Sedangkan Yoris ketua yayasan, tapi Yosef dan istri mudanya Mimin justru tak dianggap.

Bantahan Yanti Jubaedah

Sebelumnya, Yanti Jubaedah pernah menjawab tudingan terkait pengelolan dana BOS di Yayasan Bina Prestasi Nasional. 

Menanggapi tudingan ini, Yanti menegaskan dia tidak pernah ikut campur masalah yayasan. 

"Dari almarhum (Tuti) masih ada, sama Amel, teteh (Yanti) mah gak kerja di yayasan.
Apalagi di sekolah, enggak ya," tegas Yanti melalui tayangan Youtube di kanal Misteri Mbak Suci, Jumat (15/10/2021).

Diakui Yanti, dari dulu sampai sekarang kerjaannya hanya mengurus anak dan rumah. 

Sesekali dia membantu di toko ibunya. 

Yanti mengaku tak ikut campur yayasan karena lokasinya jauh dengan rumah.  

"Jarak tempuh dari rumah ke jalan cagak jauh, apalagi ke sekolah.

Kayak rumah saya ke Subang kota.

Saya memang kabupaten subang, cuma kecamatan Kasomalan dan masih di perkampungan juga," katanya,

Yoris lalu menimpali bahwa sejak awal tidak meminta sang istri untuk bekerja.

Menurutnya, tanggung jawab mencari nafkah adalah urusannya.

"Saya berprinsip, saya sebagai kepala rumah tangga saya yang kerja, saya yang menafkahi," tegas Yoris.

Lalu, siapa sebenarnya Yanti Jubaedah?

Yosef, Yanti Jubaedah dan Yoris. Yanti Jubaedah mengaku mendapat petunjuk dari mimpi bertemu Amalia Mustika Ratu, bahwa terduga pembunuh di SUbang berusia antara 24-25 tahun.
Yosef, Yanti Jubaedah dan Yoris. Yanti Jubaedah mengaku mendapat petunjuk dari mimpi bertemu Amalia Mustika Ratu, bahwa terduga pembunuh di SUbang berusia antara 24-25 tahun. (Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati)

Yanti adalah menanti satu-satunya Tuti Suhartini dan Yosef Hidayat.

Dari pernikahan dengan Yoris, Yanti melahirkan seorang anak perempuan.

Yanti dan Yosef tidak tinggal serumah dengan korbab, Tuti dan Amel.

Mereka tinggal di daerah Kasomalang, yang jaraknya cukup jauh dari rumah korban di Jalan Cagak.

Pada saat kasus ini sedang ramai-ramainya, Yanti Jubaedah kerap tampil untuk membela sang suami Yoris.

Yanti Jubaedah bahkan mengaku mendapat petunjuk soal pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang lewat mimpinya.

Dalam mimpi, Yanti bercerita bahwa dia bertemu dengan Amalia Mustika Ratu, salah satu korban dalam pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Meski hanya lewat mimpi, Yanti berusaha mengajukan beberapa pertanyaan pada Amalia seputar kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Hal itu seperti yang diungkapkan Yanti melalui tayangan Youtube di kanal Misteri Mbak Suci, Jumat (15/10/2021).

Di dalam mimpi itu awalnya Yanti bertanya ke Amalia soal hubungannya.

Saat itu Yanti bertanya apakah Amalia sudah memberi kabar pada sang kekasih soal rencana pernikahan mereka.

“Belum teh, enggak mau ah ribet, katanya dia suka nelponin terus, karena orangnya kan khawatiran,” ucap Yanti menirukan perkataan Amalia di dalam mimpinya, seperti dikutip dari Tribun Wow dalam artikel "Mimpi Amalia Main HP, Istri Yoris Ngaku Diberi Tahu Ciri-ciri Pelaku Pembunuhan di Subang".

Yanti bercerita, setelah itu Amalia datang untuk duduk di sebelahnya.

Kemudian Yanti kembali bertanya kali ini soal sosok pembunuh.

Amalia saat itu menjawab bahwa pelaku yang membunuhnya berusia sekira 24-25 tahun.

Setelah diberitahu, Yanti mengaku langsung terbangun dari mimpinya.

Yanti menjelaskan ia mendapatkan mimpi tersebut dua hari berturut-turut.

Pada hari sebelumnya tepatnya Selasa ia memimpikan Amalia yang keluar dari mobil Alphard.

Di dalam mimpinya, Yanti mengaku Amalia mengeluh badannya pegal-pegal dan sakit.

Kemudian mimpi lainnya adalah saat ia bertemu dengan mertuanya yakni Tuti yang berpesan untuk mengecek Amalia.

Yanti mengatakan, tak ingin mengaitkan mimpinya dengan kasus yang saat ini sedang berjalan.

Dirinya menganggap mimpinya itu sebagai firasat saja.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Orang-orang yang Urus Dana BOS Pasca Kasus Subang, Diterima Anak Tuti, Disetor ke menantu Yosef

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved